8th

25 9 1
                                    

Mereka sampai disekolah langsung disambut oleh siapa lagi kalo bukan Bang Arfid, si satpam sekolah yang putihnya uda kayak dijemur di gurun. Mereka langsung ditatap tajam,

"Ngapain kalian!? Pacaran!?" bentak satpam (lucknut) tersebut. Untung saja Bu Nita buru-buru memanggil mereka sehingga dia tak perlu adu mulut dengan satpam sekolah gaje tersebut.

"Kalian kok lama banget!?" hardik guru itu. Chrissy sedikit menundukkan wajahnya meminta maaf.

"Maaf banget buukk, Chrissy baru bangun tidur makanya kelamaan"

Beliau menghela nafasnya, lalu tak sengaja melihat 2 plastik es kepal yang dibawa Chrissy, "kamu mau pesta es kepal Cis?"

Chrissy yang akhirnya sadar, berniat mengambil satu es kepal miliknya lalu memberikan nya pada guru tersebut. Tapi aktivitas nya terhenti karna tangannya penuh, di satu sisi tangan nya memegang helm nya di satu sisi 2 plastik es kepal.

Dia memberikan plastik es kepal Alavard pada pemiliknya, lalu dia berjalan ke arah meja piket meletakkan helm nya disitu.

"Chrissy titip helm ya buk" sahutnya pada guru yang sedang piket disitu.

Dia akhirnya bisa mengambil es kepal tersebut lalu memberikan nya pada buk Nita.

"Lah untuk apa ini Cis?" tanya guru itu.

"Ga ada buk. Permintaan maaf karna uda nyusahin ibuk" sahutnya sambil terkekeh sedikit. Beliau hanya mengangguk.

"Yasudah kamu balik ke kelas, jam ke-8 uda mau habis" Alavard tersenyum tipis lalu pamit pergi.

'ga sia-sia gue bolos' benaknya.

"Yaudah, Cis,kamu bawa tugasnya kan? Buk Minda ada di majelis guru, samperin aja langsung" ujarnya.

"Yasudah Chrissy pergi dulu bukk" sahutnya sambil bergegas berlari ke arah ruangan majelis guru.

---

"Haahhh--" desahnya setelah akhirnya menyelesaikan semua urusan nya. Tugas dengan buk Minda sudah dari tadi selesai. Yang bikin lama, Chrissy disuruh kesana-kemari oleh guru-guru.

Pasrah, gadis itu harus melakukan nya.

Tak jarang adik kelas yang bertanya sedang apa dia disekolah. Dia selalu menjawab,

"Lagi magang jadi guru killer kalian" mereka hanya tertawa melihat jawaban kakak kelasnya itu.

"Gak cocok kak!" pasti itu jawabnya.

Dia duduk di kursi panjang kantin memakan es kepal miliknya itu. Satu sudah habis dimakan nya ketika sedang sibuk kesana-kemari. Yang satu ini baru bisa disentuh nya lagi.

Dia melihat-lihat adik kelasnya yang sedang jam ekskul itu. Lapangan sudah penuh dengan anak murid yang berlarian kesana-kemari. Ada yang bermain Voli, Bulutangkis dan Takraw sejenisnya.

Ada juga yang numpuk di pojokkan entah ngapain.

Tak lama matanya menjelajah, matanya seperti biasa terhenti ketika menemukan Alavard. Dia sedang bermain bulu tangkis dengan senyuman sumringah di wajahnya.

Dia menatap sayu adik kelasnya itu.

'kapan lagi gue bisa liat lo kek gini, Al. Tau-tau aja minggu depan gue uda perpisahan' desahnya pelan.

Dia bangkit dari duduknya lalu membuang tempat es kepal nya ke tong sampah, sambil dia berjalan keliling melihat adik-adik kelasnya yang sedang giat melakukan ekskul nya. Gak semua sih, banyakan yang lesu kayak orang keracunan aja.

Tak lama dia berjalan, seseorang berteriak memanggilnya.

"Kakk Cisss!! Sini kakk.. " panggil beberapa adik kelasnya itu. Dia berjalan kearah mereka tanpa berniat menyetujui permintaan mereka untuk bermain voli.

ALAVARD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang