Never Give Up~

524 70 12
                                    

Twice & Seventeen bakal satu panggung lagi nih di acara musik
Uwu~ 😙😙

***










Ya!








Gebrakan pelan sebuah meja sukses mengembalikan kesadaran ku.







Aish! Kau! Geramku









Gadis yang kutatap hanya meringis sembari duduk dibangkunya.








"Hey kau seharusnya berterima kasih padaku. Apa kau tak sadar satu kelas memandangmu aneh?" Balas gadis tersebut alias tzuyu.











Aneh?







Paham akan gelagatku. Tzuyu menghembuskan nafas ringan disana. Memutar tubuhnya hingga kearahku. Dan jangan lupakan lipatan tangan yang sudah terbentuk didadanya.







"Apa yang kau pikirkan jika melihat sahabatmu termenung dan tiba-tiba tersenyum dengan sendirinya didalam kelas seperti orang tak waras?" Ia mendelik













"A..aha~ itu, a,, aku hanya sedang senang" belaku











Mata tzuyu semakin menusuk ku. Hey ayolah, bisakah tzuyu tak banyak mengintrogasiku...










"Ba...baiklah. aku akan jujur" kutegapkan punggungku. Mengatur suaraku agar terdengan jelas.











"Jadi apa itu nona sana yang terhormat?" Smirk tzuyu












"Aku....







































"Bertemu pangeran" cengirku














"Hah?!!!"





Tzuyu melongo. Ia memegang keningku. Memeriksa apakah terasa hangat disana.

"Normal" katanya




Lagi-lagi ia mengecek di bagian leherku.









"Ya! Ya tzuyu ah~ apa yang kau lakukan" kesalku






"Hey apa kau baik-baik saja sana ya?"





"Aish~ kau menyebalkan" sungutku. Ia tertawa senang disana.









"Baiklah kkkk~ aku percaya. Jadi bagaimana ceritanya" lanjut gadis itu mulai menyandarkan punggungnya ke bangku. Lebih santai


















"Malam diacara perusahaan kakek, aku bertemu dengannya. Ia menabrakku, hampir saja aku tersungkur disana jika ia tak segera menahan pinggangku. Romantis sekali bukan?" Jelasku sembari membayangkannya














"Hm...jadi sana kita sekarang sedang jatuh cinta ya?"









"Jatuh cinta?" Tanyaku dengan mata berkedip ke tzuyu









Gadis itu mengangguk.















"Apa kau merasakan jantungmu berdetak kencang saat itu?" Selidik tzuyu lagi

IndifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang