Bagian 2

858 74 0
                                    

Malam harinya Sasuke berjalan-jalan ke taman kota sekedar menghirup udara di malam yang dingin. Niat hanya ingin membeli Onigiri dan kembali pulang, tapi sang kaki malah menuntunnya ke taman dimana ia bertemu dengan peri salju berambut pink tersebut.

Sasuke duduk di bangku taman yang sudah tersedia. Taman sangat sepi di malam hari, tentu saja, siapa yang mau keluar ke taman dalam cuaca dingin seperti ini. Hanya orang kurang kerjaan yang akan melakukannya.

Sasuke memakan onigirinya dengan tenang sembari mendengarkan musik lewat headphone yang ia pakai. Salju turun di atas kepalanya, ia mengadahkan ke atas melihat salju yang turun lebih banyak di ke kepalanya. Aneh, pikirnya.

"Konbawa!" Sasuke tersentak kaget kala peri salju itu mengagetkannya saat ia menurunkan kepalanya kembali. Bagaimana tidak kaget, wajah Sakura sangat dekat dengan wajah Sasuke saat pria itu menurunkan kepalanya ke posisi semula.

"Mau apa kau?" Tanya Sasuke datar. Sakura duduk di samping Sasuke, "Kenapa kau keluyuran malam-malam begini?" Tanyanya balik, mengacuhkan pertanyaan Sasuke.

Sakura duduk di samping Sasuke, dan Sasuke menggeser menjauh seperti tidak ingin berdekatan dengan Sakura.

"Bukannya tugasmu sudah selesai?" Tanya Sasuke memecah keheningan di antara keduanya, "Siapa bilang? Aku akan bertugas sampai musim dingin selesai." Balas Sakura.

"Apa kau bertugas hanya di sini?" Sakura menjawab, "Nope. Tahun yang akan datang aku tidak disini, kami para peri secara bergiliran menurunkan salju di tempat yang berbeda."

"Apa kalian bisa di lihat banyak orang?" Tanya Sasuke sembari memasukan suapan onigirinya yang terakhir, "Karena dari kalian banyak yang mempercayai keberadaan kami, tentu saja kami dapat terlihat, karena itu seperti salah satu kekuatan kami. Semakin banyak orang yang percaya, maka semakin nampak wujud kami." Jelas Sakura.

Aku tidak percaya, tapi dia malah muncul di hadapanku. Seharusnya pada Naruto, batin Sasuke.

Hening seketika. Sasuke menggosok-gosokkan kedua tangannya agar tercipta sensasi hangat.

"Kau kedinginan?"

"Aku akan menaikkan suhunya agar tidak terlalu dingin." Dan seketika di sekeliling Sasuke hawa dingin tidak begitu dingin seperti yang sebelumnya.

"Arigatou." Sakura hanya mengangguk.

"Apa kau tidak mengantuk? Bukankah besok kau harus sekolah?" Tanya Sakura.

Sasuke menjawab, "Besok libur, hanya ada kelas tambahan untuk yang nilainya di bawah rata-rata," ujar Sasuke.

"Memangnya nilaimu di atas rata-rata?" Tanya Sakura, "Tentu saja. Aku ini Uchiha." Sasuke mengucapkannya dengan bangga. Sakura sedikit mencibir melihat Sasuke seperti itu.

"Sombong sekali, kau tidak tahu ya aku juga pintar. IQ-ku di atas rata-ratamu," ujar Sakura membusungkan dadanya dan berdiri di depan Sasuke.

Sasuke menyeringai, "Ohh benarkah?" , "Tentu saja." Masih dengan membusungkan dada dan menutup matanya. Sakura tidak mengetahui bahwa Sasuke akan menjatuhkannya ke tumpukan salju yang berada di belakangnya itu. Dan...

'PUK'

Mereka terjatuh di tumpukan salju dengan posisi Sasuke berada di atas Sakura, "Kau terlalu banyak bicara nona," ujar Sasuke menjepit kedua pipi Sakura dengan satu tangannya dan membuat bibirnya maju ke depan.

"Kau..curang.." Sakura berkata dengan susah payah karena pipi chubby-nya menghimpit bibirnya.

"Aku tidak curang nona.. tapi licik."

"Sama saja tuan." Dan Sakura menggerakkan kedua tangannya menggelitiki pinggang Sasuke, Sasuke tertawa karena geli yang di akibatkan Sakura, ia melepaskan tangannya yang sedari tadi memegang pipi Sakura.

❄️Yuki no yōsei monogatari❄️ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang