1: [Mars] Dua Halaman Buku

66 4 0
                                    

Derit terakhir tinta penaku meminta izin mengetuk pintu terapit dua halaman bukuBiar kuberitahu, hari ini senduNamun urung turun saljuRindu, satu-satuDia bukan noktah langit yang hadir dengan beribu rasaTidak berlomba tentang siapa yang lebih dulu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Derit terakhir tinta penaku meminta izin mengetuk pintu terapit dua halaman buku
Biar kuberitahu, hari ini sendu
Namun urung turun salju
Rindu, satu-satu
Dia bukan noktah langit yang hadir dengan beribu rasa
Tidak berlomba tentang siapa yang lebih dulu menyecap garis akhirnya

Dia pemalu,
Hati-hati,
Perlahan pasti,
Satu-satu

Panggil aku pecundang,
Yang mengikuti ke mana pena merakit aksara
Menjalin tiara
Atau tenggelam dalam muara

Bahkan menyapamu dari balik dinding halaman buku berbau usang:
Hei, siapa pula mau baca?

Namaku Mars,
Atau sebut saja begitu;
Baiklah, di sana gerangan Nona atau Tuan?

Dan aku salah satu dari deretan planet yang mengharap hilang dari aliansi lintasan seperti Pluto

Jangan tertawa!
Sudah kubilang, memang aku pecundang
Kau boleh anggapku gila
Seperti baris kata halaman buku yang mengapit,
Sakit jiwa
Merana

Ah, sudahlah.
...

__________

Sincerely,
Rara.

The Universe of Mars&VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang