Beginning 5

28 7 0
                                    

Siapa tadi namamu dek? Zulki? Ya, sini kedepan" panggil salah satunya.

Semua anak bertepuk tangan dan bersorak. "Wooo.....".

"Coba kasih kita semua 2 pantun lagi. Harus yang bagus ya!" katanya sambil merangkul Ezulki.

Dengan senyum 'polos'-nya Ezulki mengangguk. Ia ingin mengusili kakak baper tadi.

"main game tapi mati, batrai sekarat dipertahankan...." katanya memulai.

"CAKEEEPP... ARTINYAAA???"

"Sudah tahu dia pindah ke lain hati, kok masih dipertahankan?"

"EAAAAA......!!!"

"Ke pasar beli gulali, gulali disimpan di atas peti"

"ARTINYAAA..."

"Abang disana ganteng sekali..." meski tak menunjuk ia menghadapkan badannya ke arah abang baper tadi.

"Sepertinya ditunggu pujaan hati" katanya cool.

Kakak kelas yang suka nempel dengannya muncul. Sebenarnya Ezulki sengaja. Tapi pura-pura ga tahu dengan akting andalannya. Semua anak disana pun juga sudah tahu akan hubungan abang dan kakak itu.

Serentak semua anak kelas 7.3 cekikikan. Ternyata cekikikan bisa bervariasi. Ada yang cekikikannya seperti orang cegukkan hingga menarik perhatian. Dan dari yang cekikikannya

"kekekekekekekekek....kekekek..."

sampai...

"Hahahahahahaaaayyyyy......" (Yeee... Mas! Itu mah ketawak)

dan...

"Pretepretepretepretepret....."(Ih! Ini mah kentut!). Hm.... Ada juga yang memanfaatkan waktu berisik biar ga kedengaran.

Dengan tampang malu, kakak kelas itu bersembunyi dibalik temannya. Ezulki mengedipkan mata ke arah teman-temanya yang dibalas senyuman oleh mereka. Sementara itu teman kakak tadi menghampiri Ezulki dan menepuk-nepuk pundaknya.

Rezalki hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah kembarannya itu dari kejauhan. Sementara Keke mencoba melihat apa yang terjadi nanun terhalang oleh abang-abang JUMBO yang badannya ga bisa diam. Mencolot kesana-kemari.

Srikandi hanya tersenyum seperti teman-temannya yang lain menyaksikan kelas sebelah itu. Srikandi melihat Ezulki. Mengingatkan dia tentang dirinya sendiri yang suka jail dirumah. Ia ingin berteman dengan Ezulki. Sepertinya asyik.

Lapangan sangat berisik. Namun membuat MOS tahun ini berwarna dan meriah. Setelah itu masih banyak keseruan dan kejadian-kejadian konyol. Mulai dari kakak kelas bawel bernasib nahas yang kakinya terperosok ke selokan sekolah sampai anak-anak jail yang memergoki kakak seniornya tidur saat bertugas.
Matahari mulai naik. Anak-anak pun bubar dan bersiap pulang.

***

Tidak terasa MOS yang berlangsung selama tiga hari itu pun selesai. Anak-anak bergembira dan merayakan hari kemerdekaan itu. Ya, merdeka dari kakak senior mereka.

Hari ini adalah hari pertama belajar. Semua anak tersenyum senang. Dalam pikiran mereka, mending belajar kebanding MOS. Capeknya dobel tapi dompet tidak tebel. Kakinya pegel tapi gak bisa makan pecel. Ya, baru-baru ini diberitakan kantin dekat kelas Srikandi jualan pecel namun diborong oleh OSIS untuk konsumsi.

Gerbang ramai sekali menjelang jam 7. Banyak anak yang diantar naik mobil, termasuk Srikandi. Dan juga keri (Angkutan Umum di Batam) yang beroperasi dan memenuhi jalan.

Ezulki dan Rezalki turun dari keri dan menyebrang jalan. Segeralah mereka masuk ke sekolah baru mereka. Keke diantar oleh Papanya naik motor. Tampak ia sedang menyalami Papanya dan segera masuk ke gerbang.

Batik Prantau BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang