Suddenly...

509 89 4
                                    

Yap! Karena comment 'Yay' semua, mau gak mau harus lanjut nih efef

Sok silahkeun~

***



"Kakek~"


Pria paruh baya itu seketika mengarah padaku. Ah~ lihatlah diumurnya yang sematang sekarang, kakek masih terlibat tampan dalam balutan tuxedo hitamnya. Jangan lupakan style rambut kakek yang ditata sedemikian rupa, sehingga memperlihatkan dahinya. Sungguh terlihat lebih muda! Apa ini benar kakek ku?











"Wah kau tampak anggun sekali sayang" katanya setelah memeluk ku









"Ayo ikut kakek~"



Tak banyak kata, segera ku apit lengan lelaki yang telah menjadi ibu, ayah dan keluarga bagiku itu. Jika saat sedang mengapit tanganku, kakek tak pernah lupa mengusap pelan punggung tanganku. Seakan-akan mengatakan pada dunia jika aku adalah hal yang paling berharga baginya.











"Kakek akan mengenalkanmu pada seseorang"




Aku mendelik kearah kakek. Paham akan tatapanku, kakek segera meluruskan maksudnya


"Hey tidak seperti drama korea yang sering kau tonton itu, ini bukan perjodohan atau apapun yang berbau hal sekonyol itu" jelasnya panjang





Senyum mulai mengembang diwajahku. Lega.






"Baiklah. Aku setuju"




Tak terasa langkah kami semakin mantap. Aku setuju, kakek setuju, itu lah cara aku dan kakek mengatasi sesuatu. Simple.








Tamu-tamu disini berpakaian semi formal. Music ringan dengan berbagai hidangan yang tersebar diseluruh ruangan. Terkadang ada pertunjukan dance yang dipertontonkan di area panggung.
Yap! Hari ini adalah perayaan cabang perusahaan kakek yang ke 100. Itu lah mengapa sekarang aku terdampar disini. Kakek memintaku ikut menghadirinya, mengingat hanya aku satu-satunya pewaris tunggal salah satu perusahaan besar di korea ini.





Disepanjang perjalananku dan kakek, ada beberapa mata yang memandang kami tak henti. Sungguh aku risih jika terus diperhatikan. Benar-benar tak nyaman!








"Tak apa. Mereka hanya mengagumi kecantikanmu malam ini" kata kakek menenangkanku dengan terus mengusap punggung tanganku




Kalian jangan heran, kakek adalah lelaki paruh baya yang paham fashion. Bahkan penampilan ku malam ini adalah rekayasa kakek.
Dress maroon berbentuk kemben dengan panjang selutut sukses menghiasi diriku saat ini. Ada pemberian aksen berlian di dada sebelah kiri. Dress ini akan terlihat mengkilat jika terpantul oleh cahaya. Ah~ jangan lupakan tatanan rambut di braid panjang yang membuatku sedikit mengeluarkan air mata saat Mrs. Lee membuatnya. Sungguh menyakitkan! Hmm.. tapi cukup terlihat cantik menurutku. Selera kakek benar-benar bagus bukan?















"Perkenalkan ini cucu ku, Sana"

"Sana ini Mr Mark, pemimpin cabang ke 100 kita nanti"










IndifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang