Eleven

5K 379 26
                                    

"Pagi kyung" sapa Kai yang kini berada di depan rumah keluarga Do

"Ya pagi" balas kyungsoo dengan senyumnya mencoba untuk ramah

"Kau sudah sarapan?"

"Sudah" Jawab kyungsoo dengan ketus

"Ahh padahal aku sengaja belum sarapan agar bisa sarapan bersamamu" ucap Kai mendramatisasikan

"Yak ada apa dengan wajahmu? Kau tidak pantas seperti itu Kim"

"Tidak pantas ya. Ku kira aku akan selalu tampan dengan berwajah apapun"

"Ya sama sekali tak cocok. Kajja kita berangkat"

"Sarapan dulu kyung"

"Kita sudah terlambat, lagi pula kau bisa sarapan di kantor nanti"

Sekilas Kai melihat jam tangannya "Kita masih ada waktu untuk sarapan kyung. Ini masih terlalu pagi untuk ke kantor"

"Terserah kau saja, aku malas berdebat dengan mu"

"Jika kau seperti itu dari tadi kita tak akan berdebat kyung"

"Jangan memancing ku lagi Kim"

"Tidak..-aku tidak. Silahkan masuk honey"ucap Kai dengan nada yang dibuat lembut. Namun tidak untuk Kyungsoo....-

"Kau menjijikkan Kim"desis Kyungsoo sembari melangkahkan kakinya masuk kedalam mobil yang pintunya sudah dibukakan oleh Kai

Kyungsoo kini sudah berada di dalam mobil, bersama seseorang yang menjengkelkan menurut Kyungsoo sejak awal mereka bertemu.

"Kita akan sarapan dimana Kim?" Tanya Kyungsoo untuk memecahkan suasana yanh sunyi sejak ia dan Kai masuk ke dalam mobil

"Menurutmu?" Tanya balik Kai yang membuat Kyungsoo jengkel

Kyungsoo memutar bola matanya malas "Kim..-aku serius. Kita akan sarapan dimana?"

"Ahhh kyung selera makan ku sudah hilang. Bagaimana kalau kita jalan-jalan saja hari ini?" Tawar Kai kepada Kyungsoo namun netranya masih fokus kepada jalanan di depannya.

Kyungsoo memejamkan matanya menahan amarah. Ya Tuhan kuatlah hamba-Mu ini..-begitulah batin Kyungsoo bersuara

"Kim..-"

"Hm?"

"Entah perasaanku atau apa kau hari ini benar-benar menyebalkan"

"Aku tahu itu. Kau tau wajahmu saat marah itu menjadi kesenangan sendiri bagiku" Kai menoleh sekilas ke arah Kyungsoo sembari memberikan kedipan

"Kita harus bekerja Kim"

"Aku boss nya. Kau aman jika tak bekerja sehari saja. Lagipula boss mu ini juga yang akan menjadi suamimu. So..-jangan khawatir"

"Jangan khawatir kau bilang. Selama ini aku bekerja memberikan kesan baik dan tak pernah absen dengan alasan tam jelas seperti ini. Ohh atau jangan-jangan saat kita sudah menikah kau akan melarang ku bekerja?"

"Waahhh daebak..-ternyata kau pandai sekali dalam memahami pikiran ku. Aku rasa kita memang jodoh"

Kyungsoo cengo mendengarnya. Menatap Kai lamat-lamat. Jika ia pikir-pikir Kai itu tampan, memiliki rahang tegas, kulit eksotis tapi disini permasalahannya adalah Kai itu seperti tak punya otak dan suka seenaknya.

"Berhenti kim"

"Tidak"

"Kim kalau kau ingin absen kerja maka aku tak akan ikut-ikutan. Jadi bisa kau turunkan aku di sini"

"Tidak tidak dan tidak. Sudah cukup, oke. Kita akan jalan-jalan"

"Pemaksa"

"Yes, it's me baby"

Setelah itu tak ada lagi perbincangan. Kai yang tak mempunyai topik untuk di bahas dan Kyungsoo yang malas berbincang.
------------
Bosan itulah yang dirasakan Kyungsoo. Berjam-jam ia dan Kai didalam mobil. Namun Kai tak kunjung memberhentikan mobilnya. Seolah ia tak memiliki tujuan.

Dan seketika kebosanan Kyungsoo hilanh saat mobil yang ia tumpangi dengan Kai berhenti. Ia turun dan menatap sekeliling. Berjalan masuk dengan Kai setelah memarkirkan kendaraannya.

"Berjalan-jalan di mall. Oh Kim kau seperti perempuan saja. Kau mau membeli apa saja di sini?"
Kyungsoo terkejut. Tentu saja. Bagaimana bisa Kai mengajak nya jalan-jalan di mall. Sungguh tak ada romantis nya sama sekali.

"Tentu saja membeli kebutuhanmu. Karna sebentar lagi kau akan menikah dengaku dan akan hidup bersamaku. Tak mungkin kau tidak membeli persiapan terlebih dahulu" jawab Kai santai

"Ck!! Aku bisa membawa barang-barang ku dari rumah. Tak perlu membeli Kim. Membuang uang kau tau"

"Tenang saja kau tak usah khawatirkan tentang uang. Aku gudangnya uang. Uangku tak akan habis sekalipun sampai tujuh keturunan" sombong Kai yang mendapat dengusan dari kyungsoo

Berdebat. Mungkin adalah kesukaan dari mereka berdua. Tak kenal waktu dan tempat. Jika ada yang memulai maka perdebatan itu akan terjadi. Dan jika tidak ada yang mengakhirinya maka akan terjadi perang dunia ke sekian

"Aku tak percaya padamu Kim. Perusahaan itu bukankah masih atas nama appa-mu dan yang menjalankan adalah Sehun. Kau cuma terima beres saja kan?" Tanya Kyungsoo pada Kai

Kyungsoo bahkan tak sadar mereka jadi pusat perhatian pengunjung mall lainnya. Bergandengan tangan dan berdebat. Menjadi hal lucu bagi pengunjung mall. Siapa pun akan terpesona dengan pasangan sempurna ini. Bagaimana tak sempurna jika laki-lakinya tampan dan perempuannya cantik.

"Itu dulu. D U L U. Sekarang aku yang memegang semua urusan perusahaan"

"Tampang mu tak menyakinkan"

"Terus saja kau menilaiku buruk. Aku tak peduli"

Mereka memasuki toko baju dan setelan jas untuk pria

"Untuk apa kira kemari?"

"Aku ingin kau memilihkan kemeja untukku"

"Tidak. Kau pilih saja sendiri" tolak kyungsoo mentah-mentah

"Pilihkan atau aku cium bibir mu di depan umum" ancam Kai dengan membisikkan ke telinga kyungsoo membuat bulu kuduk Kyungsoo meremang

"Yak!! Kau tak bisa memaksa ku"

"Oh ya. Tentu saja bisa"

"Ck baiklah baiklah" tanpa menghiraukan Kai, Kyungsoo berjalan mulai memilih setelan kemeja untuk Kai

Kai yang melihat itu hanya tersenyum dan mengikuti arah kyungsoo saja.

"Bagaimana kalau yang ini?" Tanya kyungsoo setelah mendapat kemeja yang menurut kyungsoo cocok untuk Kai

Berbalik dan meletakan kemeja itu di tubuh Kai untuk mencocokkan ukuran tubuhnya

"Bagus. Pilihanmu tak buruk juga"

Seketika itu juga kyungsoo langsung mendongakkan kepalanya untuk melihat Kai
"Baiklah kita ambil yang ini. Lagipula ukurannya juga pas di tubuhmu"

Kyungsoo membawa kemeja itu ke kasir dan tentu saja Kai yang membayarnya. Setelah itu mereka melanjutkan jalan-jalan di mall nya

"Kai" panggil kyungsoo

"Hm"

"Aku mau itu" tunjuk kyungsoo pada kedai ice cream

"Kita kesana"

Kai dan Kyungsoo berjalan menuju kedai ice cream dan memesan. Senyum Kyungsoo merekah saat mendapatkan ice cream kesukaannya, rasa vanila. Sementara Kai, ia tak membelinya. Alasannya entah apalah itu.

Melanjutkan perjalanannya. Mereka mengelilingi mall, sesekali mereka memasuki toko untuk melihat-lihat tanpa membelinya. Senyum mereka pun tak pernah luntur saat ini dan juga tangan mereka yang saling menggenggam tanpa ada satupun yang berniat memisahkannya.

Vote and coment
Follow windandri12345

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Boss, My Husband (KaiSoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang