UH. PART 7

1.2K 38 1
                                    


Belum sempat aku menetralkan jantung ku yang serasa ingin melompat keluar dari tempatnya, bagai disambar petir aku melihat Edo duduk tepat di hadapan ku. Apa ini ya Tuhan... aku sungguh merasa tidak sanggup menghadapi ini semua. Aku merasakan bang Toya menarik tanganku ke dalam genggamannya saat aku merasakan getaran diseluruh tubuh ku sebelum semuanya gelap.

***

Aku berusaha bangun dari mimpi buruk yang sangat mengerikan bagi ku. Dijodohkan dengan dia yang selama ini hadir dalam setiap mimpi-mimpi indah yang aku rancang dengan sempuna. Dia yang nyatanya telah beristri. Aku sangat tahu itu, dan seluruh dunia juga pastinya tahu itu, mengingat pernikahan megah yang dirancang oleh keluarga smith untuk menantu perempuan pertamanya. Tentunya moment ini mengundang daya tarik bagi para kuli tintah, hal ini tidak terlepas dari kepopuleran Alexandra Deora. Siapa yang tidak mengenal Alexa, primadona panggung tari balet. Ya, ia dikabarkan mengikat janji suci pernikahan dengan balerina terbaik negri ini yang tidak hanya dikenal di negara ini.

Saat kesadaranku telah penuh aku kembali dapat bernafas legah, aku berada di kamar ku di rumah ibu, dengan piama kesayangan ku. Sepertinya aku benar-benar lelah dan stres belakangan ini. sampai aku memimpikan hal yang tidak-tidak. Sepertinya ucapan Mich memang benar adanya. Aku harus mengistirahatka tubuh dan pikiran ku. Aku memutuskan akan mengunjungi beberapa tempat wisata di kota kecil ini besok. Pastinya dengan mengajak abang kesayanganku itu. siapa lagi kalo bukan Bang Toya. Water boom tentunya menempati posisi paling atas dalam daftar tempat wisata yang akan aku kunjungi.

Saat sedang asik merancang rute perjalanan esok hari aku dikejutkan dengan kedatangan ibu yang mengingatkan aku untuk turun dan makan malam bersama. Benar saja saat aku menengok jam yang berada di nakas, menunjukkan pukul 19.00 waktu setempat. Waktu serasa berlalu dengan cepat, padahal aku merasa aku baru tiba tadi pagi itu artinya hari liburku telah berkurang sehari. Aku bergegas turun untuk makan malam sebelum tuan Dreysson datang dan memberikan ultimatum. Apa aku pernah mengatakan bahwa Tn dan Ny Dreysson bisa menjadi sangat kejam jika itu menyangkut kedisiplinan. Oke... aku rasa aku baru mengatakannya bukan?..

***

Hari ini menjadi hari jumat yang sangat melelahkan sekaligus menyenangkan bagi ku. Aku dan Bang Toya juga Ayah dan Ibu baru saja kembali dari berpiknik, kami mengunjungi hotel milik ayah yang terletak di atas bukit, di sana aku dengan bebas memasuki wahana pada Water boom, setelah itu kami mengunjungi perkebunan apel milik ayah. Di sana kami sempat minum teh bersama, setelahnya kami mengunjungi kebun produksi untuk usaha sayuran dan buah milik ayah. Potongan-potongan kenangan dari masa kecil ku kembali terlintas. Kenangan dimana aku belum mengenal Edward Smith... masa di mana duniaku bebas tanpa berpusat pada satu titik yang jauh tak terjangkau bagai saturnus yang juga berpusat di matahari.... masa di mana aku tertawa bahagia hanya karena sebuah melon segar dan kesedihan ku hanya sebatas kubis yang ku tanam di gigit oleh ulat yang jahat. Aku sangat merindukan itu.

***

Aku merentangkan tanganku selebar yang aku bisa, aku terbangun pagi ini dengan rasa pegal yang menyerang seluruh tubuhku. Mungkin ini efek aku yang terlalu bersemangat kemarin. Aku melihat tempat tidur di sisiku yang semalam di isi oleh tubuh jangkung sang pemilik ranjang, siapa lagi kalo bukan Abang aku itu. tempat tidurnya sudah kosong. Mungkin saat ini ia sedang berjalan-jalan di luar. Sebenarnya aku ingin menyusul, tapi sumpah ni badan berasa kek mo patah semua. Ini nih kalo ketemu air kek bebek kaga pernah mandi, jadinya kemaren main di waterboom ampe 4 jam.

Aku kembali membaringkan tubuhku di kasur empuk milik abang ku, lalu menarik selimut menutup seluruh tubuh ku, dengan bantal yang berpindah melindungi telingaku dari kebisingan pagi ini di rumah. Mungkin para petani sekitar yang mengantarkan hasil panennya. Biasanya memang mereka akan mengantarkan hasil panen pada ayah sebagai penyalur ke kota-kota besar, jadinya aku tidak akan heran jika rumah akan berisik di pagi hari seperti ini.

UNEXPECTED HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang