Chap 5 : Lunch with Anne Styles

238 13 3
                                    

"Kau berjanji akan menjadi anak yang baik untuk mummy?” tanyaku dengan senyuman kecil, merapikan rambut ikal Darcy yang berantakan akibat banyaknya pergerakan serta lompatan kecil yang ia lakukan di dalam mobil selama perjalanan. Ia mengikuti banyak sifat Harry kurasa, memiliki ‘supply energi’ yang cukup tinggi.

I’m never bad, Daddy is bad, I’m not Daddy.” Mengulurkan tangannya padaku agar aku dapat membetulkan mantel pink yang ia kenakan, Darcy menjawabku, nada suaranya terdengar serius seolah ia tak sedang main-main ketika mengatakan bahwa ayahnya yang selalu bertingkah nakal.

Tanganku meraih miliknya sebelum berjalan ke arah pintu rumah berbahan kayu yang terlihat kokoh, pengetuk berbentuk singa tergantung di pintu tersebut. Memutuskan untuk membiarkan Darcy yang memainkan (aku mengkategorikan sebagai memainkan karena ia tak benar-benar bisa menggunakannya sebagai pengetuk, hanya menarik dan melepaskannya selama beberapa kali) pengetuk berkepala singa.

“Gabriella.” sapa Anne begitu pintunya terbuka, tubuh yang selalu harum lilac itu memelukku ringan, membuat kehangatan serta kenyamanan keluarga menjalar di tubuhku.

I’m sorry I had to come late, Darcy meminta es krim sebelum kami kesini. Kuharap aku tak membuatmu terlalu lama menunggu.” aku mengikuti ibu Harry, memasuki rumah bernuansa vintage itu sebelum menaruh tas ransel berisi beberapa potong pakaian Darcy diatas sofa yang begitu sering menjadi tempatku beristirahat selama menunggu Darcy dijaga oleh Anne.

Dalam beberapa hal Anne telah membantu banyak dalam hubunganku dan Harry akhir-akhir ini, ia juga membantu menjaga Darcy selama anak laki-lakinya sibuk membangun usaha studio rekamannya sendiri dan aku sebagai kekasih anaknya tersebut sibuk dengan pekerjaan modelling-ku yang menyita sebagian besar waktuku (jika aku tak sedang merawat Darcy ataupun Harry dan berbagai pekerjaan rumah tangga lainnya).

“Tidak apa, kau tak perlu meminta maaf. Aku justru mengkhawatirkanmu, sedikit bingung mengapa bukan Harry yang mengantarkan Darcy kesini.” Ia menjawabku, berlutut ke arah Darcy yang sibuk berkutat dengan tas ranselnya untuk menunjukkan berbagai gambar yang ia buat di sekolah kepada neneknya.

Rasa bersalah mengisi tubuhku, tergambar jelas dalam ekspresi di wajahku menyadari bahwa kemungkinan Anne menanyakan hal tersebut karena ia merindukan putranya yang kini sibuk, tak sempat menyediakan waktu bagi ibunya selain makan malam keluarga yang sering kami adakan tiap bulannya.

“Oh I’m sorry Anne, seharusnya aku lebih memaksa Harry untuk tetap mengantarkan Darcy, aku tahu betapa rindunya –“

Nonsense. Kau tak perlu khawatir sayang, aku tak akan memikirkan masalah itu. Kurasa aku sudah terlalu tua untuk memikirkan anakku terus menerus.” Menyanggah kalimatku cepat, Anne menepuk punggungku dan kepala Darcy lembut, menggesturkan ke arah koridor pendek yang mengarah ke dapurnya.

“Aku menyiapkan sandwich ham and cheese untuk makan siang. Ayo makan, kau pasti lapar Gabriella, dan kau..” kali ini Anne menghadap ke arah Darcy, jari menyentuh hidungnya gemas sebelum melanjutkan kalimatnya.

“Bisa menceritakan pada nenek mengenai gambar-gambar yang kau buat.”

I'm His Girl (Trilogy to Nerd Girl and Bad Girl on twitter)Where stories live. Discover now