Sebuah Universitas ternama di kota bandung ini terlihat begitu ramai dengan kedatangan para mahasiswa baru, pakaian hitam putih menjadi persyaratan pada saat ini.
Qaily, Mila dan Alvaro terlihat berjalan menuju sebuah aula besar yang akan menampung mereka saat pemilik Universitas memberikan kata sambutan.
"Qai lo tau ngk katanya nih ya anak pemilik universitas ini tuh cakep banget." Ucap Mila antusias
"Ohh ya.? Keren dong." ucap Qaily yang tak kalah antusias dari Mila
"Dan yang pastinya tu anak masih jomblo loh." ucap Mila lagi dengan senyum merekah.
"Aiss bisa pdkt dong kalau kayak gini." ucap Qaily menyatukan tangan nya di depan dada dengan mata berbinar, hal ini membuat Alvaro kesal dan berlalu dari hadapan Qaily dan Mila yang melogo melihat kepergian sahabaat lelaki mereka itu.
"Al.. Alvaro tungguin dongg." teriak Qaily dan Mila bersamaan memanggil Alvaro yang telah menjauh dari mereka berdua.
Alvaro purnomo seorang pria yang memiliki nama indah tapi tak seindah tubuh nya yang gempal dengan perut buncit, rambut rapih, kacamata besar, dan baju cerah nya. Alvaro ketika nama itu di sebut maka semua wanita akan datang dan memuji nama nya tapi ketika melihat orang nya maka para anak gadis itu bakalan lari meninggal kan Alvaro yang hanya bisa cemberut dan membanting kaki nya bak anak tk. Alvaro hanya memiliki dua orang sahabat sejak tk yaitu Qaily dan Mila tak ada yang ingin bermain dengan nya hanya Qaily dan Mila lah yang setia menjadi sahabat nya hingga saat ini.
"Gila ya tu si Al kemana si, pegel nih kaki gue muter2 mulu."
"Ehh Mil siapa tuh kok jalan rombongan gitu, Cem lima serangkai ya Mil." Ucap Qaily terkekeh yang di ikuti Mila
"Yaudah yukk kita cariin tu sikuda nil, tumben tuh anak kaga kelihatan biar perutnya doang." Ucapan mila sukses membuat Qaily tertawa ngakak hal ini memancing Tristan dan ke empat saudara nya melihat ke arah mereka berdua.
"Tristan gue seperti merasakan ada sesuatu sama kedua gadis itu tapi gue belum tau pasti apakah tebakan gue ini benar atau tidak." Ucap Liora sambil memejamkan matanya berusaha mencari tau siapa sebenarnya kedua gadis itu
"Lo benar Liora bahkan gue pun tidak dapat membaca pikiran mereka." Ucap Tristan membenarkan tebakan Liora kalau kedua gadis itu bisa saja bukan gadis biasa. Masalah nya saat ini kedua gadis itu membelakanggi mereka sehingga Tristan dan ke empat saudaranya tak dapat pastikan wajah kedua gadis mungil itu.
"Biar gue yang ikutin mereka."
"Jangan Digo.. Keysia menahan pergelangan tangan Digo, lo ngk boleh gegabah kita di sini harus lebih berhati-hati lagi, kita tidak tau mereka siapa bisa saja mereka geng serigala." dengan tatapan masih menatap kedua gadis itu Keysia pun ikut berkomentar
"Iya Digo, benar yang di katakan kesya.. saat ini kita tidak boleh bertidak seenaknya, Kita pun lagi dalam bahaya."
**************
"Aaallll.. ya elah lo kemana aja si.?" sambil berlari kecil Qai dan Mila menghampiri Al yang terkekeh jail seolah tak bersalah."Iya nih di cariin sana sini kaga ada, ngambek si boleh tapi jangan gitu juga kali Al, pegel nih kaki kita nyariin lo." Sambil memukul kecil pundak Al Qaily dan Mila terus menyerang Al untuk melepaskan kekesalan mereka.
"Udah udah.. gue tuh bukan nya ngambek tapi lo tau kaga." Ucapan Al terpotong dengan Qaily dan Mila
"Kaga"
"Gue belum selesai ngomong oneng.. buset dah ni anak dua main kaga kaga aja." Dengan kesal Al mengepalkan tangan nya gemes.
"Yaudah lanjut.. jangan marah2." Ucap mila membuat Qaily terkekeh lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GGS (Versi Aku)
FanfictionBercerita tentang bangsa vampir dan bangsa serigala yang sama-sama mengiginkan kekuasaan. Apakah bangsa vampir dan bangsa serigala dapat bersatu dan menghilangkan rasa dendam di antara mereka..??