Prolog
Nayla, gadis yang berumur 17 tahun tinggal bersama pamannya sejak kecil. Awalnya tidak mengerti namun hari demi hari, ia mulai menyadari akan perasaannya kepada pamannya.
Brian, pria 28 tahun, direktur utama perusahaan ternama. Menaruh hati...
"Bajingan lo !@#$/^& Ngapain lo ke siniii???!!! Gara2 lo Hana MATI" Axel menonjok Brian.
"Lo tenang dulu Xel, gue ngehargain dia sebagai pacar lo dan gue nggak mau merebut pacar lo" Brian mengelap darahnya.
"Nggak usah munafik, lo sama Hana dari dulu udah main di belakang gue kan dan lo cuman mainin dia brengsek lo BAJINGAANN" Axel memukul Brian berkali-kali.
"Lo salah Xel terserah lo gue nggak ada maksud apa2" Brianpun pergi dari kediaman Axel.
****
Aku teringat kejadian ketika itu aku berada di dalam mobil. Samar2 mendengar tapi tidak begitu paham. Yang aku tau memang dulu Axel dan pamanku sangat dekat. Mereka berdua adalah sahabat sejak kecil. Saat itu, Hana yang merupakan pacar Axel kala itu lebih memilih Brian, namun pamanku ini tidak menanggapi Hana dan Hana pun bunuh diri karna depresi. Sejak saat itu Axel berubah jadi laki2 yang kasar dan berantakan. Axel sangat kehilangan Hana.
#FotoAxeldanHana
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bertahun2 silam setelah kejadian itu, tepatnya kira2 6 bulan yang lalu, Aku dan Axel tidak sengaja bertemu di suatu kegiatan sosial. Kala itu, aku tidak tahu bahwa Axel kenal dengan Brian. Dan Axel juga tidak tahu bahwa aku keponakan Brian. Lalu ketika hubunganku dengan Axel sudah cukup dekat, aku mengajak Axel datang ke rumah untuk bertemu dengan pamanku itu. Pecahlah suasana saat itu. Aku ingat sekali ketika mata mereka bertemu dan Axel hampir saja memukul Brian. Aku segera memisahkan mereka. Axelpun pergi meninggalkan. Dan sejak itu aku tidak pernah berhubungan lagi dengan Axel. Brian melarang karena Axel terlalu berbahaya untukku. Dan benar saja bahkan waktu itu ia sempat menculikku.
