Typo
_____________________________
_____________________________Querzy POV
Tempat Karantina ternyata tidak begitu buruk, yah di sini cukup sunyi dan tenang
Tempat ini berhasil buat gue nyaman, terlebih daerahnya pun masih sangat pedesaan. Yah kita berada di kota Yogyakarta, ah lebih tepatnya di sekitaran daerah Bantul Pleret.
Dan sekarang gue sedang berdiri di sebuah aula besar, pak Yanto dan bu Regina yang menjadi pendamping gue pun sudah pergi ke ruang panitia
Di sini tersisa para murid karantina yang sedang mendengar instruksi yang disampaikan oleh pria paruh baya di depan sana
"Ya hanya itu, saya harap kalian bisa menikmati waktu waktu kalian"ujar pria paru baya itu
Para peserta pun bubar dan pergi ke kamar mereka masing masing
Sesuai instruksi panitia tadi bahwa kubu cowok dan kubu cewek berbeda, itu yang gue denger
Bangunan cowok dan cewek dipisah oleh sebuah taman yang cukup luas, dengan dilengkapi sebuah pancuran kecil ditengahnya
Sebelum pergi ke ruangan masing masing, kita di ajak berkeliling oleh beberapa panitia dan mereka juga menjelaskan denah dan ruang ruang yang akan digunakan, seperti ruang debat, cafetaria, taman, perpus, rooftop, toilet, kelas, dan masih banyak lainnya
Setelah selesai kita pun dibubarkan, dan dengan langkah malas gue berjalan ke arah kamar gue
Gue sampai di depan pintu kayu yang menjulang tinggi, tertera angka 1042, di tembok bagian sampingnya tertulis nama orang yang akan menempati ruang tersebut
Yang pertama nama gue tentunya dan juga kelas serta sekolah
Kurang lebih begini
MICHALEA QUERZY ANDERSON/ SMA Pelita Jaya- kelas X IPS3Dan yang satunya lagi di bawah nama gue, gue membaca namanya dengan seksama
NALLYN OSEAN LUCRETIA/ Blenda High School- kelas X IPS1
Yah gue harus satu kamar dengan lawan terberat gue, huhft sungguh mengharukan
Dengan langkah pasrah gue pun mengetuk pintu kayu besar itu
Ceklek
Pintu terbuka dari dalam dan menampilkan seorang cewek manis dengan rambut dikepang tinggi dan gaya ala koreanya
"Hay"sapa gadis itu dengan nada sedikit datar dan canggung
Yah kalau menurut gue sih ni anak keknya ada sisi badnya kayak gue tapi dia berusaha bersikap manis dan sebaik mungkin sama gue
Yah gak papa, gue anggap dia menghargai orang lain walaupun agak kaku
"Holla"sapa gue seceria mungkin dan memasang wajah pamungkas gue
Gue liat dia sedikit terpaku
"Ehm"dehem gue mengangetkan dia
"Eh sorry sorry gue ngelamun yah?"tanyanya
"Gak papa sans elah, kek sama siapa aja"ujar gue sok akrab
"Yodah masuk gih"ujarnya mempersilahkan
Gue pun masuk dan sedikit tersentak, yah gue kira teman sekamar gue hanya tampang doang yang bad ternyata nggak cuy
Gue masuk ke ruang itu dan ngeliat sebuah tas ransel yang biasa dipakai orang orang untuk berpergian, yah tas yang cukup simpel pikir gue
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible (TERBIT✔)
Teen Fiction-TERBIT- Bagaimana perasaan lo ketika hidup lo di korbankan demi amanat yang udah di kasih oleh orang terkasih lo? Apakah lo akan melakukan amanat itu ataukah lo akan mengabaikannya? Namun jawaban lo pasti akan berbeda dengan yang satu ini... Mic...