12

2 0 0
                                    

Clara terus saja mengerutkan alisnya sembari sekali kali pulpen yang ia pegang memukul keningnya sendiri . matanya terpejam memikirkan kalimat apa yang harus ia tulis sebagai ungkapan permintaan maaf nya untuk Rian .

'Rian ... Clara minta maaf '

'Untukmu , Destrian yang menyayangiku '

'Rian... sebenarnya'

Argghhhh .. sudah belasan kertas yang ia tulis lalu ia robek dan di kepalnya hingga menjadi tak berarti . Kini ia harus berfikir keras memikirkan bagaimana cara agar Rian mau memaafkan nya. Tidak ! Clara tidak boleh menulis surat untuk Rian , Clara harus ngomong langsung di depan Rian! Batin nya berkata ketika menemukan solusi yang tepat . Tapi , apa Clara berani ?

"Clara Putri Jensen " Teriak sosok lelaki yang masuk ke dalam kelasnya dan menghampiri Clara . Siapa lagi jika bukan Bima.
"Kenapa sih Ra , kusut banget tuh muka "
"Gapappa Bima "
"beneran gapapa?"
"iyah"
"terus ini kertas apa ?" Bima mengambil salah satu kertas dan mulai membacanya hingga kekertas yang lainnya .
"Clara mau minta maaf sama Rian . Clara ngerasa bersalah banget Bima sama dia " Ujarnya .
Bima memejamkan matanya "Rian ? hahaha " hatinya tertawa mendengar nama itu .
"buat apa minta maaf ? Clara kan gak salah apa apa "
"gimana pun juga ini salah Clara "
Yah .Sejak kejadian kemarin Bima memang tidak suka Rian , Tapi ia tidak bisa melihat Clara terus terusan merasa bersalah seperti ini.
"Udah . Clara gak perlu nih buat kaya gini , serahin semuanya sama Bima "
Hah ? Bima ? apa yang bisa dilakuin cowok konyol ini ? apa dia bisa minta maaf ? batin Clara berbicara seakan tidak percaya dengan apa yang akan dilakukan oleh Bima .
"gausah deh Bima , ntar masalah nya makin rumit "
"Clara gak percaya kalo Bima bisa minta maaf?" Ujar Bima seakan bisa mendengar apa yang Clara ucapkan dalam hatinya .
"emang Bima bisa minta maaf?"
"Buat Clara Bima bisa lakuin apapun "
Bola mata berwarna biru itu menatap Clara sangat tajam . Sontak perkataan Bima membuat Clara tak berhenti menatapnya. Nada ucap Bima berbeda dari biasanya . Bima seakan berkata sangat sesuai dengan apa yang hatinya bicarakan .
Beberapa saat mereka saling bertatapan . Hingga satu tangan Clara mengusap mata Bima yang tengah menatapnya sangat serius .
"kedipin tuh mata , ntar kelilipan "godanya.
"yah Clara , gak bisa romantis dikit lo "
" abisnya Clara takut matanya copot " Mata Clara seakan terpejam karena tawanya.
"euhhh... gemes banget gue" ujar Bima sembari menarik hidung Clara hingga membuat Clara terpejam menahan sakit .

===

Lisa hanya diam terpaku melihat Dilla yang acuh padanya , bahkan dari tadi pagi Dilla tidak menyapanya . Jangankan menyapa , melihat Lisa pun tidak .
"Dilla"Gumam Lisa , kali ini Lisa menundukan pandangan nya . Ia tidak sanggup jika sahabatnya ini bersikap dingin padanya .
Begitupun dengan Dilla . Perasaan Dilla? Ia sebenarnya kasihan dengan Lisa . Tapi rasa sakit iitu terlalu dalam untuknya . Dilla masih menyangka jika Lisa mempunyai hubungan dengan Dio .
"Lisa minta maaf . Lisa beneran gak ada hubungan apa apa sama Dio "
Kini Dilla memandangi wajah Lisa yang terlihat benar benar berbicara dari hatinya . Ingin sekali Dilla memeluk tubuh Lisa.
"Lisa , ke Kantin yuk " Ujar Dio yang memecahkan keheningan dua insan sahabat ini . Sontak saja hati Dilla yang tadi mulai luluh kembali sakit ketika melihat Dio mengajak Lisa untuk pergi ke Kantin bersamanya .Senyuman itu terlontar dari bibir Dio untuk Lisa . Bola mata Lisa yang terkejut karena Dio menepuk pundaknya kini kembali menatap Dilla .
Dilla pun pergi dari duduknya tanpa mengucapkan sepatah kata pun .
"Dilla,mau kemana ?" Teriak Lisa yang tak direspon oleh Dilla .
Dio tentu saja kebingungan dengan sikap aneh yang di tunjukan oleh Dilla dan Lisa .
"Lisa ,Dilla kenapa?" tanya Dio .
Lisa mengerutkan alisnya . 'Dilla cinta sama lo Dio ' Teriak hati Lisa . Tapi ia tidak mungkin berbicara pada Dio . Jika Lisa berbicara , pasti Dilla akan marah padanya .
"Lisa "
"heh , iya ada apa ?"
"ngelamun aja , ke Kantin yuk "
"Lisa gak laper Dio . Dio aja yah "
"yaudah deh , Dio temenin Lisa disini yah "
"Lisa mau ke toilet"
Ujar Lisa mencari alasan agar ia bisa menjauh dari sosok Dio . Mungkin ini cara terbaik agar Dilla mau memaafkan nya.

My LoveWhere stories live. Discover now