#06,05 - 21.45, Bintang kejora

2 1 0
                                    

----------------------------------

Adnan

Nada

Figuran

Supaya bisa dibedakan saat mereka telponan

-----------------------------------

Calling Nadal...

"ADNAN!!!"

"Anjir."
"Lo kenapa teriak di kuping gue sih? Sakit lah."

"Eh, sori, sori."
"Nan, coba lo buka jendela lo."

"Hah? Apaan?"

"Nan, Nan. Coba lo liat langit."

"Ada apaan?"

"Malam ini bintangnya bersinar cerah banget loh!"

"Masa?"
"Eh iya."

"Cantik, 'kan?"

"Mayan."
"Eh Nada."

"Hm? Kenapa?"

"Gue seneng deh."

"Hm?"

"Gue kira pas gue balik semuanya bakalan berubah."
"Lo, gue, sifat gue, sifat lo. Dan itu yang bikin gue khawatir."
"Tapi ternyata perubahan itu ga terlalu berpengaruh. Karena pada akhirnya lo sama gue tetep aja sama, meskipun sebenernya gue pengen ada sedikit perubahan."

"Perubahan?"

"Iya. Kayak hubungan gue sama lo misalnya."

"Hm? Maksudnya? Kok gue ga paham."

"Tetep kayak gitu, Nad."
"Tetep bego."

"Lah, apaan sih? Kok lo malah ngina gue?"

"Ke-bego-an lo itu yang bikin gue ngerasa ada kesempatan."

"Sumpah, Nan."
"Gue ga ngerti sama sekali."

"Lo emang bego sih."

"Sial lo."

"Ya gue gamau harus ngejelasin semuanya hari ini."
"Tapi satu hal yang mau gue kasih tau ke lo."

"Hah?"

"Nada, gue sayang sama lo."

"?!!"

"Besok gue harus pergi lagi, Nad."
"Disini gue cuma liburan aja."

"Hah? Bukannya lo bilang lo pindah lagi kesini?"

"Gue bohong, Nad."
"Sori."
"Dan, ini salah satu dari banyaknya kebohongan yang gue tutupin dari lo."

"....."
"Jadi, ini terakhir kalinya gue ketemu lo?"

"Gue bakal balik lagi kok, Nad."
"Mungkin tahun depan?"

"Gue cuma bisa ketemu lo tiap tahun aja?"

"Daripada ga sama sekali, 'kan."
"Hahaha!"

"......"

"Gue gamau ngulangin kesalahan yang sama lagi, Nad."
"Kali ini, gue mau tetep berhubungan sama lo. Meskipun gue ga disini lagi."

"......"

"Dan, mungkin gue kedengarannya egois. Tapi gue tau lo juga sama kayak gue."
"Gue pengen, apa yang ada disini, ga lo tinggalin. Karena gue juga ga akan pernah ninggalin apa yang ada disini. Apalagi kalo itu tentang lo."

"........"

"Daritadi gue ngomong, kok lo diem aja sih?"
"Gue ngomong sama tembok apa sama Nada?"

"Hiks."

"Lo nangis?"

"Hiks. Adnan bego!"

"Eh, Nada, lo nangis?"

"Lo bego banget sumpah. Hiks."
"'Kan lo tau jawabannya. Gue pasti ga akan ninggalin lo lagi."

"....."

"Pft. Udah ah jangan nangis."

"Jadi ini gue, hiks. Ngucapin goodbye lagi ke elo? Buat kedua kalinya?"

"Ga gitu juga sih sebenernya. 'Kan nanti gue balik lagi."

"Kalo lo ga balik-balik, gimana?"

"Gue ada di dua tempat, Nad."
"Di hp, sama di hati lo."

"Dih, apaan sih."
"Receh."

"Hahaha!"
"Pokoknya Nad, keep in touch ya."

"Iya."
"Ah dasar. Lo bikin gue nangis lagi, Nan."
"Jahat."

"Sori, deh."
"Udah jangan nangis. Muka lo itu udah jelek, makin jelek kalo nangis tau ga."

"Sial lo."
"Kalo muka gue makin jelek, berarti itu salah lo."

"Kok gue lagi?"
"Makanya Nad, lo tempel kresek item di muka lo. Jadi makin wah pasti."

"Kurang ajar."

"Hahahah!"

"Haha! Dasar bego."

Call ended by Author

Entah kapan kau akan kembali

Aku akan tetap menunggumu

Karena sebagian dari diriku telah kutitipkan padamu

Adnan & Nada, Our Second Goodbye 2018.

🌠🌠🌠

Re's Note🌠

Cihuuy! Akhirnya, selesai juga

Maaf, atas ketidak konsistennya aku karena suka ninggal wp.

Sungguh, aku minta maaf.

Anyway, thank you for wasting ur time to read this awkward story!

See ya later! XD

Our Second GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang