CHAPTER 2

10 5 0
                                    

"Dari sekian banyak pria di dunia kenapa harus dia lagi yang muncul di kehidupanku?"

Aku kembali masuk dengan membawa sepucuk mawar yang tadi tergeletak di depan rumah.
Sambil mencoba berfikir, orang yang mengetahui aku sangat suka mawar putih selain Elenna sahabatku yaitu dia. Hingga menyebut namanya saja aku malas apalagi melihat wajahnya yang bikin muak.

Elenna? Mana mungkin dia yang memberiku mawar? Biasanya jika sahabatku itu berkunjung ke rumah dia langsung masuk bahkan tanpa mengetuk pintu atau sekedar memencet bel.

Aldo? Ya dia bagian dari masa laluku dan satu satunya laki-laki yang mengetahui bunga kesukaanku. Tapi mana mungkin, dia kan sudah terbang ke Amsterdam 2 tahun yang lalu.

"ah, sudahlah mungkin hanya orang iseng" kataku berbicara sendiri diatas sofa.

Akupun merebahkan tubuhku diatas sofa sambil sesekali menganti siaran televisi. Hari ini aku hanya menonton kartun kesukaanku tapi itu dapat membuat mood ku kembali membaik. Memang umurku sudah dapat dikatakan bukan anak kecil lagi tapi jika memang menonton kartun dapat membuat suasana hatiku yang buruk kembali membaik.

Mawar tadi kutaruh di vas bunga yang kebetulan dibeli ibu ku sewaktu ke toko minggu lalu. Vas dengan warna peach dan hiasan daun maple menambah kesan yang unik itu membuat ibu tertarik untuk membelinya.
Kutaruh vas dan bunga tadi di meja dekat telepon rumah agar menambah kesan menarik di meja tersebut.

✨✨✨

Maaf ya kalo ceritanya cuma dikit.. Next part inshaa allah tambah 😊

Hay..hay 👋 makasih yang udah setia baca karyaku.. Oh ya aku minta saran, kritik, dan comment dari kalian semua dong🙏

Jangan lupa kasih vote ya teman" 😚
Jangan jadi silent readers 😶

 FERADITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang