"Kegelapan masih lebih baik daripada kehampaan, bukankah begitu?"
.
.
.
Borders
an Karma x Reader story written by Aka-niira
Ansatsu Kyoushitsu (c) Matsui Yuusei
Warning/Disclaimer: Gabungan mitologi, tema dan pembahasan sensitif, OOC, etc.
Happy Reading!
.
Lembar 7
.
.
Gedung itu merupakan gedung paling tinggi di Aflheim, bertingkat-tingkat hingga memecah awan. Dari puncak bangunannya mengalir air yang bermuara ke danau berkilauan tepat di depan bangunan tersebut. Berbagai tanaman berwarna-warni kontras tumbuh di sekitar, pohon-pohon kini sudah ranum buahnya, tidak akan pernah layu. Itu merupakan Kantor Pusat Aflheim, di mana para makhluk yang berpengaruh tinggal, adapun sebagian yang hanya bekerja di sana.
Di puncak, Gakuhou Asano berdiri menghadap jendela, menatap kaburnya awan. Bahunya yang lebar dan dihiasi sayap yang besar terlihat begitu gagah dan menakutkan. Di belakangnya berdiri dua angel lain yang baru saja masuk ke ruangan, satu seorang angel wanita, satu lagi pria.
Yang wanita meneteskan peluh di pipinya, menatap punggung Gakuhou dengan ragu-ragu, kemudian melirik ke angel pria di sebelahnya, memohon pertolongan. Tubuhnya mengeluarkan daya tarik sensual, rambutnya berwarna kuning indah menjuntai panjang hingga bawah pinggang, matanya biru berkilauan. Melihatnya, tidak heran bagaimana banyak makhluk yang tertarik padanya.
Yang laki-laki sama sekali tidak menyadari tatapan memohon dari yang wanita. Ia masih berdiri tegap. Yang ini pun sama saja, tubuhnya mengeluarkan daya tarik sensual (bedanya yang ini dirasakan oleh perempuan), gagah dan bidang. Rambutnya yang hitam legam tajam bagai pisau, kedua manik hitam terlihat sedingin es menghiasi wajahnya.
"Ada apa?" Gakuhou, yang masih membelakangi mereka, memecah keheningan.
Mereka berdua tersentak. "I-Itu-"
"Kami datang untuk membicarakan sesuatu, Tuan. Ini sangat penting," si Pria--Tadaomi Karasuma--menjawab lantang.
"Seberapa penting?"
Dua tetes peluh mengalir ke wajah Karasuma. Seberapa penting?
"Kau baru saja menghukum seorang angel yang menempati posisi penting di Aflheim, kau tahu?" Sekarang Irina Jelavic--si Wanita--yang menjawab. Gakuhou diam, namun tanpa sepengetahuan mereka, di balik punggung itu dia tersenyum.
"Benar sekali, aku baru melakukannya empat jam yang lalu. Lalu?"
Irina melotot, alisnya menekuk.
Karasuma menyela Irina yang hampir berteriak marah, "Kau yakin dengan perbuatanmu?" tanya Karasuma kepada Gakuhou. "Selain dari alasanmu yang terlalu gegabah, kau telah menciptakan keributan yang amat besar. Ini pertama kalinya ada The Judgement dihadirkan untuk publik. Entah kau bermaksud untuk mempermalukan subjek, membuat warga Aflheim ketakutan, atau apapun alasannya aku tidak tahu. Dan juga, ini pertama kalinya seorang angel dijatuhkan ke Helheim, dia bisa mati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between the Borders [Karma Akabane X Reader]
RomanceCover by : Himeneko Mungkin kami memang berbeda dunia. Mungkin pertemuan kami bisa dibilang sebuah kesalahan yang tak bisa diampuni. Aku yang seorang malaikat. Dan Karma yang seorang pangeran iblis. Bagaimana kita bisa menyentuh lembar terakhir? Gre...