Chapter 7 [ Who ]

330 41 0
                                    

Entah angin dari mana tapi hari ini Jisung bangun duluan dan pergi ke dapur untuk sarapan pagi. Disana juga ada Taeyong dan Taeil sedang menyiapkan sarapan.

“ Jisung, tolong panggilin Neo. Dia ada diruang televisi. ” ucap Taeyong sambil menaruh beberapa piring di meja makan yang panjang ini.

“ Ne, hyung. ”

Hari ini mood Jisung sedang baik karena dia dan Muty sudah berbaikkan terlebih 2 hari lagi hari ulang tahunnya.

Jisung sampai diruang televisi dimana biasanya semua member berkumpul disini dan benar ada Neo sedang menoton televisi sambil melihat majalah. “ Hyung, dipanggil sama Taeyong hyung di dapur. ” Neo menaruh majalah yang ia baca tanpa menutupnya.

Jisung awalnya tidak tertarik sama sekali sampai melihat foto wanita yang ia kenal. Jisung mengerutkan keningnya, Neo yang melihat itu menepuk pundak Jisung.

“ Kenapa? ” Neo hanya penasaran kenapa Jisung melihat foto model yang ada dimajalah sampai segitunya.
“ Kau kenal? ” lanjut Neo. “ Ah, iya. Dia temen sekolahku hyung. ” balas Jisung kemudian menaruh majalahnya dan beranjak ke dapur meninggalkan Neo.

***

Muty bangun dari tidurnya dan duduk dibangku kesanyangannya matanya meliar keseluruh ruangan mencari handphonenya yang berbunyi.

Muty beranjak dari duduknya ia melihat ke kolong kasur dan benar saja handphonenya terjatuh dan berada di kolong kasur.

Ia menggeser tombol hijau setelah melihat nama penelpon.

“ Kenapa Jaewon-ssi? ” Muty menjawab dengan suara khas baru bangun tidur.

“ Kau baru bangun? Pantas bau. ” ledek Jaewon.

“ Sampai jumpa! ” Muty berniat untuk mematikan handphonenya ia tidak mood untuk berantam sekarang.

“ Oke-oke aku minta maaf! ” Muty masih diam tidak menjawab Jaewon sama sekali.

“ Kau masih tidak mau memanggilku oppa? ”

“ No. ” Muty mendengar suara Jaewon mengelah napas di ujung teleponnya dan itu membuatnya tersenyum tipis.

“ Yasudah, cepat mandi akan ku jemput 1 jam lagi dan hadiahku akan segera datang. ” Jaewon masuk ke mobil ferarinya yang berwarna hitam.

Muty mengerutkan keningnya. “ Hadiah? ”

Tepat saat Jaewon mematikan teleponnya Bel apartemen Muty berbunyi. Padahal ia baru saja ingin menelpon balik Park Jaewon karena berani mematikan teleponnya.

Cklek~

“ Ini ada paket untuk Jeon Muty. ”

Muty mengambil paket itu dan membuka isinya yang ternyata boneka Panda besar. Muty terkejut bagaiman seorang Park Jaewon tahu bahwa dirinya suka sekali panda.

Muty mengangkat panda itu dan menaruh dipojok kamarnya dan bersiap untuk mandi.

.

.

.

“ Engga, pokoknya lo harus masuk sekolah! ”

[ comeback to me ] || Jeon Muty ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang