Aku di kota itu,
Manusia menunduk.
Mereka bukannya menyembah tuhan,
Tapi kepala menghadap satu skrin aneh,
Satu adiksi berat.Aku di kota itu,
Tangga di LRT menjadi perhiasan,
Akan diguna saat kebakaran menghanguskan eskalator.
Benarlah manusia itu malas.Aku di kota itu,
Di mana harapan dan rindu,
Hanya dihuni dalam hati dan tidak diperkatakan.Aku di kota itu dan aku membencinya.
YOU ARE READING
Sajak-Sajak Kekuatan
PoetryKadang ada waktu kau hanya termenung melihat kejahatan dan kemurungan pabila kegelapan mula memasuki jendela hidupmu. Tapi dalam dirimu ada kekuatan. Yang tersorok. Yang perlu ditarik keluar, diperlihatkan kepada dunia. Yang perlu diteriakkan kepada...