9. Marahnya Alaska

7K 145 4
                                    

⚠bijaklah dalam memilah tulisan.

⚠ fiktif belaka

⚠ mengandung unsur kekerasan
⚠ mengandung kata kata kasar

⚠Vote, komen, follow

° ° ° ° 

Bugh! 

Alaska meninju Alan dengan keras membuatnya tersungkur ke belakang. Alan berniat membalas namun, Salsha dengan cepat menghadang Alan. Alaska yang melihat mata sembab merah Salsha hatinya mecelos. Isak tangisnya pecah. Alaska merengkuh tubuh rapuh Salsha

"Permainan baru di mulai kan ka? " Tanya Salsha

Bagai tersambar petir di siang bolong. hati Alaska terasa sakit. nafasnya memburu. tangannya mengepal kuat.  Salsha melewati semua ini sendirian tanpa melibatkan dirinya. Bukan Alaska jika menyerah begitu saja, justru dirinya mempererat pelukanya terhadap Salsha di depanya.

"Tolong akhiri permainan ini kak. Salsha bukan tandingan kaka. Salsha minta maaf kalo--"

Alaska mendekapnya erat. semakin erat. tidak mau Salsha pergi darinya. Alaska terus menenangkan Salshanya, mengapus seluruh air matanya. Air mukanya berubah merah.

"Hapus air mata lo. Jelek," jawaban Alaska membuat Salsha semakin menggores rulu hatinya

"Aku emang jelek. Salsha yang berdiri di hadapan kaka jelek"  Salsha mendorong tubuh Alaska

Alan yang berada di situ pun tersenyum miring. Salsha pun berjalan meninggalkan Alaska yang menahan sakit bercampur amarah.

Alan mendekati Alaska. "Salsha punya gue" sambil menepuk pelan pundak Alaska dengan tawa yang meremehkan

Alaska mengepalkan tangan. Air mukanya pun perlahan berubah kemerahan.

                           ° ° ° °

Alaska memasukin kantin dengan nafas memburu. Matanya menjelajah penjuru kantin. Tangannya mengepal kuat.

Gerald, fandi, datang setelah mengetahui rumor yang beredar mengenai Salsha. Gerald dengan cepat menuju Alaksa. Bisa gawat jika Alaska murka.

"tahan." Alaska menatap tajam Gerald, Gerald pun menciut nyalinya

Alaska berjalan ke arah sekumpulan perempuan dari kelas XI IPS 2. Ia menarik salah satu dari sekumpulan orang-orang itu dan mencekal kuat pergelangan tangannya.

"gue mau lo hancur." Ujarnya dengan tatapan tajam

Alaska mendekatkan wajahnya ke depannya. Alaska berbisik "lo mengusik gue." Alaska mencekik lehernya

Gerald, fandi menarik Alaska. "Biar gue kasih paham ke dia" Ujar Alaska kepada Gerald dan fandi. Matanya merah. Raut muka merah dengan urat urat yang menonjol. Alaska benar benar marah.

"Gue mau lo hancur." Tekannya. Semakin kuat cekalan tangan Alaska.

Gerald menarik paksa Alaska dan meninggalkan kantin sekolah.

                            ° ° ° °

Salsha membuka lokernya. Matanya menangkap Surat dan kotak merah di dalam lokernya. Surat itu berisikan tulisan,

It's Ok to have a bad day. We can try best next day

Salsha membuka kotak itu. Matanya membulat tak percaya. Isi kotak itu
Gantungan kunci bertuliskan,

I love you Bali.

                    -NEXT PART-

[NOTE]

Big thanks to readers Alaska.

ada yang nunggin part MauRald?

⚠ part tidak saya revisi keseluruhan. hanya mengganti kosa kata menjadi lebih enak di baca & menghapus kata yang tidak penting. alur jadi nyambung, mudah di baca. terima kasih!

Silakan tinggalkan jejak.

RazendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang