Five

4.6K 508 44
                                    

.
.
.
"Sehun siapa yeoja yang tadi keruang ku memberi dokumen"-tanya Kai pada Sehun yang saat ini sudah berada didalam ruangan Kai setelah mendapat telepon dari Kai disuruh keruangannya

"Itu Kyungsoo ada apa dia sekertarismu"

"Sekertaris ya.."

"Hmm"

"Baiklah kau bisa kembali bekerja"

Sehun bangkit dari duduknya meninggalkan ruangan kai dengan malas

'Mengganggu acara orang saja'

Dumel Sehun dalam hati

Kai menyeringai saat sehun sudah keluar dari ruangannya

"Hh sepertinya menarik"
.
.
.
"Kyung"

"Hmm"

"Ayo pulang"

"Ishh kau ini apa tidak liat pekerjaan ku masih banyak"

"Kan itu salah mu kenapa dari tadi tidak mengerjakan nya"

"Luhan-shi jika kau tidak ingin membantu malah menceramahi ku lebih baik kau pulang saja duluan"

"Baguslah lagipula sehun juga sudah menunggu ku di luar"

"Hah"

"Aku mengajak mu hanya untuk solidaritas sebagai sahabat saja. Hehehe papai kyungie ku sayang"-Luhan segera melarikan diri dari sana sebelum Kyungsoo mengamuk

"Sialan kau luhan"-umpat Kyungsoo

Kyungsoo kembali meneruskan pekerjaannya. Ia juga juga ingin segera pulang. Tapi pekerjaan nya belum selesai

Drtt

"Yeoboseyo"

"..."

"Eomma pekerjaan ku belum selesai"

"..."

"Eomma"-rengek Kyungsoo

"Tidak baik membantah ucapan orang tua"-kyungsoo mendongk kan kepalanya melihat asal suara itu

"Hah arraseo kyung akan datang"

Pip

"Mau apa kau kemari"

"Bukan kah tidak ada larangan semua orang termasuk aku datang ke ruangan mu. Lagipula aku ini Presdir disini"

"Lalu"

"Kau harus hormat padaku"-ucap kai bangga

"Tidak akan pernah"-jawab Kyungsoo ketus

"Kau yakin"-kai mencodong kan tubuh nya kearah kyungsoo. Dan kyungsoo dengan sigap menahan tubuh kai agar tidak terlalu dekat dengannya

"Menyikirlah dari hadapan ku"

"Kau mengusirku"

"Jika kau berpikiran seperti itu"

"Ck!! Pulanglah aku antar"

"Aku akan pulang tapi tidak dengan mu"

"Tapi aku tak suka penolakan"

Kai langsung menarik tangan Kyungsoo. Kyungsoo bangkit dari duduknya.

"Hei tas ku tertinggal. Pabbo"

"Biarkan lah. Lagipula pasti isinya tidak pemting"

"Yak dasar sombong. Handphone ku juga disana. Lepaskan aku pabbo"

Kyungsoo terus mengoceh dan memberontak

"Kau ini berisik sekeli"

Kai yang tidak tahan dengan tingkah Kyungsoo segera menggendong Kyungsoo ala bridel style

"Yak apa yang kau hmptt"-belum sempat Kyungsoo meneruskan ucapanya

Bibirnya sudah disumpal oleh bibir Kai. Yap Kai mencium Kyungsoo. Kai merasa senang Kyungsoo tidak menberontak dan diam sekarang. Dengan berani Kai melumat bibir Kyungsoo lembut. Kyungsoo yang merasa pasokan udara nya habis memukul dada Kai. Kai yang mengerti dengan tanda yang diberikan Kyungsoo. Segera melepas tautan mereka

Napas Kyungsoo tersengal-sengal. Wajah nya memerah seperti kepiting rebus

Plakk

Bruk

"Akhh. Kenapa kau menjatuhkan ku"-rintih Kyungsoo saat kai tiba-tiba menjatuhkan tubuhnya

"Kau menamparku. Aku reflek melakukannya"

Kai kembali menggendong Kyungsoo. Dan membawa nya kedalam mobilnya. Kali ini Kyungsoo tidak memberontak. Ia merasakan sakit ditulang belakang nya.

"Hati-hati pabbo ini sakit"-ucap Kyungsoo saat kai akan mendudukan nya di kursi penumpang mobilnya

"Kau bisa diam atau tidak. Atau kau ingin aku cium lagi"-goda kai yang berhasil membuat rona merah pada pipi Kyungsoo kembali

Setelah menduduk kan Kyungsoo. Kai memutar dan duduk di kursi pengemudi.

Kyungsoo terus saja menekuk wajah nya

Kai yang melihat itu hanya terkekeh. Kai yang melihat Kyungsoo belum memasang sabuk pengaman sagera mendekati Kyungsoo

Clek

Kyungsoo kaget saat tubuh Kai berada didepan nya

"Tenang lah aku hanya memasangkan sabuk pengaman itu saja."

Lalu Kai melajukan mobil nya. Kyungsoo hanya memandangi luar jendela
Jujur Kyungsoo malu dengan kejadian kai mencium nya

Akhh memikirkan itu mambuat pipi Kyungsoo memrah
.
.
.
Vote or coment

Plus follow akun whatpadd aku

Happy reading

My Boss, My Husband (KaiSoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang