DAY 2"WADAAAOOWWWW...!!!" jerit Mas Juna di depan rumah.
Srikandi yang sedang memotong cabai langsung meninggalkan pekerjaannya dan berlari ke luar.
"Masya Allah, Maaass!!! Ada apaan, sih?" tanyanya. Tapi begitu tahu keadaan Mas Juna, Srikandi malah tertawa terbahak.
"WAHAHA ..., kalian ngapain saja sih?! Yusuf kok bisa nindihin Mas Juna gitu? Pagi buta bikin ribut saja!!" kata Srikandi. Ini sih ketawa, nanya, sama protes dijadiin satu.
"Tau nih si Ucup!!! Minta tolong ngambilin mangga yang baru aja matang. Mas suruh dorongin dia ke atas, eh malah gak seimbang. Yo wis tibo! Nindihin aku!" protes Mas Juna kesal.
"Untung sekolah libur hari ini. Kalau enggak Mas Juna pasti minta bolos ...," komentar Yusuf. Mukanya nampak tidak berdosa. Mas Juna langsung mencubit pipi tembem Yusuf.
"Ndak loh yaaa!!! Mas ndak selemah itu!!" ujar Mas Juna.
"Udah-udah, gak usah berantem! Udah dapet mangganya?" tanya Srikandi. Matanya mencari-cari mangga di dekat adik dan abangnya yang lagi rempong itu.
"Dapet nih, Kak! Tapi cuma satu. Buat Ucup aja yhaaa ...," kata Yusuf sambil ngacir masuk ke rumah.
"EH! Enak aja! Mas juga mauuu ...!!!" teriak Mas Juna sambil mengejar adiknya itu.
Dan yang nontonin dari tadi cuma bisa geleng-geleng kepala.
***
Mereka pun sarapan pagi bersama. Setelah itu Srikandi mengganti baju dan pamitan. Ia sudah cerita tadi malam kalau ia akan bermain bersama di rumah Faisal. Setelah menjemput Keke, mereka pun naik angkot ke tempat pertemuan kemarin.
Sesampainya di sana, semua anak tetnyata sudah berkumpul. Tapi kok ada yang kurang ya?
"Si Zulki mana?" tanya Srikandi begitu sampai dan menyapa teman-temannya.
"Dia itu sampai di sini langsung kebelet! Makanya dia numpang toilet di ruko sebelah sana," jelas Zalki yang sedikit bad mood.
"Sabar kali, Zal. Toh anak itu gak akan lama kok," kata Suma menenangkan.
"Iya! Nah, pajang umur si Zulki," seru Yasirna saat Ezulki datang.
"Gak lama, kan? Cowok mah antiribet!!!" katanya bangga.
"Halah! Baru aja datang langsung pamer! Udahlah, kita jalan sekarang, yuk! Sekalian pemanasan," ajak Srikandi. Semua anak pun setuju dan berjalanlah mereka ke rumah Faisal yang gedongan itu.
Sesampainya di sana, Faisal mempersilahkan mereka masuk dan mereka disuguhi kue dan camilan kelas atas. Tahulah pasti siapa yang amat girang menyambutnya.
"Faisal memang mantap!!! Makasih ya! Sering-sering juga yak!" sorak Ezulki sambil mengambil salah satu kue.
"Siap deh! Apa saja lah buat kalian semua," kata Faisal kalem.
"Habis ini kita ngapain, Sal?" tanya Srikandi.
"Setelah ini ada 'latihan senjata dan kemampuan bela diri'. Nanti kalian akan dipandu oleh para guru kami. Sekitar jam 8 kita akan mulai," jelas Faisal.
Mereka pun makan sambil bercanda dan mengobrol ria. Setelah itu mereka berjalan ke tempat latihan indoor yang luas dipandu oleh Azreenal. Disana sudah ada para pembimbing bertubuh atletis. Mukanya ramah dan tampak tegas. Salah satu dari mereka tampak masih muda. Ada juga yang perempuan. Setelah dipersilakan duduk, Azreenal dan Faisal segera membuka perkenalan.
"Kenalkan, ini Pak Furqon beliau adalah instrukur bela diri kami. Beliau adalah guru silat dan pernah bekerja di kantor intelegen serta mengajar rekan-rekan intelejen Indonesia," jelas Azreenal. Seorang pria tinggi tegap dengan kulit gelap tersenyum dan mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Batik Prantau Beginning
FantasiaOrganisasi gelap mengincar pulau! Tak hanya itu! Mereka juga akan memberikan ancaman di berbagai daerah. Bertahun-tahun Axeclift, warisan yang diandalkan oleh OSFOC, tidak pernah bisa dipakai. Apakah Srikandi, Kessara, Yasirna, Suma, Rezalki, dan E...