Vinculum Fortis • Rael><Seira

0.6🕕 Flashback(2)

Rael POV | Flashback on

"Sialan kau!" aku langsung berdiri dan berniat meninju wajah pria itu. Tapi tanganku ditahan olehnya. Tudung jubahnya terbuka dan menampilkan sesosok pria paruh baya.

"A...a...ayah...."

Aku kaget bukan main saat mengetahui siapa pria yang telah membunuh ayahku. Pria itu adalah tuan Mor! Ayah Lyly!

"Ke-kenapa ayah melakukan ini?!" bentak Lyly. Aku sudah tidak dapat berkata kata lagi. Semua makian yang ingin kukeluarkan tiba tiba saja terkunci rapat di dalam mulutku. Bahkan lidahku terasa kelu untuk sekedar berbicara.

"Alyna, kemarilah nak, suatu saat kau akan mengerti kenapa ayah melakukan ini semua. Ini demi kau, Alyna"

"Apa? Demi aku? Ayah bilang demi aku?! Apa maksud ayah melakukan ini demi aku hah?!"

"Suatu saat nanti kau akan mengerti, tapi sekarang, kita harus pergi, ayo"

"Ta-tapi...."

"ALYNA!" kulihat paman Mor membentak Alyna. Alyna kemudian berjalan ke arah ayahnya perlahan.

Dia menengok ke arahku. "Maafkan aku, Rael. Aku mencintaimu" lirih Lyly lalu ia dan ayahnya pergi.

Entah kenapa aku tidak bisa berbuat apa apa saat melihat hal ini terjadi. Tiba tiba kepalaku terasa sangat berat, pandanganku mulai mengabur. Sekilas aku melihat kakak dan para knights berlari ke arahku. Lalu semuanya gelap. Aku pingsan.

2 days later

Aku membuka mataku. Kulihat aku sedang berada di sebuab ruangan bernuansa putih. Aku ingat, ini kamarku.

"Rael, kau sudah bangun?" tanya kakakku yang tiba tiba sudah ada di disampingku.

"Su-sudah"

Hening.

Tidak ada pembicaraan diantara kami. Aku yang tidak suka keadaan seperti ini pun akhirnya membuka suara.

"Kak? Semalam aku bermimpi aneh" ucapku. "Aneh? Aneh bagaimana?" tanya kakak kebingungan.

"Aku bermimpi kalau paman Mor membunuh ayah"

Kulihat pandangan mata kakak menjadi sayu dan tiba tiba perasaanku tidak enak. Apa yang sudah terjadi? Aku hanya tidur sebentar kan? Dan tidak terjadi apa apa pada keluarga kami kan?

"Kak? Kakak kenapa?" tanyaku saat melihat kakakku mengeluarkan sebulir air mata.

"Itu benar, Rael. Kau tidak bermimpi"

Mataku membelalak medengar jawaban kakak.

JADI ITU BUKAN MIMPI?! AYAH BENAR BENAR DIBUNUH OLEH PAMAN MOR?! HOLY SHIT! HARUSNYA AKU CURIGA PADA MANUSIA BIASA SEPERTI MEREKA SEJAK DULU! DAN ALYNA MENDEKATIKU SUPAYA IA DAPAT KONEKSI DENGAN KELUARGAKU DAN KAUM BANGSAWAN LAINNYA LAU MEREKA DAPAT MEMBUNUH KAMI

SIAL! PADAHAL AKU SANGAT MENCINTAINYA! UNTUNG SEMUA INI TERJADI SEBELUM AKU MENIKAHINYA, KALAU TIDAK, MUNGKIN NASIB KAUM BANGSAWAN DI UJUNG TANDUK SEKARANG.

DAN APA KATANYA SEBELUM IA PERGI?! IA MENCINTAIKU? BULLSHIT! KALAU IA MEMANG MENCINTAIKU, HARUSNTA IA TETAP DI SINI BERSAMAKU DAN PERCAYA PADAKU!

AKU BERSUMPAH, UNTUK SEKARANG DAN SELAMANYA, AKU AKAN MEMBENCI KAUM MANUSIA! AKU TIDAK AKAN TERJEBAK DALAM CINTA LAGI! TIDAK AKAN LAGI!

Flashback off

Air mata Rael sudah keluar sejak tadi. Ia sungguh tak kuasa menahan kesedihannya. Memendam kesedihan tentang kejadian beratus ratus tahun yang lalu sendirian itu memang sakit. Sangat sakit. Apalagi jika yang menyakitimu adalah orang yang kau cintai sendiri.

Seira menyenderkan kepala Rael ke pundaknya, membiarkan pria itu mengeluarkan semua kesedihannya. Ia mengusap rambut Rael pelan.

"Stttt, sudahlah, itu adalah kejadian beratus ratus tahun yang lalu, dan sudah pasti Lyna dan ayahnya sudah meninggal. Memendam dendam begitu lama itu tidak baik, Rael."

"Itu seperti menggenggam api, lalu melemparkannya kepada orang lain. Tentu saja yang pertama kali tersakiti adalah kita. Jadi, sudahlah, lupakan semua itu dan mulailah kehidupan mu yang baru. Kami akan selalu mendukungmu. Mengerti?"

Rael mengangguk dan masih menangis.

"Seira, aku tidak mau jatuh cinta lagi. Cinta itu buta, dan aku tidak mau jatuh ke lubang yang sama lagi. Sudah cukup aku jatuh cinta pada Lyna yang akhirnya menyakitiku dan meninggalkan ku dan kau yang menolakku terus. Aku tidak mau jatuh cinta lagi"

"Jodohku biar dipilihkan saja oleh Lord Lascrea atau Lord Raizel. Mereka lebih tau mana yang baik dan tidak untukku"

DHEG!

Hati Seira merasa teriris mendengar hal itu. Seputus asanya kah Rael dalam hal itu sampai ia berkata demikian? Dan sejahat itukah Seira?

Mungkin sekarang aku akan mencoba membuka hatiku untuk Rael - Seira J. Loyard

############

Hai gaes!

We apdetnya lama ya! Iya hehe maaf.

Hm, kalo ada cerita yang kurang jelas di part sebelumnya dan di part ini mohon untuk memberitahu author.

Nah udh gitu ae ya :v

JANGAN LUPA VOTE YA MANTENAN! MENCEP BINTANG GADA SEDETIK KO_-

KALO BISA COMMENT JUGA YA! TINGGALKAN JEJAK DIKIT KEK_- HARGAI YANG NULIS_-

KALO YANG CUMA NYIDER, TRUS BESOK NYA MUNTAH PAKU, PERCAYALAH, ITU UWE YANG NYANTET :")

TBC