HAIII MAAF YAH BARU UPDATE LAGI
-------------------------------------------------
Nayla's POV
Aku hanya bisa tersenyum ketika semalam dia bilang bahwa dia akan menikahi Selena. Tidak ada yang bisa aku perbuat. Aku tidak mengerti tapi sakit sekali rasanya. Aku pikir akan lebih baik jika aku menerima Zelo dan mencoba mencintainya. Ya, beberapa waktu lalu Zelo menyatakan perasaannya terhadapku. Tidak ada salahnya juga jika aku mencoba menerimanya. Dia adalah seseorang yang baik, dia juga tidak pernah berbuat yang tidak-tidak kepadaku. Kemarin, Zelo bilang, nanti malam dia akan menjemputku untuk dinner bersama dan mengenalkanku pada kakaknya. Spontan aku menjawab iya karna tidak enak hati jika menolak ajakannya.***
Tepat pukul 7 malam, Zelo sudah di depan rumahku. Sebelum pergi, aku mengetuk kamar Brian, bermaksud izin untuk pergi sebentar. Aku ketuk sekali lagi dan tidak ada jawaban. Perlahan-lahan aku membuka pintunya. Pintunya juga tidak dikunci. Aku mengintip sedikit, dia sedang sibuk dengan pekerjaannya."Bri, aku akan pergi sebentar. Ku harap kau tidak mencemaskanku" ucapku.
Dia sambil menengok jam dinding
"Kemana dan dengan siapa?" Jawabnya dengan dingin."Hanya sekedar makan malam bersama temanku"
"Oh aku mengerti, jangan pulang larut malam"
Aku hanya mengangguk dan menutup kembali pintunya. Aku segera menghampiri Zelo yang sedari tadi telah menungguku di depan. Lalu kamipun berangkat ke sebuah restaurant di daerah Thamrin.
Suasana di sini sunyi sekali, hanya terdengar alunan musik klasik yang menambah romantis nuansa restaurant ini. Aku dan Zelo segera mencari tempat duduk. Ternyata di sebelah sana, Kakaknya Zelo sudah menunggu kami. Dari belakang terlihat punggungnya. Berpakaian rapi dan sepertinya tidak kalah tampan dengan Zelo. Aku dan Zelo menghampirinya.
"Halo kak, aku.. ... "
baru saja aku ingin memperkenalkan diri ketika dia membalikkan badannya ke arahku. Sontak aku terkejut. AXEL?????! Batinku menjerit. Bagaimana bisa????!"Bro kenalin ini pacar gue" Lanjut Zelo.
"Oh halo kenalin gue Axel"
Dia mengulurkan tangannya kepadaku. Oh shit dia bertingkah seolah tidak mengenaliku."Naa.. Nayla"
Aku menjabat kaku tangannya dan dia menjabat tanganku dengan keras sambil tersenyum tipis."Zel, aku izin ke toilet sebentar" kataku kepada Zelo. Aku benar-benar mual. Aku berjalan dengan cepat ke toilet. Sungguh tidak mungkin kalau Zelo adalah adik dari Axel. Aku berkaca dan meyakinkan diriku bahwa semua akan baik-baik saja. Aku tidak berlama2 di dalam toilet karna Zelo pasti menantikanku. Langkahku terhenti ketika seseorang di sana mencoba mendekat dan mendekat dan semakin dekat ke arahku.
"Mau apaa lo?!! Lo jangan macem2 sama gue" bentakku kepada Axel.
"Nayla Nayla, lo nggak berubah ya masih tetep cantik sejak hari itu"
Dia mencengkram tanganku hingga merah."Lo nggak usah aneh2 lepasin guee skarangg jugaa.... anggap aja kita nggak pernah kenal dan jangan ganggu hubungan gue sama Zelo"
aku dengan cepat menarik tanganku darinya dan melangkah pergi namun dia menghadang diriku."Sampai kapanpun lo cuman milik gue Nayyyyy, denger itu. Dan gue akan balas dendam sama Briaann"
Dia berteriak di telingaku sambil mengusap-usap rambutku dan mengelus pipiku. Aku segera berlari kecil kembali ke meja di sana."Lama banget Nay?" Tanya Zelo.
"Ah iya.. tadi aku angkat telfon dulu."
"Axel bilang tadi mau ke toilet , kamu pesan duluan aja Nay"
Lalu aku memesan makanan, dan tidak lama kemudian Axel datang kembali. Kamipun makan dengan suasana canggung. Axel, sedari tadi dia membuka percakapan dan bertanya-tanya tentang aku dan Zelo.
"Jadi bagaimana kalian bisa kenal?"
Tanyanya dengan nada lembut."Waktu itu di club dia mabuk berat terus gue anterin dia pulang"
Jawab Zelo, aku hanya terdiam saja tidak berkomentar."Beruntung lo Zel, nggak kayak gue, udah lama ngejer cewek tapi gue ditolak mentah-mentah"
Sindir Axel kepadaku.Makan malam itupun penuh dengan sindiran dan suasana yang canggung. Obrolan terus berlanjut hingga akhirnya aku memutuskan untuk balik duluan dengan Zelo. Kepalaku sudah sangat pusing. Zelo mengantarku pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Uncle, My husband?
RomanceProlog Nayla, gadis yang berumur 17 tahun tinggal bersama pamannya sejak kecil. Awalnya tidak mengerti namun hari demi hari, ia mulai menyadari akan perasaannya kepada pamannya. Brian, pria 28 tahun, direktur utama perusahaan ternama. Menaruh hati...