Aku melihat burung berkicauan,
terbangnya melewati langit biru.
Merentasi angkasa dengan percuma, bebas.
Kemudian aku melihat diriku, dikurniakan tangan dan kaki.
Kenapa bukan sepasang sayap?Mungkin kerana Tuhan mahuku bersusah payah, inginku menabur bakti di setiap pelosok bumi dengan kudrat dan penat lelah sendiri.
Tapi mataku menyaksikan manusia mencederakan alam.Adakah manusia itu tak bersyukur? Kemudian aku melihat burung itu lagi, tiada ekspresi, hanya mengiyakan ujian Tuhan.
Tapi manusia, mereka ada pilihan. Mereka persiakannya.
YOU ARE READING
Sajak-Sajak Kekuatan
PoetryKadang ada waktu kau hanya termenung melihat kejahatan dan kemurungan pabila kegelapan mula memasuki jendela hidupmu. Tapi dalam dirimu ada kekuatan. Yang tersorok. Yang perlu ditarik keluar, diperlihatkan kepada dunia. Yang perlu diteriakkan kepada...