1 • About Reyna

4.8K 188 5
                                    

"Eh, serius?"

Gadis berambut kecokelatan itu bertanya pada teman perempuannya yang sedang menyiapkan diri dengan menggulung lengan kemejanya.

"Iya serius, udah ah, gue buru-buru nih"
"Na, tungguin gue!" lanjut gadis itu yang sedang menguncir rambutnya dengan asal, kemudian melirik ke temannya itu.

"Rey, tapi kali ini gue gak yakin" tanya Hyemi, Hyemi Sheinafia, teman dari Reyna.

"Mi, percaya sama gue, gue jamin gue bakalan baik-baik aja, okey?"

Reyna, Reyna Jasmine mencengkram pundak Hyemi dengan tujuan untuk mengambil kepercayaannya. Reyna yang berpenampilan sedikit urak-urakan karena ia menggulung lengan kemejanya dan melepas rok abu-abunya itu diganti dengan celana training.

"Rey, kalo lo kenapa-kenapa kan gue juga yang kena" ucap Hyemi dengan memberikan raut khawatir.

"Udah ah, gue gak akan baik-baik aja, bye, Mi!" teriak Reyna sambil berlari menyusul teman laki-lakinya.

"Ck! Kalo pulang lo bonyok, gak usah minta tolong sama gue ya lo!" teriak Hyemi sembari melihat temannya yang lari dan berkumpul dengan siswa yang lain.

***

Reyna, gadis yang berkuncir asal itu terduduk di UKS, peristiwa yang sudah rutin terjadi jika setiap kegiatan yang ia lakukan terselesaikan, yaitu 'Tauran'.

Dengan penampilan yang kasar, Reyna menggulung lengan seragamnya, celana training yang hampir terkoyak sudah digantikan dengan rok berbentuk rample dan memperlihatkan kaki panjangnya yang terluka parah. Kaki dan lengan kirinya terkena benda tajam ketika sedang melaksanakan tempur kecil-kecilan.

"Aduh! Sakit, Na!" desis gadis yang sedang dibersihkan lukanya.

"Ya maaf, gue juga lagi berusaha pelan-pelan," ucap laki-laki yang sedang memberisihkan luka itu.

"Ada tauran lagi gak?" tanya Reyna sambil mengalihkan pandangannya ke arah teman sebaya laki-lakinya.

"Minggu besok, di lapangan gang sebelah"

"Gue ikut ya?"

"Apaan, ikut? Kaga ada, lo baru aja keserempet celurit, lo mau ikutan lagi?"

"Eh, gak ada hak lo buat ngelarang gue ya" ucap Reyna sambil sedikit bersandar di sandaran kursi.

"Ya bukan gimana-gimana ya, lo cewek sendiri, terus kalo lo mati gara-gara tauran bisa diamuk gue sama nyokap lo" ucap Nares, ya Jovial Nareswara, bocah sebaya yang sedari tadi mengobati luka gores milik Reyna.

"Asli, gapapa kok, gue bisa jaga diri, tenang aja, sumpah, deh" bela Reyna.

"Batu dibilanginnya"

"Bodo, pokoknya lo harus nyamper gue ke rumah"

"Iya-iya"

Nares sesekali menganggukkan kepalanya, sudah habis kepalang dengan sikap keras kepala Reyna.

"Ya ampun... Reyna..."
Hyemi berjalan memasuki UKS, sedikit heboh dengan melihat perban yang ada di lengan dan kaki Reyna.

"Udah berapa kali gue bilang, tauran itu bahaya, menurut lo keren apa punya luka kayak gini? Gak banget tau, Rey..." omel Hyemi sambil memegang lengan Reyna yang diperban dan melihat kondisi kaki Reyna.

"Yaelah, Mi, cuma luka kecil doang kok, gak usah lebay deh"

"Kecil? Kecil dari mana, hah!? Keserempet celurit lu bilang kecil? Gila tau gak, sumpah dah, emak lu dulu ngasih makan lu apaan si?"

Sebenarnya luka yang dialami Reyna tidak terlalu parah, hanya saja teman-temannya yang terlalu berlebihan dalam menanggapi kejadian tadi.

"Gak makan gue mah"

"Terus?"

"Gigitin kayu bareng semut rangrang"

"Yeee, lawak lu" saut Hyemi

"Lo juga, Na, gue bilang jangan ajak dia tauran, malah ngajak" lanjut Hyemi

"Dih, bukan salah gua, dia yang maksa kok, nih ya, kalo Reyna ikutan tauran, sekolah kita menang, iya gak, Rey?"

"Yoi" ucap Reyna sambil menaikan kedua alisnya, memasang ekspresi bangga atas pencapaiannya hari ini.

"Kelamaan jomblo gini nih"ucap Hyemi.

"Elah, jomblo sama gak jomblo sama aja, kayak lu" celetuk Nares sambil menaikan alisnya ke arah Hyemi.

"Eh, sorry ya, cogan gue pada ngantri cuy" ucap Hyemi sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.

"Alah, paling mau ngantri beras kan? Bapak lo kan agen beras" ucap Reyna.

"Tai lo!" ucap Hyemi sambil memukul lengan Reyna pelan.

Semua pun tertawa akibat jokes yang tidak seberapa itu, mereka tertawa sambil berjalan keluar UKS.

"Yaudah, kantin kuy" ajak Nares

"Yaudah duluan, gue mau ke toilet bentar" ucap Reyna.

"Oke, kita duluan" ucap Hyemi sambil berjalan bersama Nares ke arah kantin.

Reyna pun masuk ke dalam salah satu bilik di dalam toilet itu dan duduk di atas tempat pembuangan tertutup.

Terdengar suara pintu terbuka dari arah luar, ada sekitar 2-3 orang memasuki toilet wanita itu, Reyna tidak mengindahkan hal itu dan fokus pada flush-nya.

"Reyna tadi ikut tauran lagi ya?"

"Iya, tadi dia bolos mapel Geografi, Pak Hanafi sempet marah-marah tuh gara-gara dia"

"Bener, tadi soalnya tadi juga Nares bawa dia ke UKS"

"Caper banget sih sama Jendra"

"Iya, mentang-mentang Jendra jadi pemimpin tauran tadi"

"Lagian, udah tau cewek masa tauran, sok banget"

"Iya haha, cewek mah cewek aja kali, gak usah jadi-jadian gitu"

Reyna hanya terdiam sedikit kaku akibat ucapan-ucapan yang mereka celetukan tentangnya, Reyna kemudian sedikit tertawa dan berdiri keluar dari bilik tersebut.

Brak!

Reyna tidak berkata-kata apapun, ia hanya menatap teman-temannya itu dari pantulan cermin yang ada di depan mereka, Reyna mencuci tangannya dan Reyna keluar dari toilet dan berjalan menuju kantin sekolah.

"Lama banget, ngapain aja?"tanya Hyemi.

"Gapapa, cuma abis dengerin trending topik di toilet"

"Kenapa? Jamet di sekolah ngomongin lo lagi?"tanya Nares.

"Ya gitu, mereka fitnah gue,"

"Kenapa? Soal lo suka ikut tauran dan caper ke Jendra? Basi." ucap Nares sambil menaikan sebelah alisnya dan melihat ke arah lain.

"Lo mau pesen apa?" tanya Hyemi sambil menyuap satu suap mienya.

"Nanti biar gue sendiri lah yang pesen, makan yang bener ya, biar cepet gede" ucap Reyna sambil nepuk-nepuk pundak Hyemi pelan.

"Gue udah gede, please" kesal Hyemi.

"Gue mau pesen makanan dulu ya" ucap Reyna sambil berjalan ke arah mbak kantin dan memesan makanan.

to be continue

MAAF APABILA TERDAPAT KESALAHAN PENULISAN

notes from cell :
belum ngeluarin tokoh utamanya nihhhh
jangan lupa vote ya guys ~

Baby SitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang