misteri-3

15.9K 867 33
                                    

“Ada sosok apa, Shil? Kenapa peta itu tiba-tiba jatuh. Padahal kan gak ada angin,” bisik Gladys kepada Ashila.

Ashila tidak langsung menjawab pertanyaan Gladys, ia terus memperhatikan ke arah depan. Makhluk itu menatap marah kepada... Gladys?

“Ada sosok nenek tua Glad, sepertinya dia keganggu sama lo, karena dari tadi sosok itu terus ngeliatin lo,” jawab Ashila, Gladys terkejut dengan fakta yang disebutkan Ashila barusan. Kenapa harus dirinya? Bahkan, Gladys sendiri baru satu hari menjadi murid di sini.

“Kenapa gua?” tanyanya.

Ashila hanya mengedikan bahu tanda ia juga tidak tahu mengapa makhluk itu menatap Gladys. “Gua juga gak ngerti.”

“Mohon tenang anak-anak, mungkin itu hanya terkena angin saja, jangan panik. Bapak tinggal dulu yah, jangan pada ribut. Sampai jam istirahat berbunyi,” ucap kepala sekolah itu.

“Baik, Pak!” serempak semuanya.

***

Kegiatan belajar mengajar harus ditunda sebentar, karena bel pertanda istirahat sudah berbunyi. Gladys merapihkan buku tulisnya, lalu menyimpannya di kolong meja.

“Mau istirahat?” tanya Ashila kepada Gladys.

Bukannya menjawab, Gladys justru balik bertanya. “Shil, lo udah lama kan sekolah di sini?”

“Hmm, iya udah lama, kenapa?”

“Jadi lo pasti tahu dong sejarah sekolah ini, kenapa bisa dibilang sekolah horror?” tanya Gladys.

“Yakin lo mau denger?”

“Serius lo tahu? Mau dong, mau banget!”

“Jadi gini, dulu tuh...”

“Ashila!” teriak seorang lelaki dari luar kelas. Ia diikuti oleh dua lelaki lainnya.

“Nevan, kenapa sih teriak-teriak kayak gitu?” tanya Ashila.

“Emang gak boleh?”

“Malu-maluin!” tekan Ashila.

“Gua gak malu tuh.”

“Gua yang malu!” bentak Shila.

“Kenapa malu? Diteriakin sama most wanted kayak gua kok malu.”

“Justru itu, karena lo yang paling dicari di sini, nanti mereka mikir apa kalau tahu lo temenan sama gua.”

“Gua gak peduli soal itu.”

“Apa sih, berisik sekali kalian!” sentak Ivan. “Urusan rumah tangga jangan dibawa-bawa ke sekolah dong.”

“Mau gua aduin ke Velly, terus di bogem lo Van?” tanya Ashila.

SSST! Berisik banget sih kalian. Sampai gadis secantik ini di anggurin,” ujar Gaga.

“Lo anak baru kan?” tanya seorang lelaki yang berkulit putih, Gaga.

“Iya, kenalin nama gua Gladys.” sambil mengulurkan tangannya.

Dengan senang hati Gaga membalas uluran tangan Gladys. “Gaga, ini temen-temen gua, Ivan sama Nevan,” jawab lelaki bernama Gaga itu.

“Ehh hai, gua Gladys.” sambil tersenyum kepada kedua cowo itu.

“Gua ivan.”

“Gua Nevan.”

Setelah acara kenal-kenalan, mereka semua kembali ke pikiran masing-masing.

“Mereka sahabat gua juga, tapi beda kelas. Ada satu lagi, sih, sebenarnya temen gua yang cewe, namanya Velly. Nanti gua kenalin,” ujar Ashila.

Misteri Sekolah Baru (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang