"Sekarang lo pacar gue"
"Gak terima penolakan"
Ada yang nungguin revisi part?
° ° ° °
"Jam berapa ini?" Salsha terlonjak kaget ketika lampu ruang tamunya di nyalahkan
"Maa.." Ambar berdiri mendekati Salsha. menarik keras rambut gadis dengan kucir kuda yang terlihat Acak acakan
"Mau Jual diri ya? atau nerusin jejak mama kamu?" sindir ambar
"e..enggak ma.." Salsha meringis merasakan ngilu di sekitar kepalanya
Ambar menarik lebih kencang,"kamu jangan bilang papa kamu ya!" Ancamnya, Salsha mengangguk cepat. Arfan menetap di Amerika bersama papanya selama dua sampai tiga tahun untuk urusan bisnis. sedangkan, mamanya tidak tahu dimana keberadaanya. Pasca, mengetahui bahwa papanya menikah lagi dengan Ambar.
"Salsha kangen mama" batinya
"Sebagai hukumannya, kamu gak dapat jatah makan malam ini." Ambar memberi peringatan
Salsha mengangguk. sebenarnya Salsha lapar. ketika pulang sekolah Salsha langsung menuju rumah Alya untuk Mengerjakan tugas kelompok hingga larut malam. Dan sekarang Salsha sudah melampaui batas jam keluar rumah oleh mama tirinya
Salsha melangkahkan kakinya menuju lantai atas namun, langkahnya terhenti dengan sebuah perkataan Marsha, kaka tirinya.
"Eh jablay!" Marsha mendekat ke arah Salsha. mendorongnya hingga kepalanya membetur ujung meja. Darah mengalir di pelipis kirinya
"Ups, Sorih" Marsha seringainya
"Eh bukanya orang kaya lo pantes dapat itu? hahahaha" Tawanya jahat
Salsha memegang pelipisnya yang terasa ngilu, "Apa mau lo?" Salsha bertanya
"gue ada salah apa sama lo?" Tanya Salsha
"Salah lo? Salah lo kenapa mama lo yang nyusahin itu hilang. ngebuat papa menjauh dari mama gue." Marsha menedang Salsha hingga membuatnya tersungkur di lantai
Marsha melemparkan beberapa tumpuk buku,"kerjain pr gue" kemudian meninggalkan Salsha yang menatap punggung Marsha kian menjauh
Salsha berjalan menaiki satu demi satu anak tangga rumahnya. Sesampai di kamar Salsha membuka buku Marsha
Tiing!
Satu notifikasi pesan baru saja masuk, Salsha mebuka lock di ponselnya
+628129******
"Besok adalah Hari Rabu Salsha"
Salsha menghela nafas panjang. Ke dua ibu jarinya mengetik di atas layar ponsel. kemudian menekan tombol Send.
Tak ambil pusing, salsha memilih membersihkan diri.
° ° ° °
Alaska menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang king size miliknya. laki laki itu menatap langit langit kamar yang berwarna putih nuasa classic. Senyum tipis tercetak di bibirnya.
Terlintas ide untuk mengirim pesan kepada Salsha. Setidaknya untuk Melepas rasa risau di hati terhadap Salsha yang ia cintai. Ingatannya tertuju ketika mengikuti Salsha secara diam diam hingga rumahnya. Namun, yang di lihatnya sungguh menyulut emosi. Alaska mengepalkan tangan Melihat Salsha di maki oleh Ambar. kawatir akan Salsha. Alaska mengirim pesan, memastikan Salsha tidak apa apa.
"Besok adalah Hari Rabu Salsha"
Kemudian ia menekan tombol send. Selang dua menit Ponselnya kembali bergetar menandakan pesan masuk.
Alaska membuka pesan masuk dari Salsha.Salshaku
"ya, benar!"
Alaska menyunggingkan senyum. Raut bahagia terpancar cerah di wajahnya malam ini seakan menyamai cerahnya sang rembulan di luar sana
Kemudian Alaska memilih beralih ke pelajaran dan bergegas tidur.
° ° ° °
Alaska berjalan di koridor sekolah. kedua tanganya ia masukan kedalam kantong celana abu abu miliknya. kaki jenjang membawanya masuk Kantin sekolah yang terlihat ramai
Hari ini Alaska bahagia. Salsha adalah Milikinya. Miliknya. Salshanya Alaska.
Alaska mendekati salah satu meja yang berada di urutan pertama. tepat dimana perempuan cantik dengan rambut di ikat satu sedang bercengkrama dengan ke empat temanya.
"Salshabila evelyn" Suara bass membuat Ke lima cewe itu menoleh ke arah suara. betapa terkejutnya mereka melihat laki laki memakai jass almet yang bertulisan Osis SMA Garuda tengah berdiri di depanya. Salsha tersedak makanannya.
Alaska meyodorkan sebotol Air mineral ke arah Salsha. langsung meneguknya hingga setengah botol. Vira, Fitri, Alya, Maudy melongo tak percaya. pemandangan di depanya sangat mengejutkan dan menjadi sorotan kantin. bahkan seluruh siswa siswi yang berada di kantin tertuju kepada dua insan di depanya. oke ini berlebihan. Alaska bahkan terlihat acuh dengan semua tatapan yang tertuju pada dirinya.. Ralat, Alaska dan Salsha.
"Ikut gue" Alaska menarik lengan Salsha. mengintruksinya mengikuti Alaska
Sampailah Salsha dan juga Alaska di ruangan Osis, Alaska mendorong tubuh Salsha untuk memasuki Ruangan tersebut. Salsha terdiam mematung.
"Kemarin lo berurusan sama gue" Ujar Alaska. Salsha mengerutkan kening
"maaf saya gak merasa Ada urusan sama kaka" ujar Salsha
"lo udah berurusan sama gue" Alaska menggantung
Salsha melongo tak percaya.
"Salshabila Evelyn!"
Salsha menepuk jidatnya. hari ini Salsha sendiri lupa membawa id card nya.
"Mulai sekarang lo, Pacar gue." ujarnya santai. Salsha tak percaya di buatnya dengan refleks Salsha menggelengkan kepalanya pelan
"hari ini, besok, dan seterusnya" lanjutnya. Sungguh Salsha benar benar tak percaya dengan semua ini. dia sedang bermimpi?
Salsha tersadar. dengan cepat menggelengkan kepala.
"gak nerima penolakan" Setelah Itu Alaska meninggalkan Salsha yang masih terpaku di tempatnya.
lo lucu, pengen gue cium rasanya.
Next time gue cium lo.
Alaska menepis pikiran itu semua. hari ini adalah hari yang bersejarah dalam hidupnya. Salsha sudah resmi menjadi miliknya,
Kayanya gue harus nikahin Salsha deh.
-NEXT PART-
[NOTE]
Hi! big thanks for readers Alaska. Akun instagram saya di buka untuk pembaca Alaska. Silahkan tinggalkan jejak (vote, komen, follow). part tidak saya revisi keseluruhan. hanya mengganti kosa kata menjadi lebih enak di baca & menghapus kata yang tidak penting. alur jadi nyambung, mudah di baca. terima kasih!
have a great day.
KAMU SEDANG MEMBACA
Razendra
Teen FictionMenceritakan Kisah Romantis 2 Remaja yang di Mabuk Cinta. Laki-laki Tampan, Galak, Dingin, tanpa sengaja jatuh cinta dengan Gadis yang baru ditemuinya. 3,5 Tahun hubungan sepasang kekasih ini berjalan di warnai degan Komedi, Pertengkaran, Manisnya k...