14th

10 5 0
                                    

Hari-H [Acara Perpisahan Part III]

Tak lama setelah cowok itu pergi, aviar hilang C (yang berempat itu) datang berbondong-bondong menghampiri Chrissy. Melihat mereka datang, Chrissy masih menyambut dengan wajah rada kesal.

"Eh Mbek lo kenapa masih kesel!? Padahal bicara sama Alavard!!!" Vera angkat suara. Dia terdiam sesaat ntah memikirkan apa.

"Kalian liat?" tanyanya mencoba merubah raut wajahnya, tapi gagal.

"Yaiyalah kami lihat. Makanya baru nyamperin lo!" kali ini Ara berbicara. Dia hanya mengangguk.

"Cis, lo kenapa kek ayam kesambet jin?"

"Gaje Mi, gaje" sahut Chrissy pada Ami. Omongan nya gajelas sumpah.

"Cis, mau dipanggilkan anak OSIS biar dibawa ke UKS?" kali ini malah Izy yang bicara.

"Apa sih guys, gue gak kenapa-napa lho" sahutnya sambil berdecak kesal.

Mereka terdiam.

"Lo kenapa? Ngidam sesuatu? gue beliin nih" ujar Vera lagi.

"Bukan Alavard yang gue tabok harusnya lo aja ya. Gak lo, ga dia sama aja kek kertas yang pengen gue robek robek"

Ara mengernyit heran, "emang Alavard bilang apa?"

"Lo pms?" seketika manusia 4 orang itu tertawa karna tak percaya.

"Sumpah gue ga nyangka Alavard yang sekalem gitu berani nanya. Bangunin singa tidur nih" sahut Ara lagi.

"Emangnya lo dapet cis? Bukannya kemarin udah?" Izy kembali angkat suara.

"Tunggu dulu guys! Kita ambil kursi dulu. Kaki gue lemes nih" sahut Ami yang langsung berkeliling mencari kursi lalu duduk dekat Chrissy.

"Ntar gue panggilan bang fahri biar kuat lo Mi" ucap Chrissy sambil terkekeh sedikit.

"Ah nggak lah Cis. Yang ada hati Ami yang lemes cocwiit" sahut Vera yang lain ikut tertawa melihat Ami yang marah-marah.

"Btw gue ga PMS. Lagi ga mood aja tapi untung saja kalian datang" Mereka ikut senang melihat Chrissy akhirnya tersenyum.

---

Selesai acara menyalam-nyalam yang melelahkan itu, karna harus berdesakan dengan anak lain, Caviar langsung pergi ke belakang panggung untuk mengambil paperbag yang tadi sempat ditinggalkan Chrissy. Tapi, malah hilang.

"Cissy yakin letak disini?" Tanya Izy langsung mendapat anggukan.

"Eh eh Cis--" Vera menepuk-nepuk pundaknya.

"Apa?" jawabnya masih mencari-cari sekitar situ. Vera menunjuk ke arah beberapa anak tari yang sedang berfoto dengan Alavard.

"Kesempatan bagus tuh, lo gak perlu sediain alasan" sahutnya sambil menarik Chrissy. Namun, dia dipaksa berhenti.

"Lo yakin?"

Dia mengangguk, "ini harapan lo sebelum lulus kan? Lebih baik sekarang daripada gak sama sekali" dengan ragu-ragu Chrissy akhirnya mengangguk. Caviar berjalan ke arah Alavard, pas saat itu kakaknya Vera datang.

ALAVARD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang