Chapter 4 [ Pernyataan ]

347 41 7
                                    

Pagi ini Muty hanya diam dengan muka yang di tekuk. " Sayang, ayolah tersenyum.. eomma minta maaf sudh mengganggu tidurmu. " Muty mendengus kesal.

Bagaimana tidak kalian di bangunin pagi-pagi padahal semalem habis begadang nungguin chat di balas dan sekarang handphone kalian di pegang sama orangtua kalian dengan alasan yang klasik.

" Aku akan maafkan asal balikkin Handphoneku. "

" Eomma janji akan mengembalikkannya saat kau selesai pemotretan oke. "

Yaps. Seorang Jeon Muty merelakan waktu tidurnya yang berharga demi Pemotretan yang dadakan ini.

.

" Wah sudah lama sekali Saeron. "
Ny.Jeon memulai acara reoniannya di agensi lamanya ini dan Muty hanya mengikuti saja. Semua ini demi Handphonenya.

" Ah Park Jaewon! Kau sudah besar! "

Ternyata ini Park Jaewon, Lumanyan. Engga jauh beda ternyata sama yang di foto. - Jeon Muty.

" Iya, eom-eommonim. "

Mwo? eommonim? Heol. Dia kira siapa bisa manggil begitu! Umpat Muty dalam hatinya .

" Ini Jeon Muty. Muty kau panggil dia Jaewon oppa, karena dia lebih tua dari kamu. mengerti? " Muty hanya mengangguk.

.

.

.

.

15.00

Yang benar saja! Ini sudah sore dan belom selesai pemotretan dari tadi.

" Eomma? "

Hampir 10 menit berlalu Jeon Muty masih saja berkeliling mencari eommanya. " Kau tidak akan menemukan eommamu disini. "

" Baiklah, terima kasih. " balas Muty datar dan berniat segera pergi ke kolam dimana tempat selanjutnya pemotretan.

" Tunggu! "

" Apaa? "

Muty terkejut tiba-tiba saja Jaewon sudah berdiri dibelakangnya saat dia memutar badannya.

Tidak salah lagi dia Jeon Muty temennya Seulgi.

" Kyaaa! Jangan dekat-dekat! "

teriakkan Muty membuat lamunan Jaewon hilang. Dengan cepat Jaewon menarik tangan Muty ke kolam dimana masih sepi disana.

" Dengar! Bisakah kau bersikap lebih ramah? "

" Kalau aku tidak mau!? " Muty memang terkenal dengan sikap keras kepalanya tapi,

" Aku belikan es cream "

" Baiklah! "

Gapernah bisa nolak es cream.

Ternyata bener kata Seulgi dia suka sama es cream. Jaewon tersenyum puas.

.

.

.

Suasana yang sangat damai dan tentram tapi juga menegangkan di dalam rumah ini. Mungkin lebih tepatnya suasana serius.

" Kau nyakin Jungkook? " suara manis dan sedikit berat ini milik Tuan Jeon.

" Ne, Appa. Aku sangat mencintai Eunha. Aku ingin bertunangan dengannya untuk menunjukkan keseriusanku. "

Jungkook sedang berbincang hubungannya dengan Eunha kepada Appa dan eommanya.

Ny.Jeon bahkan lupa dengan Muty anak bungsunya karena terlalu senang bahwa Jungkook anak sulungnya akan berencana serius dengan Eunha.

[ comeback to me ] || Jeon Muty ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang