Hujan,

594 65 38
                                    

Terkadang hujan membantu mu melindungi rasa kecewa yang kau simpan. Melalui suasana yang dibangunnya, kau bisa sedikit merasakan lega. Setidaknya ia membantumu menyembunyikan betapa pilunya tangis mu :)

- Sana -

***








Beberapa hari setelah kejadian 'mari mogok bicara pada wonwoo' itu sudah berakhir, ah~ lebih tepatnya telah ku akhiri.


Bukan tanpa alasan. Hmm, bahkan si lelaki es batu itu terlihat bahagia ketika tidak ku dekati, ckck. Tak akan ku biarkan dia bebas (hidup perjuangan 💪) 😅
hmm, sebenarnya tiada hari tanpa Wonwoo bagi ku. Hehe.

Baiklah ku akui, aku yang tak ingin lebih lama, tanpa sepatah kata pun dengannya. Aku rindu...

Omong-omong salah ku juga, Tiba-tiba saja marah dengannya, tanpa memberi tahu apa yang telah ia perbuat ckck. Ya, aku tahu ia belum memiliki perasaan apapun padaku, - tapi siapa yang tak cemburu melihat orang yang kau sukai memeluk wanita lain, huh?-
Tidak masalah, aku akan membuatnya bertekuk lutut hanya pada seorang Minatozaki Sana 😈.










Hap.
Tepuk pelan seseorang dibahu kananku.



"Ohh, Hei, vernon ssi?" Kaget ku.
Seketika senyumku terbentuk begitu saja melihat siapa yang berdiri dibelakang vernon,

"Wonwoo ssi~" Segera ku langkahkan kaki ke arah wonwoo, dan menggandeng lengan kirinya.




"Hmm masih pagi kok sudah berasa panas ya" Sela yugeom disebelah kanan wonwoo
"Sama. akh~ aku harus mencari kekasih sepertinya" Balas dokyeom






Senyum terus saja mengembang di wajahku mendengar celotehan teman-teman wonwoo.

"Ah~ aku ingat" Teriakku. Aku ambil sesuatu dari dalam tas ku, dan memberikannya pada wonwoo

"Igo~, untukmu"
Seperti biasa aku akan memberikannya minuman dan roti di pagi hari. Entah wonwoo sudah sarapan atau belum, aku tetap akan memberikannya.

"Aku tidak butuh" Jawabnya datar
"Aku memaksa tuan wonwoo yang terhormat" Desis ku, lalu mendorong makanan itu dihadapannya. Dan segera pamit undur diri pada wonwoo dan teman-temannya.








"Aish, aku curiga apa benar seorang wonwoo adalah kekasihnya sana, hmm" Celoteh yugeom lagi
"Kau benar, aku tak pernah sekalipun melihatnya memberikan sesuatu ke gadis itu" Balas june
"Hmm lebih tepatnya bersikap layaknya sepasang kekasih" Lanjut jun
"Ah~ sana ssi yang malang, andai ia bersama ku saja" Kini giliran vernon yang berceloteh








"Kalian berisik! Ini makan saja" Ketus wonwoo memberikan makanan dan minuman tadi ke teman-temannya. Lalu pergi begitu saja.


"Aish benar-benar pria tak berperasaan" Kata dokyeom
"Baiklah, karena sana yang memberikannya, aku akan memakannya. " Vernon mulai berwajah yang di imut-imutkan.
"Jijik sekali, aku kita pergi" Tarik yugeom











"huhf, lagi ia memberikannya ke teman-temannya" batinku 









Ya. Aku masih berdiri ditembok ujung lorong. untuk kesekian kalinya, aku melihat wonwoo memberikan begitu saja yang telah ku berikan pada orang lain. 









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IndifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang