Im Jealous Jie

1K 82 1
                                    

"hyungg aku mau jalan-jalan keluarr"
rengek yugyeom yang berujung jb dan jinyoung terpaksa keluar bersamanya hari itu. karena mereka dan youngjae duluan tiba di german untuk concert besok.

mark yang sedang melakukan pemotretan dan jack yang sedang berada di hongkong.
berbeda dengan bambam yang sedang berada di kampung halamannya, youngjae masi terlelap di hotel dia malas keluar
toh dingin sekali diluar pikirnya.

"sebentar aku tanya youngjae dulu"
jb memasuki kamar sebelah.
dan mendapati youngjae yang berbalut selimut hingga menutup wajahnya.
"aigoo pacar siapa ini, kenapa lelah sekali."
jb menarik selimut turun dari wajah youngjae.
"sayang kau bisa kehabisan oksigen nanti"
youngjae tak bergeming, jb mengecup kening kekasihnya dan kembali menemui yugyeom tadi.

"dimana mantel ku?"
jinyoung kini membongkar kopernya. dia merasa butuh matel untuk keluar hotel.
"hyung ayoo cepatt"
yugyeom kembali merengek.
"bisa kah kau diam ?!"
jinyoung kesal kerena waktu istirahatnya di ganggu, dan kini harus keluar di udara dingin seperti ini.
"hyung aku ga pake masker ya, toh gada yanh kenal juga"
jinyoung memberitahu jb.
"setidak nya pakai topi ini"
jb manaruh asal topi di atas kepala jinyoung.
"aaa hyungg palli , nanti keburu soree"
yugyeom kini berjalan duluan menuju lift ke lantai bawah.
"hyung kita jalan saja ya, nanti bisa ketahuan manager hyung"
yugyeom memang tak izin karena dia tahu tidak akan dapat izin.
"mwoo?
jinyoung terlihat cukup terkejut menatap yugyeom yang kini tersenyum tanpa rasa bersalah.
"gwenchana.. kajja sebelum malam"
jb kini berjalan duluan menuju alun-alun kota.

di alun-alun jinyoung terlihat sangat senang bahkan lebih riang dari yugyeom yang mengajak kedua hyung nya itu.
"hyung kenapa kau senang sekali?"
yugyeom menyindir jinyoung.
"bukannya kau tadi kesal jie?"
jb juga ikut bicara.
"entah lah, aku suka kota ini.."
jinyoung mengeluarkan ponselnya.
"ayo selfie aku ingin memamerkannya kepada yang lain"
jinyoung menarik dua orang tadi agar mendekat kepada nya.

"ayo selfie aku ingin memamerkannya kepada yang lain"jinyoung menarik dua orang tadi agar mendekat kepada nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selesai berjalan-jalan mereka kembali kehotel, dan kini semua member telah lengkap berkumpul.
"hyung kalian dari mana.."
youngjae dengan cepat menangkap lengan jb dan bergelayut disana.
"aigooo kau sudah bangun, jae-a tadi kau kelelahan aku tak tega membangunkan mu"
"yugyeom aku membawa pesanan mu"
bambam dengan cepat menarik yugyeom ke kamarnya.
jackson yang tadi bicara dengan mark kini mengikuti bambam ke kamar.
"hyung kau telat sampai nya, aku tadi jalan-jalan dan lihat ini."
jinyoung menunjukkan foto selfie yang di ambilnya tadi.
"mian, pemotretannya sedikit lama tadi."
mark berjalan melepas jaket yang dia kenakan.
padahal dia belum melihat pasti foto di yang di tunjukan jinyoung.

malam ini semua member kumpul untuk makan, semua terdiam sampai jinyoung angkat bicara soal jalan-jalan nya tadi, dia hanyamembahas semuanya hal bersama jb bahkan dia tak membahas yugyeom yang pergi dengannya.
"hyung kau tau tadi banyak sekali bangunan keren, kan jb hyung"
disitulah mark mulai menatap aneh kepada mereka berdua.
"juga-juga hyung tadi kau lihat merpati itu banyak sekali kan"
jinyoung memperlihat kan ponselnya, yang membuat semua member penasaran kecuali mark.
"diamana hyung aku tidak lihat tadi."
yugyeom tak sengaja menggeser ponsel jinyoung yang kemudian memunculkan foto selfie mereka tadi.

mark mengerutkan keningnya dan berjalan pergi.
bambam yang menyadari hal itu, menyenggol lengan jackson.
"ya hyung, lihat mark hyung"
bambam menunjuk mark dengan wajahnya.

mark yang melihat hal itu, sedikit cemburu buta. karena jie hanya membahas jb dan jalan-jalan mereka tadi.
mark yang tak tahu apa-apa karena dia belum sampai tadi.
dan jie lupa kalo dia sudah berjanji tidak akan pergi kluar karna cuaca dingin. karena mark sudah cek ramalan cuaca sebelum dia pergi.

malam itu manager membagi masing-masing kamar dan mark sekamar dengan bambam, dan jinyoung mendapat yugyeom.
malam itu belum terlalu larut bambam main ke kamar jinyoung untuk main game bersama yugyeom.
"kau tidak tidur bam ?"
jinyoung menutup novel yang tadi dia baca.
"anii ,musowo hyung. tatapan mark hyung seram sekali"
bambam masih menatap ponselnya.
"wae?"
jinyoung mengerutkan keningnya.
"tentu saja karena mu hyung"
sambung yugyeom.
"kau dari tadi sampai hanya bahas jalan sore dan jb hyung, kau bahkan tak tanya keadaan mark hyung"
lanjut yugyeom.
"aa matta aku lupa soal itu, tapi itukan bukan hal yang harus di kesal kan?"
sambung jinyoung.
"bagimu, beda bagi mark hyung."
kini bambam angkat bicara.
"hyung biarkan aku tidur dengan aman di sini malam ini, aku tak mau jadi mangsa mark hyung.
dia akan memukuli saat tidur nanti."
bambam meletakan ponselnya.
"baik lah aku akan tidur disana."
jinyoung mengambil ponselnya dan berjalan menuju kamar mark.

"hyung kau sudah tidur?"
jinyoung berdiri diam, dia tak berani naik ke atas tempat tidur.
mark yang tidur membelakangi jinyoung kini memuka matanya, tapi dia tak bergerak.
"hyung mian, aku hanya terlalu senang hari ini."
akhirnya jinyoung naik ke tempat tidur dan menarik selimut. tak lupa dia juga menyelimuti marknya.
"hyung kau benar-benar tidur?"
jinyoung mulai berbaring menghadap punggung mark.
"hyungg.."
jinyoung menarik tangannya yang tadi ingin menyentuh lengan mark.
"hh sudah lah, mari kita tidur saja."
jinyoung memutar badannya dan kini menatap langit-langit kamar.
"sudah kubilang jangan keluarkan, kau lupa? cuaca sangat dingin jie"
yang sedari tadi tidak tidur, memutar tubuhnya dan memeluk jinyoung.
"hyungg "
jinyoung terkejut dengan pelukan mark.
kini dia berbalik menatap mark.
"tapi aku pakai mantel hijau mu hyung."
jinyoung menatap dalam mata mark, berharap kekasihnya berhenti kesal.
"even if jie! kau tadi sudah bilang iya"
mark bangkit dan dia menaikan nada biacaranya.
"hyungg miann.."
air mata jinyoung mulai mengalir.
"hyung aku lupa soal itu."
jinyoung bangkit dan mencoba memeluk mark dari belakang.
"cengeng, kenapa kau menangis jie. aku hanya kwatir kau tak perlu menangis.."
pelukan mark mendahuli jinyoung, mark mendekap dalam-dalam jienya.
"jangan menangis, aku benci melihat mu menangis jie."
mark selalu lemah akan tangisan jinyoung, dia akan mengalah agar jinyoung nya berhenti menangis.
"jadi hyung tidak marah lagi?"
jinyoung mulai mengusap air matanya.
malam itu jinyoung tertidur pulas dalam pelukan mark. mereka seakan lupa janji dengan member lain untuk berbelanja malam itu.



jealous itu penting buat ngasi tau
sidoi kita ada disini.
jadi gapapa lah mark cemburu sama si semok, liat semok selalu jalan ama mantan(jibi)
kalo ga selingkuhan(wangjack).
Jie liatain mark juga dong ntar lari mewek lagi lu!

mian buat cerita aneh ini :"
coment , vote , baca juga pasti :)
lafyu ma readers..

MarkJin One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang