misteri-4

15.3K 825 32
                                    

Tiba tiba....

Terdengar suara gaduh dari luar kelas, berlarian menuju satu tempat, gudang sekolah. Sangat ramai.

“Ada apa? Kenapa rame-rame gitu?” tanya Gladys heran, karena baru pertama kali melihat yang seperti itu di sekolah ini.

“Kita gak bakal tau apa-apa, kalau diem di kelas kaya gini. Ayo cari tahu," ajak Ashila yang langsung mendapat anggukan dari semuanya.

Terdengar lebih banyak suara sepatu yang berlarian menuju satu tempat. Kemudian Ashila mencegah salah satu gadis yang hendak menuju ke sana juga. Jangan lagi, please, batin Ashila.

Sorry, kenapa mereka semua panik seperti itu? Ada kejadian apa lagi?” Gadis itu menjawab dengan suara gugup.

“I-itu shil katanya ada yang bunuh diri lagi,” ucap gadis itu.

“Lagi?!” tanya Ashila kaget.

“Iya. Ya, udah gua kesana dulu yah.”

Mereka hanya mengangguk saja.

“Kejadian seperti ini tuh sering, ya? Selalu ada korban?” tanya Gladys.

“Sudah seperti rutinitas, setiap bulan pasti selalu ada yang meninggal, Glad. Ini yang selalu gua khawatirkan," ujar Ashila. Jawaban dari Ashila sukses membuat Gladys meringis ketika mendengarnya.

“Gua jadi ngeri dengernya, gimana kalau itu terjadi sama kita?” tanya Gladys.

“Selagi kita ikutin peraturan, sesuatu kayak gini pasti gak akan menimpa kita.” Gaga menimpali.

“Apa nggak lebih baik kita percepat misi itu? Gua takutnya bakal ada korban lebih banyak lagi, gua gak mau masa SMA gua terbuang hanya untuk melihat hal-hal seperti ini.”

“Kita cari tahu apa yang sebenarnya terjadi, harus kupas tuntas sampai ke akarnya.”

“Gua setuju, gua gak mau ada korban yang lainnya. Mereka masih SMA, masa depan mereka masih panjang. Jadi, jangan sampai masa remaja mereka harus terenggut.”

“Kalau sudah tau sekolahnya seperti ini, kenapa sekolahnya gak di tutup? Emang orang tua murid gak ada yang protes?” ujar Gladys.

“Pernah ada sih, cuma ya gua gak tau apa yang di lakuin sama kepsek sampai wali murid itu tidak jadi menuntut sekolah ini,” balas Gaga.

Gladys mengangguk. “Kok gua sedikit curiga ya, kenapa sekolah ini akhirnya tidak jadi di tutup. Bahkan gua juga baru mendengar dari Abang gua tadi pagi kalau sekolah ini horor.”

“Kalau lo udah tahu sekolah ini horor, kenapa lo masuk sini?” tanya Nevan.

“Gua mana tau, pas pendaftaran semuanya di urus sama orangtua gua, gua tinggal terima beres.” Nevan mengangguk mengerti.

“Kalian juga kenapa? Udah tau sekolah ini horor, kenapa masih lanjut sekolah di sini?” Gladys balik bertanya.

“Gua sih punya prinsip, sesuatu yang di mulai harus di selesaikan. Pernah sih ada niat buat pindah sekolah, tapi gua udah terlanjur nyaman di sini.” Perkataan Gaga seakan mewakili jawaban mereka semua.

“Beruntung gua bisa kenal sama kalian,” ujar Gladys.

“Kita lebih beruntung bisa kenal sama lo, gadis yang mungkin bisa aja membawa perubahan kedepannya,” ujar Ashila.

Gladys menatap meminta jawaban. “Maksud lo apa, Shil?”

“Bukan apa-apa.”

"Ya udah, deh. Gua mau liat korbannya dulu," ujar Gladys sembari nyelonong duluan.

Misteri Sekolah Baru (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang