Tok..tok...tok...
"Masuk!" Seru seorang pria dari dalam ruangan itu. "Ah, kalian sudah datang!" Seru pria itu. "Ada urusan apa anda memanggil kami tuan?" Tanya seorang pria berambut pirang. "Begini, bahan makanan di rumah kan sudah habis. Jadi, Seira, aku ingin kau membelinya di supermarket" Jelas pria itu. "Baik, tuan" Jawab gadis yang dipanggil Seira itu dengan nada dan ekspresi datar.
"Lalu? Ada urusan apa kau memanggil ku tuan?" Frankenstein terkekeh pelan. "Rael, kau tergesa gesa sekali. Ada apa memangnya? Apa kau gugup berdekatan dengan Seira?"
"Eh? B-bukan begitu. A-aku hanya
....""Hanya apa, hmm?" Goda Frankenstein melihat Rael yang salah tingkah. "A-aku hanya ingin kembali menyelesaikan tugasku supaya aku cepat pulang" Frankenstein kembali terkekeh. "Ya, ya baiklah"
"Rael?"
"Ya?"
Raut wajah dan nada bicara Frankenstein tiba tiba terlihat serius.
"Aku ingin kau melakukan suatu tugas yang amat berbahaya dan tidak sembarang orang boleh mengetahuinya"
"Apa itu?"
"Aku ingin kau...."
".....menemani Seira berbelanja!" Seru Frankenstein riang dengan wajah tanpa dosa.
'Kalau saja dia bukan pelayan setia tuan Raizel dan bukan seseorang yang sangat dirindukan ayah, aku pasti sudah menancapkan Grandia ku di jantungnya :)'
"B-baik, tuan. Kalau begitu saya permisi dulu"
Rael dan Seira lalu keluar dari ruangan Frankenstein.
Seoul International Supermarket
"Seira, memangnya malam ini kau mau masak apa?" Tanya Rael pada Seira. Yang ditanya tidak menjawab maupun menoleh. Seira masih tetap fokus memilih bahan makanan. "Apa ada yang bisa kubantu?" Tanya Rael lagi. Tapi Seira masih tidak mau menjawab.
"Yasudah jika tidak mau menjawab. Aku ingin berkeliling sebentar. Jika nanti sudah selesai, telpon saja" Rael melirik Seira sebentar sebelum melangkahkan kakinya untuk pergi.
'Haah~ Bahkan dia enggan untuk sekedar menjawab pertanyaanku. Bagaimana aku bisa jatuh cinta pada gadis yang hampir menyerupai candi itu?' batin Rael.
Rael terus saja berjalan sambil melamun.
BRUK
Tanpa Rael sadari, dirinya telah menabrak seorang gadis sampai gadis itu terjatuh.
"Aww" Ringis gadis itu. "Eh? Maaf. Apa kau tidak apa apa?" Ucap Rael sambil berjongkok di depan gadis tersebut. Gadis yang ditabrak Rael segera mendongak untuk melihat Rael.
'Tampan' batin gadis itu.
"Halooo?"Kata Rael sambil melambaikan tangannya di depan wajah gadis itu. "E-eh?" Gadis itu tersadar dari lamunannya. "Apa kau tidak apa apa?" Tanya Rael lagi. "Ya. Aku tidak apa apa" Jawab gadis itu.
"Tapi sikumu terluka"
"Eh? Tidak apa apa. Ini hanya luka kecil. Nanti akan kuobati di rumah"
"Tidak! Aku yang telah menabrakmu jadi aku juga harus bertanggung jawab. Ikut aku!"
Rael menarik gadis itu. Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang melihat semuanya.
#########
"Aww" Ringis gadis itu. "Maaf. Tolong tahan sebentar"

KAMU SEDANG MEMBACA
Vinculum Fortis • Rael><Seira
FanfictieKisah ini tentang seorang lelaki bernama Rael Kertia yang tidak pernah menyerah untuk mendapatkan hati wanita yang dicintainya, Seira J. Loyard. Berbagai rintangan dihadapi oleh Rael. Mulai dari kata-kata pedas Seira sampai pertarungan maut pun diha...