Trust

8.9K 673 81
                                    

Sebelumnya aku mau ucapin terima kasih untuk satu review di chapter kemarin, makasih karena ngeluangin waktu dan ngetik segitu panjangnya, saran kamu juga bagus tapi maaf sekali story ini pairnya Sasuhina dari awal dan story ini dah mau rampung di next chapter, dan chapter 11 ini udh di publish di ffn jauh sebelum kamu review di wattpad, dan tentang bayi yang jadi pengikat tentu jadi alasan untuk sasuhina bersatu, karena Sasuke harus mempertanggung jawabkan perbuatanya.

Jadi terima kasih untuk sarannya..

Arigatou....

______________________________________

Happy reading.

Jepang dan London memang berbeda, suasana, kebiasaan, kebudayaan, tradisi, bahkan warna kulit, namun tidak memungkiri, kedua negara tersebut punya popularitas yang hampir sama di mata dunia.

Suasana di rumah Hinata tak lagi sepi, rumah megah itu sudah terisi kembali setelah begitu lama ditinggalkan, keluarga Hyuga memulai kembali hidup baru mereka setelah sebelumnya mengalami keterpurukan dalam rumah tangga kedua orang tua Hinata.

"Hm, rasanya senang sekali bisa kembali." Hanabi merentangkan kedua tanganya saat merasakan angin yang berhembus, suaminya hanya tersenyum.

"Ini sudah satu minggu, kau masih tidak percaya kita sudah kembali?" tanya Neji yang kebetulan sedang bergabung.

"Tentu saja, Kakak. Bahkan rasanya ini seperti mimpi, sebelumnya sangat sulit walaupun hanya untuk membayangkanya saja," jawab Hanabi dengan senyum di bibirnya.

"Ya, tapi sepertinya Hinata belum bisa kembali seperti dulu, dia terus mengurung diri di kamarnya," timpal Neji sambil menghela napas.

Secret Passion.

Tidak akan ada seorangpun yang merasa tenang jika mendapat masalah seperti yang Hinata alami saat ini, hamil di luar nikah ditambah dengan status 'Public figur' yang dia sandang, jangankan seorang selebritis, orang biasa pun pasti akan merasa malu.

Terkadang seseorang yang mementingkan gengsi tanpa mengingat adanya tanggung jawab lebih memilih untuk menggugurkan kandunganya dari pada membuat janin yang tidak berdosa itu hidup.

Lalu kenapa? Jika kita tidak siap menerima konsekwensi dari itu semua, kenapa kita berani melakukannya? Bukankah manusia ditakdirkan untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatanya?

Hinata mengusap tengkuknya yang terasa merinding, membayangkan kehidupan mengerikan di luar sana yang sering dia dengar, banyak ibu muda yang ingin menggugurkan kandungan dan berakhir dengan kematian, tragis sekali.

Terkadang masalah tersebut dialami para wanita yang ada di dunia ini, entahlah semua tahu hal itu dilakukan karena keterpaksaan, tapi jauh di dalam hati Hinata, tidak ada sedikitpun niatan untuk menggugurkan kandungannya.

"Ya Tuhan, aku tidak seperti itu." Hinata mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Wanita muda itu melirik ke atas meja yang berada di dekat tempat tidurnya ada banyak buket bunga yang sangat indah dengan berbagai jenis.

"Sasuke ...."

Sudah satu minggu Hinata mendapat kiriman bunga dari Sasuke, tiga kali dalam sehari pria itu akan mengirim bunga cantik untuknya, semua itu dilakukan karena Hinata masih menolak untuk menemuinya.

𝕾𝖊𝖈𝖗𝖊𝖙 𝕻𝖆𝖘𝖘𝖎𝖔𝖓 (Series 1) || TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang