----------------------------------
Adnan
Nada
Figuran
Supaya bisa dibedakan saat mereka telponan
-----------------------------------
Calling Adnan🌠...
"Nan."
"Halo?"
"...?"
"Ini siapa?"
"Eh, sori, sori. Gue asal mencet. Adnan nya lagi ke wc."
"Oh.."
"Gue Dira. Disini nama lo.."
"Nada."
"Ya'kan?""Ehm.. Iya."
"Wah. Salken ya!"
"Iya.."
"Adnan sering ngomongin lo btw."
"Oh gitu, ya?"
"Dia sering cerita banyak hal tentang lo."
"Kadang pun gue ngiri pas liat dia seneng banget nyeritain kebodohan nya lo. Bener-bener bestfriend goals banget!"
"Oh.. Haha."
"Ehm.. Omong-omong, lo kayaknya canggung banget sama gue."
"Keliatan banget ya? Padahal cuma suaranya aja."
"Suara lo sesekali bergetar."
"Meskipun lo cuma jawab singkat. Kentara banget.""Oh, haha."
"Tuhkan."
"Jujur aja deh. Lo punya perasaan 'kan sama Adnan?""Eh?"
"Hayo, ngaku."
"Eh—"
"Ra, lo nelpon siapa? Lah anjir! Lo nelpon Nada?"
"Hehehehheheh."
"Bego lo, Ra!"
"Ehm.."
Call ended by Nad.
"Lah 'kan, elo sih! Jadi di matiin 'kan!" -Adnan
"Kok salah gue? Tadi pas lo belum dateng, kita ngobrol-ngobrol biasa kok." -Dira
"Mereka kayaknya seru banget." -Nada
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Second Goodbye
Short Story#OURS2 - Incoming call Adnan?.. "ADNAN!!" ".....telah meninggalnya telinga gue yang paling gue sayangi yang dibunuh dengan keji oleh Nada dikarenakan suaranya yang cempreng membahana." "Dari dulu sampe sekarang masih alay aja sih lo." "Yaudah, gue s...