Prolog

107 1 4
                                    


Bintang-bintang menghias langit malam ini bagai lukisan diatas kanvas yang teramat indah. Aku tidak bisa tertidur sejak tadi. Gelisah. Balik kiri dan kanan diatas kasur. Hingga akhirnya aku memutuskan duduk di depan jendela kamar ku melihat ke arah luar dengan sekelumit pikiran di kepala ku. Kota ini teramat indah. London. Kota dengan sejuta keindahan. Buckingham palace kediaman ratu Inggris. Menara big ben sebagai tolak ukur waktu di dunia. Esok, aku akan meninggalkan kota ini. Aku akan kembali ke tempat yang sebenarnya, mengurus segala hal yang harusnya aku lakukan 2 tahun lalu. Aku akan kembali ke Indonesia menghadapi segala hal yang harusnya aku hadapi 2 tahun lalu. 2 tahun lalu, aku seorang yang pengecut. Lari dari semua masalah yang dihadapkan kepada ku. Hingga aku sampai di kota ini. Menata kembali hidupku dan sekarang aku berharap bahwa aku bukan lagi seorang pengecut. Ah tidak, aku berharap agar malam ini aku bisa tertidur lelap. Itu saja. Harapanku terkabul. Malam ini setelah menatap langit dan kota London, aku tertidur lelap sekali.Bintang-bintang menghias langit malam ini bagai lukisan diatas kanvas yang teramat indah.



PenuhWhere stories live. Discover now