Raka mengenakan kaus team makrab berwarna putih yang sudah jadi kemarin ditambah jaket kampusnya sebagai luaran. Melihat Alan masih tertidur lelap, Raka tersenyum dan meletakkan kaus team Makrab di samping roti dan susu almond yang dia sudah siapkan di meja lampu tidur Alan.
Tidak langsung berangkat Raka justru duduk dipinggir tempat tidur Alan, memandangi wajah oriental nan polos tersebut. Rasanya ia tidak ingin berangkat lebih dahulu dan masih ingin tidur bermalasan dengan Alan. Akan tetapi, teamnya yang lain sudah meminta ia untuk datang, apalagi besok sudah acara Makrab.
Raka mengelus kepala Alan dan memberikan kecupan kilas di dahinya sebelum akhirnya benar-benar beranjak dari tempat tidur tersebut.
Alan terbangun sekitar jam 9an, matahari sudah cukup tinggi dan masuk ke dalam kamarnya. Raka sengaja membuka tirai agar Alan bangun karena memang sudah siang. Alan membuka matanya perlahan-lahan, sedikit kaget melihat Raka tidak ada ditempat tidurnya. Aroma parfum Bvlgari Pour Homme Extreme milik Raka menghiasi ruangan, Raka pasti sudah pergi. Saat menoleh kepinggir tempat tidur, ia menemukan susu almond yang masih dingin dengan roti panggang di atas meja dekat lampu tidur. Diatasnya ada kertas.
'Baju seragam team makrab kamu ada disamping makanan kamu ya. Rk'
Kejadian semalam sekelibat langsung muncul bagaikan kereta yang melesat cepat.
"ARRGGGHH" Alan membenamkan wajahnya ke bantal tidurnya dari kuping hingga lehernya semua berwarna merah. Ia masih ingat dengan jelas Raka begitu berani semalam. Harus bagaimana ketemu Raka nanti?
------------------------------------------------
"Sumpah romantis banged tuh film korea!! si tokoh utamanya bikinin sarapan buat ceweknya gitu sebelum ceweknya bangun, so sweet kan." Si Andien daritadi seru sendiri sambil mengecek email pembelian tiket. Sedangkan Arda daritadi menampilkan ekspresi aneh dengan muka enggak setuju.
"Cowok mah enggak demen kayak begituan, iya enggak ka?" serunya melempar ke Raka meminta dukungan. Raka yang lagi mengecek laporan yang sudah Alan tulis mengenai pembayaran tiket masuk, cuma melirik.
"Kenapa lu narik gue ke dalam drama lu?" Raka menaikkan sebelah alisnya yang tajam, berusaha menghindari topik ini.
"Tapi kan cowok mah jarang kan yang melakukan kayak gitu. Iya kan? Itu cheesy banged gitu." Gerutu Arda. Raka berhenti mengecek laporan yang sudah dibuat Alan dan Miranda.
"Mumpung kita cuma bertiga nih Da, coba lu bayangin, lu nginep berdua sama cewek yang lu sukain, Ketika lu bangun lebih dulu dan melihat dia masih tertidur lelap di tempat tidur. Pas lu bangun, apa yang pertama kali kebayang sama lu?"
"Pengen kencing, gosok gigi, sarapan.." jawabnya secara spontan.
"kencing..kenapa tuh?""Normal kan pagi, kebutuhan biologis." Arda pasang muka ' masa gitu aja kaga tau.'
"kalau pagi lu biasa gosok gigi?"
"kumur doank sih."
"Terus kenapa kepikirannya gosok gigi?"
"Masa entar si mira.."
"Ehem.. gue enggak minta lu sebut nama yang di khayalan lu."
Arda menelan ludahnya. Andien Cuma nyengir di sampingnya.
"Lu pengen gosok gigi, karena entar cewek yang dibayangan lu gimana?"
"Yah masa, entar ngobrol mulutnya masih bau hahahaa kan malu sama ceweknya." Jawab Arda tertawa seakan-akan itu sudah jelas.
"kenapa kita merasa malu sama tuh cewek?"
"Kan kita pengen terlihat sempurna dunk Ka didepan cewek yang kita sukain.. masa gitu aja enggak tau." Arda tertawa enggak sadar sama sekali masuk ke alur jebakan Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Found Love
RomancePernah merasakan ketegangan? Kecemasan? hingga perut terasa seperti dipelintir, mulas dan mual? Itu yang di rasakan Alan setiap ia memikirkan sesuatu yang ia tidak mengerti, tubuhnya bereaksi sebelum ia menyadarinya. Dengan tanggung jawab yang cuku...