Chapter 7 (Aku rindu kamu)

107 3 2
                                    

"Tatapan mu syahdu dalam ingatanku"

Lantunan piano pun terdengar dengan jelas disebuah rumah berlantai dua dengan alunan yang indah pun menjadikan nya terasa sunyi dan nyaman ada nya bunga disisi kanan piano pun menjadi kan suasana lebih terasa indah, langkah kaki pun terdengar menuju fina yang saat itu sedang bermain piano
"Njreeeeng" semua note piano pun berbunyi
"Dari mana aja lu baru pulang? Masih beruntung ya lu semalem gua udah tidur duluan" tegur sang kaka dengan menatap tajam mata Fina
"Hhhhabis ketemu teman" ucap fina gugup
Fina pun menutup piano tersebut dan pergi meninggalkan sang Kaka dan menuju dapur untuk membuka kulkas dan mengambil sebuah minuman
"Yee nih anak lagi diajak ngomong juga, awas ya lu balik kaya semalem lagi!"

Dering handphone miliki pria yang tertabrak kemarin pun berbunyi
Sayang kamu kemana aja?
Sayang bales
Sayang
Sayang
Sayang
Isi pesan beruntun pun terus masuk

"Bagaimana aku membalas nya ini" ucap dalam hati fina bingung

Tidak berpikir panjang pun fina mencari kontak orangtua korban, setelah lama mengscroll kontak akhirnya pun ia menemukan sebuah kontak dengan nama "ayah"
"Bismillah semoga diangkat"
"Hallo,Budi kamu kemana aja kenapa kamu menelpon tidak pulang langsung ke rumah?" Ucapan pertama yang keluar dari ayah budi , ternyata Korban yang tertabrak itu bernama budi
"Maaf pak saya bukan budi,ini saya fina mau mengabarkan bahwa anak bapak mengalami kecelakaan kemarin sore" ucap fina gemetar
"Kenapa kamu baru hubungi saya?,sekarang anak saya ada dimana?"
"Handphone budi kemarin mati pak dan saya baru bisa mengabarkan bapak,anak bapak ada dirumah sakit sekarang dan alamatnya saya kirim sekarang"
"Ya sudah cepat kirimkan"

***
Tersenyum lah wahai kasih rindu mu masih saja membekas di hati yang kelabu ini datanglah dekap lah aku perlahan mungkin dengan itu rindu ini akan perlahan memudar dan sirna

"Awas ada lubang" ucapan spontan vino kepada Fina
"Hah? Mana lubang? Engga ada tuh?" Ucap Fina dengan menoleh kearah vino
"Lubang cinta mu yang telah ada didalam hati ku Fin" gombalan vino pun melesat sampai ke hati fina dan kini ia pun tersipu malu dibuat nya

"Fin kenapa perasaan suka sama seseorang itu hadir ketika kita terus bersamanya dan ketika tidak bersama nya rasa gelisah pun datang" tanya vino dengan menatap mata fina
"Hmm, perasaan itu kan spontan ya datangnya dan itu tidak ada yang tau apa harus kita memilih dengan siapa kita jatuh cinta? Kan ga mungkin" jawab Fina

"Bagi kamu cinta itu apa Fin?" Tanya vino
"Cinta itu tidak bisa di definisikan dengan kata kata vin,dia hadir dengan sendiri nya jika mencintai adalah hal yang menyenangkan lalu kenapa ada luka didalam nya? Luka itu pelengkap segala sesuatu yang disebut indah" penjelasan Fina dengan ketegasan nya

"Non Fina bangun non,ada telpon tuh bunyi"
Kenangan indah yang terbayang pun buyar sudah akibat dering telpon berbunyi dan bibi membangunkan Fina yang sedang terlelap cukup lama,Fina pun terbangun dari tempat tidur nya dan sebuah buku karya Kahlil Gibran pun terjatuh sebuah halaman pun terbuka fina pun kini membaca halaman tersebut

Cinta

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
Ketika kita menangis?
Ketika kita membayangkan?
Itu karena hal terindah di dunia tidak terlihat
ketika kita menemukan seseorang yang
keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung
dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan
serupa yang dinamakan cinta.

Setelah membaca halaman tersebut rasa sesak di hati pun semakin menjadi jadi di buatnya

"Hallo Fina sayang,papa hari ini pulang dari tugas papa di luar kota kamu mau oleh-oleh apa sayang?"
"Tidak usah pa,papa sampai dengan selamat pun aku sudah senang"
"Ya sudah kalo gitu,bye sayang sampai ketemu di rumah"
"Iya pa,hati hati"

Perlahan kaki fina pun mulai melangkah keluar rumah di sudut kanan terdapat sebuah garasi mobil yang cukup luas disana terdapat 1 buah mobil dengan warna silver dan 2 buah sepeda,Fina pun menghampiri garasi itu dan mengambil sebuah sepeda untuk ia gunakan berkeliling komplek perumahan

"Sore non Fina" sapaan seorang satpam ketika Fina melintasi pos satpam
"Sore pak"

Fina terus mengayuh sepeda nya menyusuri setiap sudut komplek,ia pun kini terasa lebih nyaman dengan keadaan nya saat ini semua yang ia pikirkan kini terasa hilang begitu saja

Kini Fina pun telah sampai di rumah nya setelah sekitar 25 menitan mengayuh sepeda nya berkeliling komplek

Rindu itu tak pernah memiliki masa kadaluarsa ia hadir tak terduga dan selalu menetap setiap saat,jika hadir mu memberi makna lalu tangis ini apa artinya?

"Non tadi ada yang menelpon dari hp non fina tapi pas bibi mau angkat sudah di matikan" ucap sang bibir dengan memberikan hp Fina

Just call vino (1)

Fina pun langsung melempar hp nya ke sofa setelah melihat yang menelpon nya adalah vino

***
Menghirup udara segar di pagi hari pun lenyap dengan sebuah bayangan akan kenangan yang selalu saja menghampiri,tak ingin untuk melepaskan tapi sudah tak bisa untuk bersama hal yang bodoh pun terjadi teka teki yang membuat semua nya makin rumit pun terjadi kilau ke gelapan pun perlahan menghampiri rasa penasaran pun dengan sendiri menyapa

"Hey bro,ngapain lu disini bengong sendirian aja?" Tanya Adrian
"Ehh dri ,gua berdua kok sama gelas hehe" jawab vino cengengesan
"Pr gua belum kelar dri,liat dong ?" Wajah tak bersalah pun muncul dari muka vino
"Hahaha, kebiasaan lu"

Mereka pun menuju kelas nya dan vino pun dengan sesegera mungkin menyalin pr yang belum ia kerjakan sedikit pun dengan alasan yang sangat klasik yaitu "gua ga ngerti" padahal sebelum pr ini di berikan dia tuh ngerjain latihannya sama gua tapi entah kenapa dia ga pernah paham tapi kalo cinta dia lah jago nya dan patah hatinya juga

"Yess kelar" senyum bahagia seperti nembak cewe dan cewe itu juga suka sama lu ini lebih dari itu bahagianya
"Thanks dri"
"Oke oke,lain kali lu ngerjain dulu sebisa lu kalo udah mentok baru dah nanya itu juga nanya dulu jangan langsung nyalin" ucap adrian dengan tegas nya
"Hahaha siap siap" cengengesan lagi dia

Tiba tiba seorang siswi dari kelas lain pun masuk ke dalam kelas Adrian dan vino
"Permisi,disini ada yang namanya kak Adrian?" Tanya seorang siswi tersebut
"Iya saya,ada apa ya?" Tanya Adrian heran
"Kamu sekarang disuruh ke ruangan Bu neli"
"Iya saya ke sana sekarang"

Adrian pun keluar dari kelas dan menuju ruangan Bu neli
"Kak sebentar,ada titipan ini untuk kaka" sebuah kertas berlipat segi empat pun di berikan siswi itu kepada Adrian
"Ini apa?" Tanya Adrian
"Dibaca aja kak nanti Kaka tau sendiri" ucap siswi itu dan pergi meninggalkan Adrian

Njreeng njreeng chapter 7 telah rampung nih😂,kira kira apa ya yang terjadi selanjutnya tetap setia menunggu chapter berikutnya ya see you #salamrindu

Kenangan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang