Rasanya tak pernah terpikir sedikit pun olehku,
Menempatkan namamu di relung hatiku.
Kata mereka, rasanya hangat.
Tapi tidak bagiku,
Karna kau,
Mengabaikannya.
Copyright Rey Kim
Juni 2018
Haaaiiiiiiiiiii~ Apa kabar? Maaf, jika harus menunggu lama hanya untuk membaca lanjutan cerita tak berbobot ku ini.
Pko'nya aku cinta kalian. Titik.
***
Du dudu du~ du dudu du du~
Alunan lagu yang menggambarkan perasaan tak terkira terus saja mengalun manis di bibir gadis kelahiran seoul ini.
Kaki rampingnya melangkah pasti menuruni tangga menuju tempat dimana kakeknya telah berada.
"Pagi kek" Sapa gadis itu sembari menciumi pipi kiri kanan kakek tercinta. Lalu menyambar potongan roti yang tersedia cantik disana.
"Pagi sayang"
Kakek menyudahi membaca 'seoul times' nya itu. Membenarkan letak kacamata yang sedikit melorot, kakek memandang heran setelahnya menghadap ku.
"Ada kabar bahagia hari ini sayang? " Lalu meresap caramelmaciato less sugar favoritnya.
"Hmm, tidak kek. Aku hanya merasa lebih hidup saat ini" Cengir ku
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alis kakek terangkat satu mendengarnya. Lalu mengangguk paham dan terlihat ada sedikit senyuman disana.
"Baiklah, jika begitu. Kakek harap kau tetap bahagia selama sebulan ini Oke. Kakek akan pergi mengunjungi bibi mu di osaka"
"Heh? Sekarang ya?" Tanya ku kaget setelah mengunyah potongan roti ketiga ku.
"Kau lupa sayang, sekarang sudah masuk bulan ke enam sejak kepergiannya"
Hening. Sekilas memori indah bersama bibi waktu itu terekam jelas dikepalaku.
Ah, lagi. Orang-orang tersayang ku begitu cepat pergi meninggalkan ku.
"Sayang, Kau baik-baik saja? " Tanya kakek
Aku tersenyum sendu, "Maaf, aku tak bisa menyapa bibi kali ini kek"
Kakek balas tersenyum padaku. Lalu berjalan kearahku dan memeluk ku penuh sayang.
"Tak apa sayang. Bibi mu pasti paham" Katanya sembari menepuk-nepuk punggungku pelan.
"Baiklah, kakek harus segera berangkat" Katanya lalu melepas peluk hangatnya. Sekretarisnya yang setia menunggu dipintu masuk ruang makan mendekat, dan menyampirkan coat coklat kakek.