9

1 0 0
                                    


Lisa terus saja memutar handphone miliknya dengan tatapan yang kosong . ia berfikir kembali tentang Dio. Selama ini Dio sangat baik kepadanya , tapi kenapa ia tidak bisa mencintai Dio? Padahal Dio selalu ada untuknya dan Dio bisa menerima semua kekurangannya , apa gua nerima dia aja yah supaya gua bisa move on dari Bima ? pikirnya .

===
Bima , Dio , Rilya dan Dilla berjalan di koridor menuju Perpustakaan .dan di arah menuju ke Perpus memang sudah banyak orang darikelas 7 sampai kelas 9 yang mungkin akan ke Perpus juga
"dihhh tumben nih Perpus rame udah kek pasar . biasanya juga sepi banget "
"yaelah Bima .. bima ,. Kan gua udah bilang . hari ini bakal ada tontonan seru banget . jadi rugi lo kalo gak liat nih tontonan" ucap Dio
"emang lo tau dio tontonan apaan ?"
"hehehe enggak Ril" serengeh nya sembari menggaruk kecil kepalanya dengan sedikit senyuman
"huhhhh makannya jangan so tau Andio "
"yahh gua kan juga dapet info dari anak anak yang lainnya Dilla"
"udah lah berisik kalian , ehh btw mana Clara? Katanya bakalan ke Perpus juga "
"masuk aja dulu ke Perpus yuk ! kali aja ada di dalem " ajak Rilya

Mereka berempat pun masuk ke dalam Perpustakaan . ternyata benar saja di Perpustakaan memang sudah benyak orang dan perpustakaan hari ini agak sedikit berbeda . yah di sana ada beberapa balon bertuliskan 'I LOVE YOU' berwarna biru dan juga ada beberapa buku novel yang di beri pita berwarna biru di tengah tengah tumpukan bunga .

"wihhhh pantesan banyak orang , sekarang perpustakaan jadi bagus yeh , jangan jangan mereka Cuma mau selfie terus upload hahaha" Bima hanya asik sendiri sembari melirik lirik perpus yang memang sudah di dekor .

"suut suut diem woy " ucap salah satu murid lelaki yang ada di sana . semua orang pun berjalan ke pinggir mempersilahkan seseorang yang ada di luar untuk masuk
"huuuu" semua siswa yang ada di sana menyoraki sembari bertepuk tangan ketika seorang wanita yang masuk ke perpus .
"Clara" gumam Bima ketika mengetahui bahwa wanita itu adalah Clara

Clara berjalan perlahan sembari melihat kekanan dan kiri. Ia tidak tau apa yang terjadi . kenapa ia seperti seorang artis yang sedang red carpet?yang tengah di sambut oleh ribuan fansnya. langkahnya terhenti ketika melihat bahwa kini tepat di depan nya ada sosok lelaki yang tadi berjanjian bersamanya di Perpus , yah siapa lagi jika bukan Destrian .

Destrian tersenyum manis kepada Clara . matanya hanya terfokus kepada Clara tanpa memikirkan teman teman yang sedang bersorak geli dengan kelakuan konyol Destrian sang ketua basket ini . Rian melangkahkan kakinya , satu .. dua langkah dan Rian langsung berlutut di hadapan Clara . membuat semua siswa semakin kencang menyoraki tontonan ini . sementara Bima? Bima hanya terlamun melihat ini . seakan ia diudara ,, bima Tidak merasakan apa apa , sedih ? senang? Gembira ? kaget? TIDAK . entahlah . perasaannya seperti di awang-awang .

Rian memberikan sesuatu yang sudah ada di tangan nya , sekuntum bunga mawar berwarna merah cerah yang terlihat masih sangat segar . Clara terdiam sejenak dengan semua ini,,ia sedang memahami apa yang tengah terjadi . ..
Rian mencoba mengeluarkan suaranya ,ia memberanikan diri untuk mengeluarkan kata kata yang selama ini ia pendam di hadapan semua orang .dengan posisi yang masih berlutut di hadapan Clara dan tangan nya yang memegang bunga yang di hadapkan ke arah Clara ,Rian mencoba menghela napasnya yang sangat berat , ia mencoba meenghilangkan semua ketakutan yang ada dalam dirinya , yah . ketakutan jika Clara akan menolak nya lagi untuk kesekian kalinya , namun kali ini Rian yakin Clara tidak mungkin tega menolaknya mentah-mentah di hadapan semua siswa di sekolahnya , Rian yakin jika kali ini ia akan berhasil mendapatkan cinta Clara .
"Clara ,,, jujur .."

Rian mencoba mengeluarkan suara nya , namun kata katanya selalu terhenti karena suara jeritan dari siswa yang lainnya tertama siswi nya yang mungkin 'baper' melihat kejadian ini , maklum lah tidak sedikit juga siswi yang mengagumi sosok Destrian yang terkenal calm dan baik , apalagi ia seorang ketua basket..

My LoveWhere stories live. Discover now