01

103 12 0
                                    

Januari, 2018

Aku menikmati angin malam yang berhembus di sela sela leher, dan membuat rambutku berkibas.

Aku tidak memperdulikan orang orang yang meneriakiku, menyuruhku untuk berhenti, dan berkata "masih banyak yang sayang kepadamu"

Suara sirine mobil polisi dan ambulan pun semakin mendekat, rasa ingin mengakhiri semuanya ini sangat kuat merasuki tubuhku, aku tidak ragu lagi, bahkan aku tidak menangis sedikitpun.

Aku menutup mataku dan mencoba mengingat semua kejadian kejam yang aku alami selama ini.

*flashback*

Mereka mengikatku di gudang sekolah.

"Jangan sampai oppaku dicintai orang busuk sepertimu!"

Plak

"Secantik apa kau? Sampai berani beraninya memposting foto Mingyu seventeen?"

"Aku hanya fans dengannya! Apa aku salah?!!"

"Kau berani membantahku?!"

Mereka menggunting rambutku, dan mengacak acaknya.

"Gengs ini saatnya"

Mereka mengarahkan gunting itu kebajuku, dan perlahan melucutinya. Mereka sudah menyiapkan kamera dengan posisi merekam, kurasa.. mereka ingin membuatku bugil didepan kamera.

Besoknya, aku berangkat sekolah seperti biasa, tak kusangka, berita menyebar secepat itu, mereka semua menatapku sinis.

Aku dipanggil ke ruang guru untuk menjelaskan ini semua, belum saja aku membuka suara, wali kelasku sudah menjambakku sampai aku jatuh ke lantai.

"Kau merusak nama baik sekolah!"

...

"Aku pulang"

kedua orang tuaku sudah menunggu didepan pintu, aku merasa tatapannya yang sangat ingin membunuhku. Mungkin, kabar itu sudah sampai ke telinga mereka.

Ayahku langsung menjambakku dan memukulku. Semua barang barang yang ia lihat dilemparkan padaku. Aku tak tau bagaimana kondisiku sekarang, bercak darah sudah terukir dilantai sejak tadi.

Aku kabur saat mereka masuk kegarasi mengambil apapun yang akan dipukulkan kepadaku.

Aku berlari sampai ke tengah kota, aku berhenti sesaat dan melihat pasangan yang sedang bahagia menikmati bulan penuh dimalam ini, melihat keluarga yang sedang berpelukan di ujung taman, aku iri dengan mereka:)

Aku lanjut berlari dan sampailah ke jembatan ini, aku melamun sebentar sebelum aku melangkahkan tubuhku untuk keluar dari pagar pembatas.

*flashback done*

Tanpa sadar aku tersenyum masam, dengan perlahan aku melepaskan genggaman tanganku dari pagar jembatan.

Aku merasakan semuanya, mulai dari melayang, sedikit menggelitik karena aku dalam posisi jatuh, dan ini akhirnya.. Aku tenggelam didalam lautan ini.

Didalam air laut yang dingin ini. Aku membuat posisiku seperti bayi dalam kandungan, aku bisa merasakan keheningan yang sangat tenang. Aku tersenyum masam sebelum nafas ini sudah mulai habis.

Tapi..

Aku membuka mataku, dengan rasa perih akibat air laut yang menusuk mataku, aku berusaha melihat cahaya hitam pekat dan mengeluarkan suara nyaring yang membuatku pusing.

apa apaan ini?

Aku merasakan tubuhku tersedot dan berputar putar. Warna gelap yang dari tadi menghiasi mataku, perlahan berubah menjadi warna warni dan sangat kontras.

Warnanya terus berubah menjadi sangat terang dan membuat mataku sakit.

Dan tiba tiba ..





-----

Happy reading❤ ^-^

ZEIT 》SEVENTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang