Rindu di Kertas Putih

192 10 5
                                    

Kemarin aku bercerita tentang rindu dengan kertas putih.
Entah sudah kata kesekian aku menulis di sana.
Langit mendukung ku, karna aku menulis di bawah tiang ini dan tidak hujan.
Namun, bisa-biasanya aku menulis tentang rindu tapi tidak hujan.

Apa benar aku rindu?

Membaca kembali tulisanku, tapi isinya aku memang rindu.
Baiklah aku menyerah, hujan atau tidak kau adalah rindu yang ku senangi.

Jauh sebelum kertas ini pun, daun sudah lebih tau. Pasir dipantai juga tau. Bahkan dinding dirumahku juga tau. Percaya atau tidak, aku menulis rinduku dimana-mana.

Walaupn pada akhirnya daun itu hancur, pasir disapuh ombak, dan tulisan di dinding harus dihapus kembali dengan cat baru.

Entahlah..

Bagaikan rindu ku ini tak tergantikan.
Menderu disetiap dentingnya.
Menemani disetiap detiknya.
Terpanah akan parasnya yang menyenangkan.

Oh rindu ku...


Alhamdulillah bisa update lagi yaaa ^^
Faktor pulang kampung ini jadinya kena penyakit males terus hehehe

Semoga suka yaa, ditunggu vote&komentarnya 💕

Ohya, aku mau ngucapin
selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H 🙏 Taqobbalallahu minna wa minkum, Barokallah Fikum

#Salam dari wanita yg berat badannya naik abis lebaran hehehe :v

Catatan AnnisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang