Part 2 (hate you)

3.5K 410 16
                                    

Budayakan Vote & Comment






Kediaman keluarga Jeon

"Kook... pipinya masih sakit??" Jimin mengelus lembut sudut bibir jungkook

"Menurut mu??? Ini sakittt jim" jungkook terlihat kesal setelah mendapatkan serangan telak dari tangan mungil jimin yg tepat mendarat di pipi dekat sudut bibirnya

"Mian kook~ah.. aku benar² kesal karena kau membodohi ku" ujar jimin

"Aku tidak membodohimu jim.. aku juga baru tahu kalau ka itu mochie gendut-ku dulu" lirik jungkook "aku tahu waktu di taman tadi, tapi aku tidak tahu bagaimana cara mengatakannya" jungkook menunduk

"Aku sangat membencimu jeon jungkookkk" pekik jimin

Ceklek..

Pintu kamar jungkook terbuka dan keluarlah jimin yg merasa wajahnya panas menahan kesal.

"Urri chimiiiee.... mau apa sayang?? Lapar?? Eomma masih memasakan sup iga kesukaanmu" ujar nyonya jeon

"Jinjjaaaa??? Eommaaa saranghaeeeee" jimin lagi² bergelayut manjah kepada wanita paruh baya yg sangat cantik itu.

"Chimiiee... bagaimana kabar org tua mu?? Biasanya kami tidak pernah putus kontak tetapi bebarapa bulan ini, eomma mu tidak bisa di hubungi" ujar nyonya park heran

"Ahh nee eomma.. orang tua chim sangat sibuk jadi mereka tidak lagi memakai ponsel karena di larang membawa benda modern ke kodim tempat appa berada, jadi mereka memutuskan untuk pakai apa itu namanya pokonya khusus di buat untuk angkatan, chin saja hanya bisa menerima panggilan tetapi tak bisa menghubungi" raut jimin terlihat sedih...

"Urri namjaa.... jangan bersedih ndee.. supnya sudah matang sepertinya, panggil jungkook ne..." nyonya jeon mempersiapkan makan malam dan mereka makan dengan khitmat sambil bersenda gurau, sementara jungkook susah untuk mengunyah makananya. Jimin yg merasa bersalah, membantu jungkook untuk memotong makanan menjadu bagian yg lebih kecil agar jungkook tidak susah melahapnya.
.
.
.
.

Jimin menaiki tempat tidur yg sudah diisi oleh jungkook setelah dia membersihkan diri, di belai lembut oleh jimin surai jungkook dan melihat lebam di sekitar bibir jungkook, jimin benar² merasa bersalah.

Jimin berbaring di sebelah jungkook dan menarik selimut untuk bargabung tidur, lengan jungkook tiba² melingkari pinggul jimin, jimin yg tadinya sudah mengantuk jadu tertegun.

"Chimiee... bogosipeo..." ujar jungkook lirih

Jimin membalikan badannya dan memeluk jungkook erat

"Kookiee... nadoo bogosipo" jimin membenamkan wajahnya di dada bidang jungkook.

"Jeka? Kenapa namamu berubah kookah?" Akhirnya mereka memutuskan untuk menghabiskan malam itu dengan bercerita tiada henti hinggal waktu menunjukan pukul 03.45 am waktu setempat.

"Ummhh.. mmhh kookhh kiihh" ciuman hangat yg di berikan jungkook secara mendadak membuat jimin sesak tak lama jungkook melepaskan tautan bibir mereka

"Apa yg kau lakukan" jimin mulai cemberut

"Mencium sahabat kecilku yg sekarang menjadi sangat cantik" goda jungkook yg terus menatap jimin tanpa berkedip

"Ya... aku membencimu"

"Nado chimin~shii... saranghae urri cinguuu" jungkook kembali melumat bibir jimin.

Jimin menurut saja tanpa ada perlawanan, entah kenapa pria yg mengaku sahabat itu melepaskan rindu dengan ciuman² hangat yg mereka ciptakan.

[END] Long Time no see [JIKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang