Sesampainya dirumah sakit....
"Suster tolong berikan pertolongan untuk nenek ini sus". Ucap Riani.
"Baik mba saya akan mengantarkan nenek ini keruang perawatan". Ucap suster.
"Soal biaya tenang saja sus, saya yang akan bertanggung jawab". Kata Albar
"Baik, apakah kalian keluarga dari nenek ini?".
"Ka..mi.. bukan keluarga nenek ini, tapi saya tidak sengaja menabrak nenek ini". Ucap Albar.
"Kalo begitu kalian tolong panggilkan keluarga nya terlebih dahulu".
"Tidak usah sus, biar kami saja yang bertanggung jawab atas nenek". Ucap Riani
Ketika sedang diruang tunggu....
"Riani.....".
"Albar....".
(mengatakan bersama)."Lo aja dulu Bar". Kata Riani
"Gue cuma mau bilang. Lo gapapa disini? Ini udah malem".
"Gue gapapa ko". (Sambil memegang tangannya yang kedinginan)
"Lo pake baju pendek. Ga dingin apa?".
"Ga biasa aja. Emang nya kenapa?".
"Nih lo pake jaket gua"!! (sambil memakai kannya pada Riani)
"Apaan sih lu bar, kan gue udah bilang gapapa. So care deg lu sama gue".
"Udah gue tahan ko sama angin malam. Kan strong gue".
"Mulai deh udah sok inggrisnya".
"Eh Btw. Itu nenek gapapa kali ya?. Gue liat cuma lecet doang".
"Semoga aja gapapa. Lagian lu sih ga bener nyetirnya. Eh mamah lo kemana Bar?".
"Udah gue suruh supir pribadi buat nganterin mamah. Kasian kalo harus nunggu disini. Palingan besok dia bakal kesini".
"Terus lo mau tetep disini?".
"Iyalah kan gue harus tanggung jawab. Lo mau nemenin gue?".
Dokter pun keluar dari ruangan..
"Sodara Nenek Herlina". Ucap suster
"Iya saya dok". Kata Albar.
"Mari saya harus bicara dengan keluarga". Ucap dokter
"Boleh dok".
Riani pun memasuki ruang inap nenek..
"Nenek...". Ucap Riani.
Nenek itu tidak menjawab, dia belum siuman akibat kejadian tadi.
Riani Pov
Kenapa perasaanku seperti dekat dengan nenek ini?. Apa hanya firasatku saja..
Dan aku lihat nenek ini mirip sekali dengan mamah.. apa mungkin nenek ini ibu nya mamah?.
Ah ga mungkin. Kan nenek tinggal di desa?. Ga mungkinlah ke kota sendirian.
Tapi aku merasa ini adalah nenekku.
Aku nyaman berada dekat nenek ini.
Semoga saja dia benar nenek aku..Hanya saja aku tidak tahu nama nenek.. Kenapa aku bodoh sekali, tidak tahu nama nenek sendiri.
Andai aku tau.Bagaimana kalo aku tanya mamah saja besok. Sekalian aku bawa mamah kesini..
Ide yang bagus Riani.... aku pintar kan.
Riank Pov End
" Riani... ".Panggil Albar
"Ya. Gue didalam masuk aja Bar:.
"Riani. Gue harus ngomong..". (dengan nafas ngos-ngosan)
"Apaan? Sekarang aja. Lagian lu ngapain sih perlu lari-lari kaya begitu".
"Ini.. soal nenek. Jadi kita ga boleh ngomong disini".
"Ya udah ayo".
"Diwarung aja yuk. Gue lapar nih..".
"Ok ok, dasar lu..".
"Jangan bilang kalo lu juga lapar kan, buktinya ngeiyain aja omongan gue..".
Ah lu ribet amat sih. Iyain aja dah.. Biar cepet..".
Sesampainya di warteg...
"Jadi gini... nenek itu udah mengidap penyakit jantung yang udah kronis. Makannya dia belum siuman sampe sekarang".
"Terus gimana dong?. Dokter bilang apalagi?".
"Dokter bilang dia harus dirawat intensif".
"Hah.. terus kamu gimana?".
"Ga gimana-gimanalah aku sehat-sehat aja..".
"Ya ampun lu itu, gue bukan nanya lo sakit.. Bego ya loh".
"Maaf gue ga fokus lapar..Terus apa dong?. Makannya jangan setengah-setengah kalo ngomong. Gue ga ngerti".
"Gue mau bilang terus gimana uangnya.. kan perlu biaya besar?".
"Oh soal itu, tenang aja Riani.. Gue masih punya tabungan..".
"Lah itu kan buat masa depan lo. Buat kuliah?".
"Gapapa tar gue nabung lagi. Gampang kan..".
"Iya iya.. Gue ngerti".
Setelah diwarteg. Albar mengantarkan Riani pulang. Sedangkan dia menginap di Rumah Sakit menemani nenek Herlina.
Lalu nenek itu siuman dan berbicara kepada Albar...To Be Continue
Hay..hay..
Maaf baru update lagi.. tapi jangan lupa ya dibaca sama ikuti terus kelanjutan ceritanya..Maaf udah bikin menunggu. Jangan lupa Voment nya ya😎😊🤗
Apa ya yang akan diomongin nenek ke Albar.. Ikuti terus part selanjutnya..
Thanks para readers...😍
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Moodboster
Teen FictionRiwayat hidup seseorang yang mengalami suka duka dalam hidup nya. Tetapi ketika dia bertemu seseorang yang bisa membuat semangat hidupnya. Dia seorang perempuan yang tidak peka terhadap laki-laki jarang bergaul dengan teman-temannya. Padahal dia me...