Jisoo berjalan agak terburu-buru menuruni tangga rumah. Bahkan ia sudah melupakan rasa sakit yang menyerang bagian bawah tubuhnya beberapa jam yang lalu.
"Taehyung!!" Dan pria itu berbalik ketika namanya terpanggil oleh sang istri. "Bagaimana? Apa penampilanku sudah bagus?" Ucapnya dan kini memutar tubuhnya sendiri. Memperlihatkan gaun yang ia kenakan.
"Jisoo, kita hanya akan bertemu dengan teman-temanku. Kenapa kau harus terlihat gugup seperti itu?"
"Karena mereka semua teman-temanmu, aku harus bisa membuat mereka menyukaiku. Bagaimana jika mereka berpikiran buruk tentangmu karena memiliki istri sepertiku?"
Taehyung menggeleng. Mendekat pada Jisoo dan menangkup wajah gadis itu. "Sudah berapa kali aku katakan padamu. Kau cantik, Jisoo. Bagaimanapun kau itu. Bahkan saat kau bangun tidur pun, kau tetap cantik."
"Ck, jangan terus saja membual. Apa kita tak terlalu membuat teman-temanmu menunggu, huh?"
"Baiklah, cantik."
.
.
"Jadi, kalian sudah berteman hampir 8 tahun? Wah, itu sangat lama sekali, Tae. Aku bahkan tak mempunyai teman yang sangat lama. Ya, kecuali Jennie."
Taehyung hanya tersenyum mendengarnya. Mengelus kepala gadis itu sekilas sebelum kembali memfokuskan dirinya pada jalanan disana.
"Tae, nanti kita beli ayam goreng, ya? Sudah lama sepertinya sejak terakhir kali aku memakannya."
"Baiklah."
Jisoo tersenyum mendengarnya. Mulai mengalihkan pandangannya di luar sana melalui kaca mobil disampingnya. Hingga mobil keduanya berhenti dan terparkir rapi di sebuah cafe yang membuat Jisoo kini beralih menatap pada Taehyung.
"Tae, bukankah ini cafe pertama kita berkencan?"
"Memang benar. Sudahlah, ayo kita turun."
Jisoo hanya menurutinya. Turun dari mobil dengan menatap pada cafe di depannya. Memang benar, cafe dihadapannya ini menyimpan banyak kenangan bagi keduanya.
"Ayo." Taehyung mengambil salah satu tangan Jisoo. Menggenggamnya dan menariknya bersamanya. Pandangan pria itu mulai mengelilingi cafe itu. Mencari keberadaan teman-temannya. Dan ketika matanya menangkap sekumpulan pria yang ia kenal, ia melirik pada Jisoo sebelum menarik kembali Jisoo bersamanya.
"Kim Taehyung sudah datang."
Pembicaraan mereka berhenti begitu saja dan beralih pada Taehyung disana yang tersenyum pada mereka.
"Kau terlambat sepuluh menit, Tae. Jika bukan karena kau adalah pengantin baru, aku pasti akan menghajarmu karena menyia-nyiakan waktuku."
"Maaf." Taehyung menarik kursi untuk Jisoo duduk lebih dulu. Lalu setelahnya, ia pun mendudukkan dirinya di samping gadis itu. "Lagipula, aku tak terlalu terlambat, hyung."
"Terserah kau saja."
"Jadi, ini gadis yang kau bilang terus saja mengatakan kau adalah pria gila? Aku bahkan tak menyangka jika kalian akan menikah pada akhirnya."
Jisoo hanya menanggapi seadanya. Beralih menatap pada Taehyung yang kini mulai merangkulnya.
"Apa kalian semua tahu kekuatan cinta?"
Raut wajah teman-teman Taehyung langsung berubah. Terlalu menjijikkan untuk mereka dengar. Dan membuat Taehyung tak bisa untuk tak tertawa karena ucapannya barusan.
"Jadi adik ipar, kau mau pesan apa? Kau akan kami traktir sebagai perkenalan pertama kami. Tidak perlu canggung."
Jisoo menatap pada Taehyung. "Itu Hoseok hyung tadi. Yang pertama yang mengomeliku tadi adalah Namjoon hyung." Jisoo beralih menatap Namjoon yang mengangkat tangan kanannya sebagai sapaannya. "Lalu yang tadi menyapamu itu, dia Jimin." Jisoo beralih menatap Jimin yang tersenyum padanya. Gadis itu hanya membalasnya dengan seadanya. "Jadi, kau mau makan apa?" Taehyung bertanya kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Love
Fanfiction[18+] ✔ Apapun Taehyung lakukan untuk Jisoo, Karena dia adalah sang pujaan hati, Karena dia adalah belahan jiwanya, Dan yang paling terpenting, dia adalah cintanya. Istrinya. ----- ©A BTS's V & BLACKPINK's Jisoo Fanfiction ©iamdhilaaa, 2018