Joy memandangi seisi ruangan Gerard dan mengangkat alisnya beberapa kali. Sampah-sampah tidak lagi berserakan, bantal dan selimut tidak lagi tergeletak di lantai, botol- botol bir tidak terlihat dimanapun.
"Tidak biasanya apartmentmu serapi ini, ada sesuatu yang terjadi?" Joy menyilangkan tangannya.
Tepat sebelum Gerard membuka mulutnya, seseorang masuk ke dalam apartmentnya. Mereka bertiga terdiam di tempat.
"Gerard?" Joy mulai terlihat marah dan Gerard yakin jika dia tidak segera menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, Joy akan mengamuk. Gerard tahu betul jika pacarnya ini sangat posesif terhadapnya. Selama 2 tahun mereka berpacaran, Joy tidak pernah membiarkan seorang-pun wanita menyentuhnya.
"Uhm.. Helena. Namanya Helena. Dia-"
"Aku harap dia bukan wanita simpananmu yang lain." Joy menyela. Terlihat matanya masih terpaku pada Helena yang hanya bisa menunduk.
"For fuck sake Joy, biarkan aku menjelaskannya." Gerard menghela napasnya. Berusaha menyiapkan kalimat yang tepat agar tidak melakukan kesalahan sedikitpun. "Semalam aku menyelamatkannya dari para berandalan, dia kabur dari rumah, aku hanya memberikannya tempat menginap untuk sementara."
"Gee benar, aku-"
"Tidak ada yang menyuruhmu bicara, jalang. Lagipula kau tidak berhak memanggilnya dengan sebutan Gee, kau bukan siapa-siapanya. Aku harap kau tidak ada rasa apapun terhadapnya, dan satu lagi, Gee bilang kau hanya sementara disini. Lebih baik kau segera mencari tempat tinggal yang baru. Itu jika kau masih punya harga diri." Joy kembali menyela.
"Well, that's enough for me. I'll leave." Helena masuk ke kamarnya dan meraih tasnya. Sebelum Helena berhasil keluar dari ruangan itu Gerard mencegahnya.
"Tidak, Helena! Kau mau kemana? Sepertinya ada kesalahpahaman di sini Joy, aku dan Helena tidak ada hubungan apapun."
Dan entah mengapa ada sedikit rasa sakit di hati Helena saat mendengarnya.
"Okay, jelaskan lagi lebih rinci padaku nanti." Joy berjalan keluar dari ruang tamu dan tepat saat melewati Helena yang membelakangi mereka ia berbisik. "I'm watching you little girl."
Tersisa Helena dan Gerard di ruangan itu, mereka terdiam beberapa saat.
"I'm sorry, aku-"
"Seharusnya kau memberitahuku kalau kau sudah punya pacar, Gerard." Helena memberikan sedikit penekanan dalam kata terakhir. "Jika aku mengetahuinya lebih awal aku tidak akan tidur di sini semalam. Uhm.. mungkin memang lebih baik aku pergi, terimakasih untuk yang kemarin."
"Apa? Tidak jangan pergi, Helena! Lupakan apapun yang Joy katakan tadi, dia tidak berniat untuk mengatakannya." Gerard berusaha meyakinkan Helena.
Percuma saja, Helena sudah melangkah keluar dan meninggalkan bangunan tua itu. Perasaannya terasa tak tenang, seperti ada sesuatu yang buruk akan-atau mungkin sedang-terjadi. Helena meraba saku celana jeansnya, dan tak merasakan keberadaan benda berharganya. "Sialan, ponselku tertinggal di kamar."
Saat Helena akan mengetuk pintu apartment Gerard, ia mendengar suara benda-benda yang sengaja dilemparkan dan terjatuh, ia juga mendengar teriakan Gerard di dalamnya. Holy shit. Batinnya.
Helena membuka pintu dan melihat Gerard terduduk di dekat sofa dengan kepala yang menunduk, pecahan botol minuman berserakan dimana-mana, ruang tamu kembali berantakan seperti saat pertama dia datang, bahkan lebih buruk.
"Gee?" Mendengar suara itu, Gerard mengangkat kepalanya dan memandang wanita di depannya dengan antusias bercampur kesedihan." Astaga kau benar-benar kacau, apa yang terjadi?"
###
"Kenapa kau ini?" Frank memperhatikan perilaku Joy yang terlihat sangat aneh.
"Gerard menyembunyikan seorang wanita di apartmentnya, Frank." Joy mengacak-acak rambutnya dan merebahkan dirinya di sofa. "Dasar wanita murahan."
"Kau mulai lagi, memangnya Gerard tidak memberitahumu apa alasannya?"
"Aku tidak mau tahu, aku hanya ingin si Helena itu pergi dari kota ini. Oh iya, bolehkan aku menginap di tempatmu malam ini? Aku hanya menghindari Mrs. Smith, aku belum membayar uang sewa rumahku."
"Terserah." Frank memutar matanya dan berjalan menuju kulkasnya dan mengambil beberapa kaleng soda. "Kalau kau membutuhkanku, aku ada di kamar. Aku harus tidur sebentar."
Joy meraih ponselnya dan mengetik beberapa pesan untuk kekasihnya.
Joy : Aku benci wanita itu
Joy : Apa dia masih tinggal di apartmentmu?Gee : Hentikan joy
Gee : kenapa kau selalu seperti ini?Joy : Apa maksudmu?
Joy : Aku mencintaimu Gee, kau tahu itu.Read.
Kayaknya emang ga ada yg baca sih ya:_)
Gpp sih ya yg penting sayang sm mas Gee.
Hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Helena || G.W
FanfictionYou know when you read the title of this book and clicked as fast as posible and cant wait to read the whole story just to make you cry and had a mental breakdown because something that happened in march 22 *write in bahasa* Selamat membaca para kil...