Berusaha untuk tetap fokus mengerjakan sesuatu itu tidak mudah. Ada aja godaan yang mengusik jiwa dan raga untuk berpaling.
This slow life I’m waiting for you
Hidup lambat ini aku menunggu muTo swing meall of your line
Ayunkan pada ku seluruh kata muDo you know?
Apakah kau tahu?Since I’ve been walking solo
Sejak aku berjalan sendiriDreaming you were back home
Memimpikan mu berada di rumahI find getting down low
Aku temukan jalan merendahHide until tomorrow
Bersembunyi sampai besokCome back into the goodlife
Kembali pada hidup yang lebih baikLose these hazy lovelies
Lepaskan kebohongan cinta kabur iniI’ve been chasing my mind
Aku sudah mengejar pikiran kuLonely in the cold nights
Sendiri dalam malam yang dinginCause I’m kicking up stones without you
Karena aku menendang batu tanpa muCan’t pick up the phone without you
Tak bisa mengangkat telepon tanpa muI’m a little bit lost without you
Aku sedikit tersesat tanpa muWithout you
Tanpa mu
Suara yang berdengung manja di telinga sepertinya terus berkelanjutan. Lagu Without You dari Oh Wonder yang di request sama.. entah tadi siapa, bikin gagal move on. Tembok yang udah dibangun dengan semen tiga roda sekalipun langsung rontok.Agustus dia bilang kalau gue adalah wanita yang beda dari kebanyakan wanita lainnya. September dia bilang kalau gue ga akan tergantikan dan meminta gue supaya ga akan pernah ngelupain dia. November dia ga bilang apa pun, hilang begitu aja. Sampai gue tahu bahwa dia lupa sama yang dia ucapkan. Desember dia punya kekasih hati yang foto berduanya dia jadikan sebagai wall Line.
Sinting, kenapa gue harus inget kejadian itu lagi sih? Mana terlihat detail banget lagi gue jelasinnya. Kan ketahuan kalau gue belum sepenuhnya lupa. Dan kenapa gue ga bisa anggap dia sebagai tukang sate di pinggir jalan, jadi gue bisa dengan mudah lupain hal itu karena gue ga kenal?
Ayo.. Kinan lo harus kerjain artikel ini. Alter-alter gue mulai bersuara untuk mendukung supaya tugas yang ada di hadapan gue segera selesai dan dengan begitu gue bisa tidur nyenyak.
Proposal minggu lalu udah selesai, sekarang gue ditugaskan untuk menulis sebuah artikel untuk edisi minggu depan. Artikel yang gue buat sekarang akan dimuat pada situs web resmi FISIPERS. Tema yang akan gue tulis seputar Pemilihan Umum. Mulai dari bagaimana perilaku para pendukung partai politik terhadap lawan politiknya?
Tapi sebelum gue menulis, biasanya gue baca beberapa jurnal dengan penulis yang minimal udah punya satu penelitian. Kenapa gue harus baca jurnal yang valid? Untuk bisa menghasilkan tulisan yang berkualitas, kita-- anggota Persma selalu dituntut untuk rajin membaca. Modal utama untuk menulis itu tidak lain tidak bukan adalah membaca. Ketika menulis, terutama menulis opini, kita dituntut untuk mencari referensi sebanyak mungkin yang dapat mendukung pendapat kita.
Membaca sangat dianjurkan sebagai salah satu cara untuk mencari inspirasi dalam menulis. Membaca juga digunakan sebagai media belajar untuk mengetahui macam-macam tulisan dalam dunia kewartawanan. Untuk bisa membuat sebuah tulisan yang bagus, sudah pasti kita harus banyak-banyak membaca, mulai dari membaca buku, koran, website, novel, dan apa pun.
"--- langsung aja chat ke aplikasi Pofu.in atau di nomor WhatsApp 08 tripel 1 6 2 5 3 double 0 2."
Eh, lagu nya udah selesai diputar ya? Tangan gue seketika gatel pingin menekan nomor WhatsApp Pofu.Fm. Sesekali mah gapapa kali ya kalau gue numpang buang unek-unek? Tapi sebelumnya gue ganti display name WhatsApp gue jadi.. Apa ya? Kinan Pradisti.. Kinan Pradisti.. Oke, Kidis aja.
Kidis
______________________________________"Hi kak aeren dan kak alibi. Gue mau request sekalian curhat. Bole ga ni?"
______________________________________
Seketika chat yang gue kirim berceklis dua. Itu menandakan sudah dibaca. Kemudian ponsel gue berdering dan memunculkan nomor Pofu.Fm"Kita sapa dulu yuk.. Helloooo Kidis! Kenapa nih kok udah mau jam 1 belum tidur?"
"Iyaa nih Kak Aeren. Gue lagi dikejar deadline. Biasalah pengabdi UKM."
"Hahaha.. Oalah.. Semangat yaaa..!! Emang kamu ikut UKM apa?"
"Persma, Kak."
"Ohya? Wah.. Keren! Dulu gue ikut UKM pecinta alam gitu sih. Anak Persma tuh biasanya update seputar gosip di kampus ga sih? Soalnya temen gue dulu yang anak Persma update banget."
"Iya bener banget kak!! Anak Persma dituntut untuk selalu update. Bahkan gosip romance picisan dari anak nerd sampai hitz kita yang tau duluan.
Berasa lambe turah ga sih gue sama anak Persma yang lain?""HAHAHAHAHAHA.. Anjer lambe turah."
Mata gue spontan melebar, kaget banget ada suara pria yang dari tadi ga terlibat percakapan sekarang ikut bersuara.
"Kontrol ketawa lu, Lib. Hahahaha.."
"Eh iya, sorry gue kelepasan. Habis kocak sih."
"Ekhm.."
"Mau request lagu apa, Kidis? Nama lo seriusan Kidis? Kayak nama penyakit kulit gitu.."
"Mirip kudis maksudnya, ya? Iya, nama panggilan aja itu."
"Astaga.. Gue kira nama asli. Kalo nama asli unik sih. Kidis.. Kenapa bisa dipanggil Kidis? Apa karena lo kudi--aaann.. Aw, sakit, Mbak!"
"Hahaha.. Awalnya gue kira nama asli. Oke, mau request lagu apa nih, Kidis?"
Gue merebahkan tubuh ke kasur, membiarkan laptop yang terbuka beserta kertas-kertas berserakan tepat di bawah sana-- kaki gue.
Gue menerawang ke langit-langit atap kamar, sebisa mungkin untuk tidak menertawakan kedua penyiar itu.
"Hai, Kidis..? Lo masih disana?"
"Eh iya,"
"Gue mau request lagunya Amigdala yang Ku Kira Kau Rumah."
"Ok, langsung aja kita putarkan lagu Amigdala - Ku Kira Kau Rumah.."
"Ternyata cuman kontrakan, ya? Hahahaha.. Canda."
"Ini dia request terakhir.. Sampai jumpa pada malam berikutnya di jam yang sama! Cuman di Pofu.Fm.. Cek this out..."
Pofu.Fm ; memutarkan lagu hitz paling komplit!
KAMU SEDANG MEMBACA
Radio Playlist
Ficção GeralSudah jatuh tertimpa tangga, peribahasa paling PAS banget buat Kinan Pradisti yang kisah cintanya (selalu) berujung ditinggal tanpa alasan. Dan baginya mending ga usah kenal aja daripada cuman jadi bahan khayalan setiap tengah malam atau alasan untu...