1st

97 15 10
                                    

Hari demi hari berlalu di kehidupan sekolah Cissy, alias Chrisyy murid tahun terakhir di sekolahnya.

Tanpa gadis itu sadari, beberapa minggu kedepan dia akan resmi keluar dari sekolah ini. Hal itu memang dinantinya, namun ada yang mengganjal di hatinya ketika memikirkan itu.

Chrissy duduk di anak tangga terakhir yang menuju lantai lab komputer. Memangku dagunya dengan kedua tangannya dan pahanya menjadi tumpuan sikunya. Memandang kedepan dengan tatapan sendu.

"Lama amat sihh, pada ngebo apa?" di lirik nya jam digital di layar smartphonenya.

12.20 PM

Dia kembali mendengus "Awas aja sampe ISOMA mereka belum nampak pangkal hidung nya, teh es nya gue kasih kecoak!!"

***

"Alvard, tolong bawa ini ke ruang majelis guru ya" Pinta wanita separuh baya itu sambil menunjuk tumpukan buku di meja khusus guru itu. Dia seketika langsung berjalan keluar dari ruangan itu.

"Nama saya jangan diubah buk" dengusnya pelan sambil mengangkat tumpukan buku tugas kelasnya. Diliriknya jam dinding yang ada tak jauh dari pandangan nya itu.
"Bolehlah,ke kantin belakang" ujarnya pelan.

"Vard, mo ditemenin kagak?" sahut seorang cowok 3 meja di belakang nya sekarang yang sedang mengangkat tangan nya.

"Gak. Lu aja" dia berlalu mengangkut beban yang di berikan guru IPA nya itu tadi dengan wajah datar.

Alex mengernyitkan dahinya dan memutar malas bola matanya.
"Ye kali gue cewek vard, pergi ke wc ditemenin"

***

Chrissy beranjak dari posisinya ketika melihat tampilan pesan dari Billa. Dia berjalan sempoyongan ke arah kantin belakang dimana mereka akan berkumpul nanti.

'bodo amat gue jalan kek gini, ga ada orang juga kan.. Issy mah bebas' benaknya.

Masih dengan headset kecil di kedua telinga nya, dia merasa dunia kecil ini miliknya sendiri. Cissy memang, eh Cheezy.

"Dimanaa kamu dimana.."

"Disiniii bukann.."

"Kemana kamu kemanaaa"

"Kesini bukaan?"

Bersenandung pelan, menurutnya. Masih dengan cara jalan nya yang seperti orang mabuk Itu. Sesaat,dia tak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan konser kecil-kecillan yang diadakan nya.

***

Dengan tubuh jangkungnya, dia melangkah keluar dari ruang majelis guru. Memutar malas matanya, 'akhirnya gue bebas dari tugas' benaknya.

Dia meregangkan badannya sesaat. Tak lama,samar-samar telinga nya menyadari ada sebuah suara yang tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang,

"Kemanaa kamu kemanaaa"

Tak tau mengapa, seolah ada magnet yang menarik cowok itu untuk mengikuti asal suara tersebut.

"Katanya pergi sebentar.."

"ternyata lama"

"Taukah aku sendiri..,"

"menunggu kamuuu.. "

"Alay" Ujarnya pelan. Ia menyeringai tipis mendengar lirik lagu yang sedang seseorang itu nyanyikan. Dia masih terus berjalan mengikuti asal suara itu.

***

Masih lanjut dengan konsernya itu, Chrissy melanjutkan lirik lagunya itu.

"Jangan janji janji teruss~
Aku tak mau kau bohongg,"

"Yee namanya juga PHP.Bodo banget" sahutnya tiba-tiba.

Ada sebuah sahutan tak jauh dibelakang sana, sebuah gelakan tawa mendengar apa yang dikatakan Chrissy barusan. Namun, si penyanyi yang lagi konser tak mendengarnya, ya iya dia lagi pake earphone.

"Temani aku tuk sebentar saja
Agar ku bisa balas dendam"
Nyanyi nya dengan mengubah sedikit liriknya sambil menarik sudut bibirnya.

Orang yang sama dibelakang sana melakukan hal yang sama dengan gadis itu, tersenyum tipis 'pinter juga'. Dia memandang gadis itu sedikit heran melihat baju yang dikenakan nya.

Tak ada yang aneh dengan cara berpakaian nya, dia hanya heran kenapa gadis itu memakai baju bebas alias baju casual.

T-shirt yang sedikit longgar bewarna abu-abu gelap dengan tulisan 'smile' tercetak putih di bajunya itu. Jeans navy dikenakan nya dan sebuah sendal sepatu bewarna merah darah. Rambut sebahu gadis itu digerai. Tampak jelas dia sedang menggunakan earphone dengan warna putih yang sangat kontras dengan rambutnya yang hitam pekat.

Wajah gadis itu belum nampak, namun ada rasa dia mengetahui orang yang konser kecil-kecillan dengan suara yang ya..

Lumayan merdu, maybe.

Tapi itu berbanding terbalik dengan suaranya saat bicara. Suara gadis itu serak-serak basah dan terkesan ngebass.

"Gue uda di kantin belakang kampret, cepetan haisshh.." Chrissy menoleh 180° dari posisinya barusan sambil mengernyitkan dahi.

Alavard? Dia sedang di dekat pohon. Terpaku melihat cewe itu.

Waitt, dia mengernyit.

Ya, dia mengingat wajah kakak kelasnya itu, dari raut wajah kesal nya dia langsung mengingat kalau dia salah satu senior yang memilihnya sebagai ketua osis.

Dia hanya memutar bola matanya berjalan ke arah kamar kecil seiring berbunyi bel isoma.

Chrissy? Dia sedang bersama teman-temannya, ngamuk tentunya.

---

Sorry ini part nya masih gaje. (つㅅ・')・゜
Kripik pedasnya pliss--semua masukkan akan saya Terima ( ̄‐ ̄)んー

Tolong jika ada kesalahan dalam pengetikan (typo atau tidak sesuai EyD) tolong di koreksi ya. Masih dalam tahap belajar(*・∞・)ノ。

Bagi si Anu dan Si Anu Awas aja kelen nyindir gue ya( ̄‐ ̄)んー

-Risaadfn.

ALAVARD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang