《14》 Between Them

1.3K 189 55
                                    

-Author's POV-

 
February, 2012

 
Bunga tulip dengan warna merah dan kuning itu kini bertengger dengan manis di dalam pot putih berisi air. Bunga itu masih segar, meski beberapa daunnya sudah mulai sedikit layu.

Gadis bernama Jung Yerin itu seakan tak bosan memandangi bunga tulip yang ia temukan didalam lokernya kemarin, yang ternyata adalah pemberian Jungkook.

Jeon Jungkook sang lelaki penuh misteri.

Ia memberi Yerin bunga tulip berwarna merah dan kuning, dimana kedua warna bunga tersebut memiliki arti tersendiri. Merah untuk perasaan cinta, dan kuning untuk persahabatan.

Yerin sedikit tau tentang filosofi warna bunga tulip, sebab satu-satunya bunga yang ia sukai hanya bunga tulip. Satu-satunya bunga yang ia biarkan berada dikamarnya.

Cinta dan persahabatan? Apa yang coba Jungkook sampaikan dengan memberi kedua bunga tersebut pada Yerin? Ingin menyatakan cinta atau mengikrarkan persahabatan pada gadis itu?

Entahlah.

Yerin sungguh muak dengan segala teka-teki yang diberikan oleh pria kelinci itu. Ia tak ingin berpikir rumit. Cukup menjalani apa yang ada didepannya saja saat ini. Menikmati setiap detik waktu yang dapat ia habiskan bersama Jungkook. Menyimpan sebanyak mungkin memori akan Jungkook dalam ingatan jangka panjangnya.

Yerin juga tak henti tersenyum mengingat apa yang terjadi padanya tadi malam. Keberaniannya yang entah datang dari mana meminta pelukan dari Jungkook, dan lelaki itu memberikannya serta merta tanpa berpikir panjang.

Semu merah kembali hadir di pipi gadis itu hanya karena mengingat kembali kehangatan yang disalurkan sang pria semalam.

Pelukan yang ia sukai. Pelukan yang membuatnya benar-benar bertekad menjadikan itu sepenuhnya hanya miliknya.

¤¤¤

  
March, 2012

Kebisingan kembali menggerayangi seisi lapangan basket indoor di Minguk High School. Sekitar belasan siswa berlari dari ujung lapangan ke lapangan lainnya sambil menggiring bola ditangannya.

Salah satu kejuaraan bergengsi yang diadakan oleh sebuah perusahaan mobil sebentar lagi akan dimulai. Hadiah yang diberikan juga sangat besar mengingat perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan pengekspor mobil terbesar di Korea Selatan.

Oleh karena itu, para anggota tim basket Minguk terlihat berlatih dengan sangat keras. Mereka tidak hanya memperebutkan hadiah, tetapi juga gengsi sebagai salah satu sekolah yang memiliki tim basket unggulan.

Jungkook, sang kapten basket sekaligus atlet nasional tentu saja dua kali lipat lebih sibuk dari yang lainnya.

Melatih, berlatih, dan dilatih.

Semuanya seakan sudah jadi keseharian lelaki itu sekarang.

Tapi ia tak sendiri, kini ada sosok lain yang selalu mengintip dari celah ujung lapangan, menontonnya setiap kali berlatih, menambah asupan energinya setiap kali netranya menangkap eksistensi sosok itu.

Jung Yerin.

Ia masuk dengan mengendap-ngendap. Duduk pada tribun paling ujung yang tak tersentuh oleh mata para pemain. Tangannya menenteng sebuah kamera kecil yang mampu menghasilkan gambar dengan kualitas sangat baik.

Hi! My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang