Seira POV
Ini sudah 10 menit sejak Rael berhenti menangis. Kami masih setia duduk di bawah pohon besar ini dan sekarang keadaannya sangat canggung. Huft, ada apa dengannya? Tidak biasanya ia terdiam seperti ini. Oh ya, kalau diingat-ingat, akhir akhir ini ia juga menjadi lebih pendiam.
"Seira?" panggil Rael. Akupun menoleh kearahnya. Kulihat ia sedang menatap langit dengan tatapan kosong. Oh ya, akhir akhir ini ia juga sering menatap kosong ke arah langit. hm, aneh sekali sikapnya ini.
Aku masih menatapnya, menunggu apa yang akan keluar dari mulutnya selanjutnya. Sesaat kemudia ia lalu menoleh ke arahku. "Bolehkah aku berbagi sedikit cerita denganmu?" tanyanya. "Tentu saja. Kau juga temanku" jawabku. Ia tersenyum.
"Dulu, sebelum aku bertemu denganmu dan menyukaimu, aku memiliki seorang sahabat perempuan. Setahuku, dia itu seorang manusia. Namanya Arlyna. Aku tidak tahu siapa nama belakangnya, karena setiap aku menakannya selalu menjawab 'nanti juga kau tahu'"
"Seluruh kaum bangsawan mengenalnya dan seluruh anggota keluarganya. Termasuk Lord. Aku tidak tahu mengapa Lord dan kaum bangsawan lainnya mau menerima seorang manusia biasa sepertinya. Yah, kau tahu kan, kalau aku sangat membenci kaum manusia. Ayahku bilang, ayahnya itu pernah menolong yang mulia Lord Lascrea saat ia tersesat di dalam hutan di dekat perbatasan"
"Yah kalau menurutku sih itu hal yang biasa ya. Tapi aku merasa ada hal lain yang disembunyikan generasi yang lalu dari generasi yang sekarang. Makanya aku berinisiatif untuk mencari tahunya"
Rael sengaja menjeda ceritanya sebentar.
"Saat itu yang mulia Lord memanggil seluruh kepala keluarga ke istana. Bahkan ia juga memanggil Lord Raizel. Kupikir jika aku sedikit menguping pembicaraan mereka, aku dapat mendapatkan sedikit informasi tentang hal itu. Saat aku akan menguping, tiba tiba ada seorang gadis yang memergokiku. Ya, itu dia. Lyna"
"Waktu pertama kali melihatnya, aku sangat terpesona pada penampilannya. Ia sangat cantik dan anggun. Rambut panjang bergelombang yang digerai dengan warna dark brown, mata emerald yang meneduhkan itu, bibir tipis berwarna merah muda, wajah berbentuk oval itu, pipi chubby, dan senyum manisnya yang pertama kali kulihat"
Pandangan Rael menjadii sendu.
"Saat pertama kali melihatnya, aku seperti melihat seorang bidadari. Ia sangat sempurna"
Rael tersenyum hangat saaat menceritakan bagian itu. Dan entah kenapa aku merasa tidak suka. Hei! Ada apa denganku?
"Waktu itu ia memarahiku karena menguping pembicaraan para kepala keluarga. Aku yang merasa tidak suka karena dimarahi oleh seorang manusia biasa di istana yang mulia pula, aku bertanya 'memangnya kau siapa berhak memarahiku?!'"
Flashback ON | Rael POV
"Hei kau! Sedang apa kau disitu? Mau menguping ya?" seru seorang gadis. Aku terkejut bukan main ada seseorang yang memergokiku sedang menguping pembicaraan kepala keluarga. Kupikir yang memergokiku itu Ignes atau Rosaria atau bangsawan lainnya. Tapi saat aku menatap ke arahnya, aku salah besar. Yang kulihat adalah seorang gadis manusia. Aku ulangi sekali lagi ma.nu.si.a.
Untuk sesaat aku terpaku pada mata emerald nya yang meneduhkan itu. Tapi aku segera tersadar bahwa ia hanyalah manusia biasa.
"Ti-tidak! Aku tidak menguping! Aku hanya ingin tahu saja apa yang dibicarakan ayahku dan yang lainnya" jawabku asal. "Ish, sama saja bodoh!"
"Beda tahu! Lagipula memangnya kau siapa berhak memarahiku?
"Ish, kau ini! Ayo ikut aku!" Gadis itu menyeretku ke taman belakang istana. Saat di koridor tadi, banyak yang mengucapkan salam padaku dan gadis ini. Yang membuatku tambah heran, mengapa semua orang mengenalnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Vinculum Fortis • Rael><Seira
FanfictionKisah ini tentang seorang lelaki bernama Rael Kertia yang tidak pernah menyerah untuk mendapatkan hati wanita yang dicintainya, Seira J. Loyard. Berbagai rintangan dihadapi oleh Rael. Mulai dari kata-kata pedas Seira sampai pertarungan maut pun diha...